Asah kreativitas anak sejak usia dini





Memiliki anak cerdas dan kreatif adalah idaman setiap orang tua. Sejak dari dalam kandungan, orang tua, terutama ibu menjadi sangat perhatian terhadap setiap hal yang bisa membuat calon anaknya nanti menjadi anak yang didambakan. Faktor internal dan eksternal, sangat berperan bagi terasahnya kecerdasan dan terasahnya kreatifitas anak di usia dini. Faktor internal lebih umum dikenal sebagai gen, utamanya kecerdasan yang diturunkan dominan dari ibu.





Namun begitu, sebagai orang tua, gansis gak perlu kuatir bila merasa sebagai orang tua yang nggak pinter-pinter banget, jadi gak bisa punya anak cerdas dan kreatif. Ihh, jauhin deh, ya, pikiran yang kek gitu. Jaman now, banyak cara buat ngasah kreatifitas anak supaya jadi cerdas. Salah satunya, gansis bisa meluncur aja ke forum kaskus yang banyak banget ngasih ide-ide cemerlang dan praktis bagi anak, lewat thread-thread yang sarat makna dan manfaat.Ada banyak thread yang bakalan bikin gansis jadi melek info, cara ngasah kreatifitas anak. 🥰🥰🥰

Terkait tips bagaimana ngasah kreatifitas anak di usia dini, TS mau ngasih 6 jurus jitu, yang alhamdulillah udah TS terapin ke anak sendiri. Yuk, simak trik dan tipsnya, gansis!



1. Rancang Permainan Praktis Bagi Anak

Bermain sambil belajar, selalu jadi motto bagi orang tua, utamanya ibu bagi anak usia dini. Saat pikiran buntu, tidak menemukan ide sederhana sebagai stimulus bermain bersama anak, gansis bisa lho, ngintip ke forum kaskus yang banyak banget ngasih ide-ide cemerlang dan praktis bagi anak, lewat thread-thread yang sarat makna dan manfaat.




maaf, nih, gansis, vidionya jadul banget, ya. hehehe.. tapi momen bahagia bersama anak, selalu tidak pernah jadul. 😍😍😍

2. Asah Jiwa Kreatif Anak

Mengasah kreatifitas anak, tidak selalu jadi hal sulit. hal sederhana bisa kita lakukan. Bermain, selalu jadi sarana utama, maka lakukan semua hal dalam suasana yang riang dan gembira. Mulai dari membacakan buku cerita anak dengan memperagakan mimik sesuai tokoh dalam cerita, hal tersebut juga sudah mampu mengasah imajinasi anak. Bisa juga dengan melatih gerak motorik seperti menari. Anak laki-laki atau perempuan, keduanya butuh berlatih motorik tubuh aktif di usia dini.





3. Biarkan Anak Menentukan Pilihannya, Utamanya Saat Bermain


Sesekali ibu juga perlu membiarkan si buah hati bermain sendiri meski tetap dalam jangkauan pantauan, supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Para ahli menyarankan anak untuk free play, yaitu bermain tanpa ditemani atau diatur oleh orangtua, serta bebas dari gadget. Hal ini bertujuan agar anak mampu mengasah imajinasi sekaligus berlatih membuat keputusan bagi dirinya.



4. Minimalisasi Kegiatan Monoton Berdurasi Lama

Seiring berkembangnya teknologi, sering kali orang tua terabaikan akan hadirnya alat penunjang yang pada akhirnya justru melalaikan iinteraksi langsung antara anak dan orang tua. Seperti membiarkan anak menonton tv dalam waktu yang tidak terbatas, meskipun yang ditonton adalah tayangan ramah anak. Bisa juga, orang tua membiarkan anak bermain notepad, dengan perkiraan hal tersebut mampu membuat anak menjadi tenang dan tidak rewel. Aduh, jangan ya, Bu, Pak... hal itu hanya membuat masalah hilang sesaat tapi nantinya berefek tidak baik di masa depan, karena lama-kelamaan anak terbiasa menjadi tidak belajar bekerja sama, memiliki sifat egois yang negatif.


Dibandingkan membiarkan anak menonton tv tanpa jeda atau bermain gadget, tidak ada salahnya anak diajak bermain yang bisa menstimulus gerak motoriknya



5. Jadilah Pahlawan Idaman Anak

Ibu selalu jadi pahlawan bagi anak di masa kecil. Tidak ada salahnya, dalam alur yang positif kita terus menjaga perasaan bangga dari anak terhadap kita. Jadilah sebagai sosok yang diinginkan anak. Rasa bangga dan butuh dari anak, membuat anak tidak mudah mencari perhatian selain dari kita sebagai orang tuanya.




Menemani anak belajar bersepeda, hal sepele bagi orang tua tapi bernilai tinggi bagi anak. Memori anak akan selalu mengingat, orang tuanya yang mengajarkannya pertama kali bersepeda. TS, alhamdulillah bisa melakukannya karena pengalaman TS sewaktu kecil yang belajar sepeda sendirian, sangat tidak enak.



6. Apapun Acaranya, Lakukan Bersama-sama



Hal sederhana salah satunya yang TS pernah lakukan saat anak usia dini, mengantar ayah pergi bekerja. Dilakukan pagi hari, berjalan kaki menuju tempat penjemputan bis dari perusahaan tempat ayah bekerja. Sepanjang jalan, banyak yan bisa dilakukan, tentunya dalam suasana yang riang gembira bagi anak. Mengejar kucing, menyapa tetangga yang berpapasan, apapun. Bukan melulu harus di tempat berkelas. 😍😍😍





Semoga saja, saat anak dibiasakan dengan pola asuh yang demokratis dengan suasana keluarga yang terbuka, saling menghargai, mendengarkan pendapat dan memberikan kesempatan yang luas kepada anak sesuai dengan minatnya maka anak mampu tumbuh menjadi sosok yang kreatif, terbuka, penuh inisiatif dan percaya diri.Sebagai orang tua, harapan terhadap anak sudah pasti kebaikan dunia dan akhirat. Anak yang cerdas dan kreatif serta bertaqwa pada Tuhan, adalah dambaan setiap orang tua. Yuk, gansis, jangan cemas jadi orang tua milenial, tersebab teknologi yang makin berkembang justru bisa kita manfaatkan sebaiknya sebagai sarana yang dapat membantu ketidaktahuan kita sebagai orang tua baru. Kalau bingung dan galau, intipin aja tips buat anak usia dini ke forum kaskus yang banyak banget ngasih ide-ide cemerlang dan praktis bagi anak, lewat thread-thread yang sarat makna dan manfaat.

Salam hangat dan salam sayang buat gansis dan keluarga di rumah, tetap lakukan PPKM darurat dengan prokes ketat, ya! 😘😘😘

ditulis oleh : @makola


narsum: opri dan google

vidio & foto : milik TS pribadi.


🍁🌺🍁🌺🍁🌺🍁🌺🍁🌺🍁🌺🍁🌺🍁