- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Terbukti Gay dan Berhubungan Seks Sesama TNI, Serda LA Dipenjara 6 Bulan


TS
de.payens
Terbukti Gay dan Berhubungan Seks Sesama TNI, Serda LA Dipenjara 6 Bulan
Quote:
Andi Saputra - detikNews
Selasa, 06 Jul 2021 15:42 WIB

Foto Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta - Pengadilan Militer III-17 Manado menjatuhkan hukuman 6 bulan penjara kepada Serda LA dan memecatnya. Sebab, Serda LA terbukti sudah memiliki orientasi LGBT(lesbian-gay-biseksual-transgender). Serda LA yang gay berhubungan seksual dengan dengan sesama prajurit TNI dan sipil.
Hal itu tertuang dalam putusan Pengadilan Militer III-17 Manado yang dilansir website Mahkamah Agung (MA), Selasa (6/7/2021). Diceritakan Serda LA menjadi prajurit TNI AD melalui pendidikan Sekolah Calon Tamtama Prajurit Karier (Secata PK) pada 2002. Pangkat pertama adalah Prajurit Dua (Prada). Pangkat terakhir hingga LA diadili adalah Sersan Dua (Serda).
Pengalaman LGBT (lesbian-gay-biseksual-transgender) pertama kali pada saat LA sakit dan dirawat di ruang kesehatan militer. Pada suatu malam, seorang dokter militer inisial Letda BD mendekati LA dan melakukan oral seks. LA terdiam dan bingung. Kejadian itu berulang beberapa kali. Termasuk saat LA sedang ditugaskan di Aceh pada 2003-2004.
Pada 2007, LA melakukan balik hubungan sejenis itu kepada juniornya, Prada MAA, saat berdinas di Papua. LA juga melakukannya dengan rekan Prada MAA, yaitu Prada MAS, di depan televisi.
Saat kembali berdinas di Gorontalo, LA kembali melakukan hubungan seks menyimpang di barak dengan Prada MAA. Keduanya melakukan hubungan homoseksual berkali-kali selama berbulan-bulan.
Tercatat pula LA melakukan hubungan seks sejenis dengan seorang sipil pada 2014. Mereka melakukan hubungan seks sejenis di tepi pantai pada malam hari. Perilaku LA tercium intelijen militer dan ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hakim militer.
"Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana pokok penjara selama 6 (enam) bulan, menetapkan selama Terdakwa berada dalam penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Pidana tambahan dipecat dari dinas militer," kata ketua majelis Letkol Dwi Yudo Utomo SH dengan anggota Mayor Subiyanto SH MH dan Mayor Laut Prana Kurnia Wibowo SH.
LA dinyatakan bersalah tidak taat dengan sengaja karena tidak mematuhi telegram Panglima TNI tentang larangan berperilaku LGBT. Hal itu melanggar Pasal 103 ayat (1) KUHP Militer.
"Terdakwa pernah mendengar adanya Surat Telegram Panglima TNI tentang larangan bagi Prajurit TNI untuk melakukan perbuatan asusila dengan sesama jenis (homoseksual/lesbian) menunjukkan sifat Terdakwa yang tidak memperdulikan aturan serta perintah yang telah digariskan oleh Pimpinan di lingkungan TNI, padahal Terdakwa sebagai seorang anggota TNI seharusnya dapat menjadi contoh bagi masyarakat," ujar majelis.
Perbuatan LGBT yang dilakukan LA telah melanggar norma-norma agama, kesusilaan, dan bertentangan dengan Surat Telegram yang dikeluarkan Panglima TNI. Juga merugikan dan merusak citra TNI khususnya kesatuan Terdakwa serta dapat mempengaruhi disiplin prajurit lainnya.
"Hal-hal lain yang mempengaruhi perbuatan bahwa perbuatan ini terjadi karena Terdakwa merasakan kenikmatan apabila melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, hal tersebut merupakan suatu motivasi yang tidak sepantasnya dimiliki oleh seorang prajurit TNI," ucap majelis.
Apalagi, kata majelis, LA sebagai seorang anggota TNI yang seharusnya menjadi contoh bagi anggota Bintara, Tamtama, bahkan PNS di lingkungan TNI. Karena itu, LA perlu diberi hukuman yang tegas setimpal dengan perbuatannya agar supaya LA menginsafi serta menyadari bahwa perbuatannya sangat merugikan orang lain dan juga sebagai tindakan preventif bagi prajurit lainnya agar tidak coba-coba melakukan perbuatan yang sama atau perbuatan lainnya yang melanggar hukum.
"Dilihat dari kepentingan militer maka perbuatan Terdakwa yang melakukan hubungan seksual sesama jenis menunjukkan jati diri Terdakwa mengabaikan segala peringatan dari pimpinan untuk tidak melakukan perbuatan hubungan seksual sesama jenis, oleh karena itu demi ketertiban dan penegakan serta kepastian hukum dalam kehidupan organisasi militer maka perbuatan yang demikian harus segera diambil tindakan hukum yang tegas dan proporsional agar tidak mempengaruhi kehidupan disiplin prajurit lainnya," urai majelis.
Di mata majelis, tindak pidana yang dilakukan LA telah mencoreng nama baik TNI, terutama satuan LA. Selain itu, LA sendiri pernah menjadi korban perilaku menyimpang dari orang lain, sehingga ia menjadi terpengaruh memiliki perilaku yang menyimpang.
"Terdakwa sebagai seorang anggota TNI tidak memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat. Perbuatan Terdakwa merusak nama baik kesatuan dan citra TNI di masyarakat," alasan majelis mempertimbangkan hal yang memberatkan LA.
https://news.detik.com/berita/d-5633...jara-6-bulan/2
Selasa, 06 Jul 2021 15:42 WIB

Foto Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta - Pengadilan Militer III-17 Manado menjatuhkan hukuman 6 bulan penjara kepada Serda LA dan memecatnya. Sebab, Serda LA terbukti sudah memiliki orientasi LGBT(lesbian-gay-biseksual-transgender). Serda LA yang gay berhubungan seksual dengan dengan sesama prajurit TNI dan sipil.
Hal itu tertuang dalam putusan Pengadilan Militer III-17 Manado yang dilansir website Mahkamah Agung (MA), Selasa (6/7/2021). Diceritakan Serda LA menjadi prajurit TNI AD melalui pendidikan Sekolah Calon Tamtama Prajurit Karier (Secata PK) pada 2002. Pangkat pertama adalah Prajurit Dua (Prada). Pangkat terakhir hingga LA diadili adalah Sersan Dua (Serda).
Pengalaman LGBT (lesbian-gay-biseksual-transgender) pertama kali pada saat LA sakit dan dirawat di ruang kesehatan militer. Pada suatu malam, seorang dokter militer inisial Letda BD mendekati LA dan melakukan oral seks. LA terdiam dan bingung. Kejadian itu berulang beberapa kali. Termasuk saat LA sedang ditugaskan di Aceh pada 2003-2004.
Pada 2007, LA melakukan balik hubungan sejenis itu kepada juniornya, Prada MAA, saat berdinas di Papua. LA juga melakukannya dengan rekan Prada MAA, yaitu Prada MAS, di depan televisi.
Saat kembali berdinas di Gorontalo, LA kembali melakukan hubungan seks menyimpang di barak dengan Prada MAA. Keduanya melakukan hubungan homoseksual berkali-kali selama berbulan-bulan.
Tercatat pula LA melakukan hubungan seks sejenis dengan seorang sipil pada 2014. Mereka melakukan hubungan seks sejenis di tepi pantai pada malam hari. Perilaku LA tercium intelijen militer dan ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hakim militer.
"Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana pokok penjara selama 6 (enam) bulan, menetapkan selama Terdakwa berada dalam penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Pidana tambahan dipecat dari dinas militer," kata ketua majelis Letkol Dwi Yudo Utomo SH dengan anggota Mayor Subiyanto SH MH dan Mayor Laut Prana Kurnia Wibowo SH.
LA dinyatakan bersalah tidak taat dengan sengaja karena tidak mematuhi telegram Panglima TNI tentang larangan berperilaku LGBT. Hal itu melanggar Pasal 103 ayat (1) KUHP Militer.
"Terdakwa pernah mendengar adanya Surat Telegram Panglima TNI tentang larangan bagi Prajurit TNI untuk melakukan perbuatan asusila dengan sesama jenis (homoseksual/lesbian) menunjukkan sifat Terdakwa yang tidak memperdulikan aturan serta perintah yang telah digariskan oleh Pimpinan di lingkungan TNI, padahal Terdakwa sebagai seorang anggota TNI seharusnya dapat menjadi contoh bagi masyarakat," ujar majelis.
Perbuatan LGBT yang dilakukan LA telah melanggar norma-norma agama, kesusilaan, dan bertentangan dengan Surat Telegram yang dikeluarkan Panglima TNI. Juga merugikan dan merusak citra TNI khususnya kesatuan Terdakwa serta dapat mempengaruhi disiplin prajurit lainnya.
"Hal-hal lain yang mempengaruhi perbuatan bahwa perbuatan ini terjadi karena Terdakwa merasakan kenikmatan apabila melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, hal tersebut merupakan suatu motivasi yang tidak sepantasnya dimiliki oleh seorang prajurit TNI," ucap majelis.
Apalagi, kata majelis, LA sebagai seorang anggota TNI yang seharusnya menjadi contoh bagi anggota Bintara, Tamtama, bahkan PNS di lingkungan TNI. Karena itu, LA perlu diberi hukuman yang tegas setimpal dengan perbuatannya agar supaya LA menginsafi serta menyadari bahwa perbuatannya sangat merugikan orang lain dan juga sebagai tindakan preventif bagi prajurit lainnya agar tidak coba-coba melakukan perbuatan yang sama atau perbuatan lainnya yang melanggar hukum.
"Dilihat dari kepentingan militer maka perbuatan Terdakwa yang melakukan hubungan seksual sesama jenis menunjukkan jati diri Terdakwa mengabaikan segala peringatan dari pimpinan untuk tidak melakukan perbuatan hubungan seksual sesama jenis, oleh karena itu demi ketertiban dan penegakan serta kepastian hukum dalam kehidupan organisasi militer maka perbuatan yang demikian harus segera diambil tindakan hukum yang tegas dan proporsional agar tidak mempengaruhi kehidupan disiplin prajurit lainnya," urai majelis.
Di mata majelis, tindak pidana yang dilakukan LA telah mencoreng nama baik TNI, terutama satuan LA. Selain itu, LA sendiri pernah menjadi korban perilaku menyimpang dari orang lain, sehingga ia menjadi terpengaruh memiliki perilaku yang menyimpang.
"Terdakwa sebagai seorang anggota TNI tidak memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat. Perbuatan Terdakwa merusak nama baik kesatuan dan citra TNI di masyarakat," alasan majelis mempertimbangkan hal yang memberatkan LA.
https://news.detik.com/berita/d-5633...jara-6-bulan/2
===
Spoiler for Komen TS:
Waduh.. dari yg awalnya Serda LA adalah "Korban" Letda BD kemudian malah menodai Juniornya Prada MAA dan Prada MAS.. terus lanjut hubungan dgn Seorang Warga Sipil.. seperti estafet sj
Dan belum lama kemarin ada yg ketangkap jg di Aceh (sudah gw bikin trit).. Sepasang Tentara (Gay) dipecat + Hukuman Penjara
____________
Btw soal Tentara Gay sebenarnya sudah lama ada dari masa Yunani Kuno. Bahkan yg sanggup menghancurkan dominasi keunggulan Tentara Sparta adalah Tentara Thebes (di Battle of Leuctra, 371 B.C)

Diantara semua Unit Tempur yg dimiliki Tentara Thebes saat menaklukkan Tentara Sparta, mereka memiliki sebuah Satuan Tentara yg unik dgn julukan "The Sacred Bands of Thebes" (Laskar Suci Thebes) yg terdiri dari 150 Pasang Pasukan Elite Hoplites Gay (300 Tentara)



Greek Elite Hoplites
Mereka dikenal lebih "Spartan" daripada Sparta itu sendiri karena selain memegang status Hoplites Paling Terlatih di Yunani saat itu, mereka jg punya ikatan emosional yg kuat & tak biasa; saling melindungi, saling memotivasi, & saling perhatian (di Medan Pertempuran maupun Barak) tentu sj karena kehadiran pasangan masing2 di Unit Tempur yg sama



Namun kiprah dan kisah "The Sacred Bands of Thebes" di Militer Thebes diakhiri dgn sadis di Battle of Chaeronea oleh Bapak dan Anak dari Macedonia: Raja Philip II dan Pangeran Alexander (kelak jadi Raja dgn gelar "The Great")


King Philip II of Macedon

Prince Alexander & Companion Cavalry
______________
Battle of Chaeronea 338, B.C: Macedonia vs Koalisi Athena & Thebes
Dalam pertempuran menghadapi Pasukan Kolisi kali ini Raja Philip II sudah melakukan persiapan besar2an dgn mereform lebih dahulu satuan tempur Macedonia dgn Kelengkapan Body Armor yg lebih ringan, Siege Engineers (Catapult), Pembagian Divisi Cavalry (Companion Cavalry & Skirmisher), Macedonian Phalanx, dan Organisasi Intelijen utk menentukan taktik dan operasi sabotage sebelum bertempur



Macedonian Phalanx

Skirmisher (Cavalry)
Pertempuran di Kota Chaeronea tidak dilalui dgn mudah meskipun Macedonia sudah menurunkan Pasukan Elite Macedonian Phalanx. Kemudian Raja Philip II berinisiatif memisah konsentrasi & memaksa sebagian Formasi Lawan utk lebih maju meninggalkan Formasi Left Wing Koalisi yg diperkuat Tentara Athena & Mercenaries
Sementara di posisi Right Wing Koalisi Thebes menghadang pasukan Macedonia yg dikomandoi Pangeran Alexander (saat itu masih Remaja 17 Tahun).. dgn melakukan Manuver maka Satuan Companion Cavalry & Skirmisher yg dipimpin Pangeran Alexander dgn mudah nya menerobos celah di Left Wing Lawan dan menyerang barisan belakang Tentara Thebes yg tidak terlindungi karena ditinggal maju Tentara Athena


Satu per satu satuan Tentara Athena dan Thebes yg tidak bisa mempertahankan lagi formasi yg dari semula sudah berantakan kemudian menyerah.. kecuali Satuan "The Sacred Bands of Thebes" yg terus bertempur pantang mundur hingga titik darah penghabisan sampai tidak ada yg tersisa di tangan Pasukan Pangeran Alexander


Kekalahan Koalisi Athena & Thebes, termasuk Sparta menjadi langkah awal Alexander (yg selanjutnya menjadi Penerus Raja Philip II) menaklukan wilayah baru utk Macedonia & Yunani yg membentang dari dari Mediterania Timur, Mesir, Middle East, Persia, dan sebagian Asia


Demikian cerita tambahan yg terkait berita Tentara Gay dari Yunani Kuno, semoga menghibur.. tidak lupa spoiler "Penawar" ada di bawah

Dan belum lama kemarin ada yg ketangkap jg di Aceh (sudah gw bikin trit).. Sepasang Tentara (Gay) dipecat + Hukuman Penjara
____________
Btw soal Tentara Gay sebenarnya sudah lama ada dari masa Yunani Kuno. Bahkan yg sanggup menghancurkan dominasi keunggulan Tentara Sparta adalah Tentara Thebes (di Battle of Leuctra, 371 B.C)

Diantara semua Unit Tempur yg dimiliki Tentara Thebes saat menaklukkan Tentara Sparta, mereka memiliki sebuah Satuan Tentara yg unik dgn julukan "The Sacred Bands of Thebes" (Laskar Suci Thebes) yg terdiri dari 150 Pasang Pasukan Elite Hoplites Gay (300 Tentara)



Greek Elite Hoplites
Mereka dikenal lebih "Spartan" daripada Sparta itu sendiri karena selain memegang status Hoplites Paling Terlatih di Yunani saat itu, mereka jg punya ikatan emosional yg kuat & tak biasa; saling melindungi, saling memotivasi, & saling perhatian (di Medan Pertempuran maupun Barak) tentu sj karena kehadiran pasangan masing2 di Unit Tempur yg sama




Namun kiprah dan kisah "The Sacred Bands of Thebes" di Militer Thebes diakhiri dgn sadis di Battle of Chaeronea oleh Bapak dan Anak dari Macedonia: Raja Philip II dan Pangeran Alexander (kelak jadi Raja dgn gelar "The Great")



King Philip II of Macedon

Prince Alexander & Companion Cavalry
______________
Battle of Chaeronea 338, B.C: Macedonia vs Koalisi Athena & Thebes
Dalam pertempuran menghadapi Pasukan Kolisi kali ini Raja Philip II sudah melakukan persiapan besar2an dgn mereform lebih dahulu satuan tempur Macedonia dgn Kelengkapan Body Armor yg lebih ringan, Siege Engineers (Catapult), Pembagian Divisi Cavalry (Companion Cavalry & Skirmisher), Macedonian Phalanx, dan Organisasi Intelijen utk menentukan taktik dan operasi sabotage sebelum bertempur




Macedonian Phalanx

Skirmisher (Cavalry)
Pertempuran di Kota Chaeronea tidak dilalui dgn mudah meskipun Macedonia sudah menurunkan Pasukan Elite Macedonian Phalanx. Kemudian Raja Philip II berinisiatif memisah konsentrasi & memaksa sebagian Formasi Lawan utk lebih maju meninggalkan Formasi Left Wing Koalisi yg diperkuat Tentara Athena & Mercenaries
Sementara di posisi Right Wing Koalisi Thebes menghadang pasukan Macedonia yg dikomandoi Pangeran Alexander (saat itu masih Remaja 17 Tahun).. dgn melakukan Manuver maka Satuan Companion Cavalry & Skirmisher yg dipimpin Pangeran Alexander dgn mudah nya menerobos celah di Left Wing Lawan dan menyerang barisan belakang Tentara Thebes yg tidak terlindungi karena ditinggal maju Tentara Athena


Satu per satu satuan Tentara Athena dan Thebes yg tidak bisa mempertahankan lagi formasi yg dari semula sudah berantakan kemudian menyerah.. kecuali Satuan "The Sacred Bands of Thebes" yg terus bertempur pantang mundur hingga titik darah penghabisan sampai tidak ada yg tersisa di tangan Pasukan Pangeran Alexander



Kekalahan Koalisi Athena & Thebes, termasuk Sparta menjadi langkah awal Alexander (yg selanjutnya menjadi Penerus Raja Philip II) menaklukan wilayah baru utk Macedonia & Yunani yg membentang dari dari Mediterania Timur, Mesir, Middle East, Persia, dan sebagian Asia



Demikian cerita tambahan yg terkait berita Tentara Gay dari Yunani Kuno, semoga menghibur.. tidak lupa spoiler "Penawar" ada di bawah

Spoiler for Penawar:




Diubah oleh de.payens 11-07-2021 23:53






pakisal212 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
6.5K
Kutip
44
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan