- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Pengakuan Nakes Tak Boleh Lewat Penyekatan PPKM Darurat


TS
tribunnews.com
Pengakuan Nakes Tak Boleh Lewat Penyekatan PPKM Darurat
TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial kisah seorang tenaga kesehatan (nakes) yang tak bisa bertugas lantaran diminta putar balik di pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jakarta.
Padahal, ia mengaku sudah menunjukkan surat jalan serta kartu identitas yang menyatakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pengunggah yang memakai akun Twitter @AldhiTR mengatakan saat itu ia akan menangani pasien Covid-19 di rumah sakit.
Viral kisah nakes yang hendak bertugas tak diperbolehkan lewat saat penyekatan PPKM Darurat. (Twitter.com/@AldhiTR)
Baca juga: PPKM Darurat Diianggap Tak Punya Kekuatan Hukum, Agus Pambagio: Orang Bingung dan Akhirnya Apatis
Peristiwa ini disebutkan oleh sang penggunggah terjadi di pintu keluar Tol Sudirman, Jakarta, Senin (5/7/2021) sekitar pukul 09.05 WIB.
Petugas kepolisian yang berjaga disebut tetap menahannya untuk keluar dari area penyekatan.
"Terima kasih semua pada bapak polisi @TMCPoldaMetro yang bertugas di depan pintu keluar tol sudirman. Saya tenaga medis mau berangkat tugas.
Sudah memberikan surat dinas dan kartu IDI saya. Tetap tidak di perbolehkan keluar. Hanya di jawab "saya juga menjalankan tugas pak" lah?!" tulis akun @AldhiTR.
Akun @AldhiTR mengaku menyayangkan tindakan dari petugas kepolisian yang menahannya.
Sebab, ia merupakan garda terdepan yang bertugas untuk merawat pasien Covid-19.
Ia juga menandai akun Twitter relawan Covid-19 yang juga dikenal sebagai influencer, dokter Tirta Mandira Hudha agar bisa membantu mengatasi keluhannya.
"Gimana ini @tirta_hudhi udah pake surat jalan sama kartu IDI tetep ga tembus. Padahal mau jalan dinas loh bukan mau jalan jalan. Pak polisinya tetep gamau denger penjelasan tuh.
Saya juga kalo ga panggilan hati buat kerja yang kontak langsung sama pasien covid juga mending di rumah aja deh pak. @TMCPoldaMetro," tulisnya.
Viral kisah nakes yang hendak bertugas tak diperbolehkan lewat saat penyekatan PPKM Darurat. (Twitter.com/@AldhiTR)
Kemudian, dokter Tirta menanggapi keluhan tersebut dan telah meneruskannya kepada Polda Metro Jaya.
Dokter Tirta berharap, keluhan tersebut dapat segera ditangani dan para nakes bisa tetap lewat untuk bekerja.
"Udah saya teruskan ke temen2 di poldametro. Semoga segera ditanggapi dan dibrief. Bahwa dokter tetap boleh lewat," tulis akun @tirta_hudhi dalam cuitannya.
Setelah keluhannya menjadi viral, akun @AldhiTR berharap ada evaluasi dari pihak kepolisian.
Terlebih, untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan menahan nakes yang hendak bekerja.
"Semoga ke depannya jadi evaluasi agar lebih baik lagi. Saya rasa cukup perdebatannya, tinggal kita tunggu besok akan terulang atau tidak. Terima kasih," tulisnya.
Terakhir, dalam cuitannya, ia mengingatkan, tenaga kesehatan tidak hanya dokter.
Tetapi ada juga perawat, ahli farmasi, radiolog, analis, sopir ambulans, dan lainnya.
Untuk itu, ia berharap agar semua nakes yang tugasnya saling bersinergi untuk menangani pasien Covid-19 tidak mengalami kejadian seperti dirinya.
"Mengingat juga nakes bukan hanya dokter. Perawat, farmasi, radiologi, analis, supir ambulance, dll semuanya tenaga kesehatan juga. Saling sinergi. Ga bisa kurang salah satunya," jelasnya.
Viral kisah nakes yang hendak bertugas tak diperbolehkan lewat saat penyekatan PPKM Darurat. (Twitter.com/@AldhiTR)
Sontak cuitan tersebut menjadi viral di media sosial Twitter dan telah dikomentari ribuan warganet.
Banyak dari mereka yang ikut menyayangkan apa yang dialami oleh nakes tersebut, ada juga yang bercerita mengalami nasib serupa.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, nakes yang tidak ingin disebutkan identitasnya ini membenarkan ceritanya.
Ia membenarkan kejadian tidak diperbolehkan lewat saat hendak bertugas terjadi pada Senin (5/7/2021) pagi tadi.
Ia menyebut, cerita yang ada dalam cuitannya sudah sesuai dengan kenyataan yang ia alami.
"(Sudah sesuai) Seperti yang di-tweet," katanya kepada Tribunnews.com, Senin (5/7/2021).

Kemacetan di Pos Penyekatan PPKM Darurat
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat menimbulkan penumpukan kendaraan di titik penyekatan di jalan raya masuk Ibu Kota Jakarta.
Di antaranya, penyekatan di jalan raya Jakarta - Bogor, tepatnya di Pasar Rebo Jakarta Timur yang membuat antrean pengendara mengular.
Panglima Kodam atau Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji sampai geram karena masih banyak masyarakat yang ngeyel ingin masuk ke Jakarta saat PPKM Darurat hari ke-3, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Lurah Depok yang Gelar Resepsi saat PPKM Darurat Bantah Langgar Prokes, Akui Difasilitasi 200 Kursi
Pasalnya, masih banyak para pekerja non esensial tatap diminta masuk bekerja oleh perusahaan.
TNI bersama Polri mengaku kewalahan membendung arus kendaraan dari luar Jakarta.
"Saya sama Kapolda di sini memang berat sekali bagi kami sebagai aparat untuk menegakkan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Mayjen Mulyo Aji dikutip TribunWow.com dari tvOnenews, Senin (5/7/2021).
"Karena ternyata di antara semua yang perjalanan ke Jakarta, mayoritas adalah pekerja," terangnya.
Aparat terpaksa meminta masyarakat yang bukan pekerja sektor esensial dan kritikal untuk putar balik.
Meski kewalahan, Mayjen Mulyo Adi memastikan pihaknya akan tetap konsisten melakukan penyekatan.
PPKM Darurat hari ke 3 di DKI Jakarta timbulkan kemacetan parah - Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji mengakui pihaknya kewalahan melakukan penyekatan, Senin (5/7/2021). (YouTube tvOnenews)
Baca juga: TKA Asal China Masuk saat PPKM Darurat, Kepala Kantor Imigrasi Makassar Beri Penjelasan
"Apa artinya, perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta ini tidak mematuhi perintah dari pemerintah," kata
"Sehingga kami sendiri kewalahan."
"Tapi tetap kami konsisten untuk melaksanakan pekerjaan, menjaga wilayah jangan sampai terjadi seperti ini," tambahnya.
Sebagai aparat, TNI dan Polri sudah mengerahkan tenaga semaksimal mungkin.
Pangdam Jaya menyayangkan masih banyaknya perusahaan non esesnsial yang meminta pekerjanya masuk.
Sehingga, PPKM Darurat justru mau tak mau menimbulkan kerumunan dan kemacetan panjang.
"Jadi kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengurangi jumlah manusia di Jakarta," kata Mayjen Mulyo Aji.
"Ini kesalahannya dua, dari manusianya sendiri yang mau ke Jakarta dia tidak sadar."
"Yang kedua, sebagian besar mereka adalah pekerja. Apa artinya? Pekerja tadi harus masuk. Artinya lagi, bahwa perusahaan tidak mengikuti perintah dari pemerintah," pungkasnya. (TribunoWow.com/Rilo/Tribunnews.com/Maliana)
Baca artikel lain terkait
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Kisah Nakes yang Hendak Bertugas Tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan PPKM Darurat
Editor: Mohamad Yoenus
Baca juga:
Sosok Istri Pembunuh Suami di Papua, Sering Minta Korban Barang Mewah hingga Doyan Operasi Wajah
Wanita di Semarang Ditemukan Membusuk di Kos Mewah, Sebelum Tewas Sering Terima Tamu Pria di Kamar
Pengakuan Lurah di Depok yang Viral Gelar Hajatan saat PPKM Darurat: Saya Sudah Menjaga Prokesnya
Fakta Viral Remaja Ngaku Keponakan Jenderal Bintang 2 saat Terjaring Razia Masker, Ini Kronologinya
Padahal, ia mengaku sudah menunjukkan surat jalan serta kartu identitas yang menyatakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pengunggah yang memakai akun Twitter @AldhiTR mengatakan saat itu ia akan menangani pasien Covid-19 di rumah sakit.

Baca juga: PPKM Darurat Diianggap Tak Punya Kekuatan Hukum, Agus Pambagio: Orang Bingung dan Akhirnya Apatis
Peristiwa ini disebutkan oleh sang penggunggah terjadi di pintu keluar Tol Sudirman, Jakarta, Senin (5/7/2021) sekitar pukul 09.05 WIB.
Petugas kepolisian yang berjaga disebut tetap menahannya untuk keluar dari area penyekatan.
"Terima kasih semua pada bapak polisi @TMCPoldaMetro yang bertugas di depan pintu keluar tol sudirman. Saya tenaga medis mau berangkat tugas.
Sudah memberikan surat dinas dan kartu IDI saya. Tetap tidak di perbolehkan keluar. Hanya di jawab "saya juga menjalankan tugas pak" lah?!" tulis akun @AldhiTR.
Akun @AldhiTR mengaku menyayangkan tindakan dari petugas kepolisian yang menahannya.
Sebab, ia merupakan garda terdepan yang bertugas untuk merawat pasien Covid-19.
Ia juga menandai akun Twitter relawan Covid-19 yang juga dikenal sebagai influencer, dokter Tirta Mandira Hudha agar bisa membantu mengatasi keluhannya.
"Gimana ini @tirta_hudhi udah pake surat jalan sama kartu IDI tetep ga tembus. Padahal mau jalan dinas loh bukan mau jalan jalan. Pak polisinya tetep gamau denger penjelasan tuh.
Saya juga kalo ga panggilan hati buat kerja yang kontak langsung sama pasien covid juga mending di rumah aja deh pak. @TMCPoldaMetro," tulisnya.

Kemudian, dokter Tirta menanggapi keluhan tersebut dan telah meneruskannya kepada Polda Metro Jaya.
Dokter Tirta berharap, keluhan tersebut dapat segera ditangani dan para nakes bisa tetap lewat untuk bekerja.
"Udah saya teruskan ke temen2 di poldametro. Semoga segera ditanggapi dan dibrief. Bahwa dokter tetap boleh lewat," tulis akun @tirta_hudhi dalam cuitannya.
Setelah keluhannya menjadi viral, akun @AldhiTR berharap ada evaluasi dari pihak kepolisian.
Terlebih, untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan menahan nakes yang hendak bekerja.
"Semoga ke depannya jadi evaluasi agar lebih baik lagi. Saya rasa cukup perdebatannya, tinggal kita tunggu besok akan terulang atau tidak. Terima kasih," tulisnya.
Terakhir, dalam cuitannya, ia mengingatkan, tenaga kesehatan tidak hanya dokter.
Tetapi ada juga perawat, ahli farmasi, radiolog, analis, sopir ambulans, dan lainnya.
Untuk itu, ia berharap agar semua nakes yang tugasnya saling bersinergi untuk menangani pasien Covid-19 tidak mengalami kejadian seperti dirinya.
"Mengingat juga nakes bukan hanya dokter. Perawat, farmasi, radiologi, analis, supir ambulance, dll semuanya tenaga kesehatan juga. Saling sinergi. Ga bisa kurang salah satunya," jelasnya.

Sontak cuitan tersebut menjadi viral di media sosial Twitter dan telah dikomentari ribuan warganet.
Banyak dari mereka yang ikut menyayangkan apa yang dialami oleh nakes tersebut, ada juga yang bercerita mengalami nasib serupa.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, nakes yang tidak ingin disebutkan identitasnya ini membenarkan ceritanya.
Ia membenarkan kejadian tidak diperbolehkan lewat saat hendak bertugas terjadi pada Senin (5/7/2021) pagi tadi.
Ia menyebut, cerita yang ada dalam cuitannya sudah sesuai dengan kenyataan yang ia alami.
"(Sudah sesuai) Seperti yang di-tweet," katanya kepada Tribunnews.com, Senin (5/7/2021).

Kemacetan di Pos Penyekatan PPKM Darurat
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat menimbulkan penumpukan kendaraan di titik penyekatan di jalan raya masuk Ibu Kota Jakarta.
Di antaranya, penyekatan di jalan raya Jakarta - Bogor, tepatnya di Pasar Rebo Jakarta Timur yang membuat antrean pengendara mengular.
Panglima Kodam atau Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji sampai geram karena masih banyak masyarakat yang ngeyel ingin masuk ke Jakarta saat PPKM Darurat hari ke-3, Senin (5/7/2021).
Baca juga: Lurah Depok yang Gelar Resepsi saat PPKM Darurat Bantah Langgar Prokes, Akui Difasilitasi 200 Kursi
Pasalnya, masih banyak para pekerja non esensial tatap diminta masuk bekerja oleh perusahaan.
TNI bersama Polri mengaku kewalahan membendung arus kendaraan dari luar Jakarta.
"Saya sama Kapolda di sini memang berat sekali bagi kami sebagai aparat untuk menegakkan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Mayjen Mulyo Aji dikutip TribunWow.com dari tvOnenews, Senin (5/7/2021).
"Karena ternyata di antara semua yang perjalanan ke Jakarta, mayoritas adalah pekerja," terangnya.
Aparat terpaksa meminta masyarakat yang bukan pekerja sektor esensial dan kritikal untuk putar balik.
Meski kewalahan, Mayjen Mulyo Adi memastikan pihaknya akan tetap konsisten melakukan penyekatan.

Baca juga: TKA Asal China Masuk saat PPKM Darurat, Kepala Kantor Imigrasi Makassar Beri Penjelasan
"Apa artinya, perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta ini tidak mematuhi perintah dari pemerintah," kata
"Sehingga kami sendiri kewalahan."
"Tapi tetap kami konsisten untuk melaksanakan pekerjaan, menjaga wilayah jangan sampai terjadi seperti ini," tambahnya.
Sebagai aparat, TNI dan Polri sudah mengerahkan tenaga semaksimal mungkin.
Pangdam Jaya menyayangkan masih banyaknya perusahaan non esesnsial yang meminta pekerjanya masuk.
Sehingga, PPKM Darurat justru mau tak mau menimbulkan kerumunan dan kemacetan panjang.
"Jadi kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengurangi jumlah manusia di Jakarta," kata Mayjen Mulyo Aji.
"Ini kesalahannya dua, dari manusianya sendiri yang mau ke Jakarta dia tidak sadar."
"Yang kedua, sebagian besar mereka adalah pekerja. Apa artinya? Pekerja tadi harus masuk. Artinya lagi, bahwa perusahaan tidak mengikuti perintah dari pemerintah," pungkasnya. (TribunoWow.com/Rilo/Tribunnews.com/Maliana)
Baca artikel lain terkait
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Kisah Nakes yang Hendak Bertugas Tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan PPKM Darurat
Editor: Mohamad Yoenus
Baca juga:
Sosok Istri Pembunuh Suami di Papua, Sering Minta Korban Barang Mewah hingga Doyan Operasi Wajah
Wanita di Semarang Ditemukan Membusuk di Kos Mewah, Sebelum Tewas Sering Terima Tamu Pria di Kamar
Pengakuan Lurah di Depok yang Viral Gelar Hajatan saat PPKM Darurat: Saya Sudah Menjaga Prokesnya
Fakta Viral Remaja Ngaku Keponakan Jenderal Bintang 2 saat Terjaring Razia Masker, Ini Kronologinya


pulaukapok memberi reputasi
1
686
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan