Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rakitpcmendingAvatar border
TS
rakitpcmending
Erick Thohir Suntik PMN Rp 7 T untuk BNI di 2022, Alasannya?
Erick Thohir Suntik PMN Rp 7 T untuk BNI di 2022, Alasannya?



TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan suntikan Rp 7 triliun berupa Penanaman Modal Negara (PMN) untuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI pada 2022. Usulan ini disampaikan dalam rapat bersama Komisi BUMN DPR di Jakarta, Kamis, 8 Juli 2021.

"Ini BNI ada pengembangan bisnis," kata Erick Thohir menjelaskan tujuan dari PMN tersebut. Selain itu, PMN diajukan untuk penguatan modal guna meningkatkan CAR Tier 1 di perusahaan tersebut.

PMN ini hanya satu dari tiga rencana yang dijalankan pemerintah untuk penguatan modal di BNI. Selain PMN, ada lagi penerbitan obligasi hingga right issue.

Tiga Latar Belakang

Pertama, Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal di BNI sedang mengalami tekanan.
Dalam rapat ini, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo melaporkan kepada DPR bahwa CAR Tier 1 BNI terus menurun dalam beberapa tahun terakhir, hingga kini berada di kisaran 16 persen.


"Berada dalam posisi terendah (dibandingkan perbankan setara lainnya)," kata dia.


Penurunan terjadi karena pertumbuhan aset maupun pinjaman di BNI selama beberapa tahun terakhir tidak diukung oleh pembentukan laba.

Kedua, potensi penurunan rating eksternal. Dalam paparannya, Kartika menyampaikan bahwa outlook terhadap BNI dari lembaga seperti Standard & Poor's (S&P) masih negatif.


Sebab, tekanan akibat pandemi Covid-19 masih terjadi pada pendapatan dan kualitas aset BNI. Jika permodalan terus turun, rating BNI di S&P dapat diturunkan dari posisi BBB-.


Ketiga, kebutuhan ekspansi bisnis. Penguatan modal di BNI dilakukan untuk mendukung perusahaan melakukan ekspansi kredit guna menggerakkan perekonomian.

Nantinya, modal yang masuk ke BNI akan digunakan kembali untuk pemulihan ekonomi nasional. Dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR), KPR Subsidi, bantuan sosial, maupun dukungan bagi BNI untuk Go Global.

Tiga Aksi

Aksi pertama yaitu PMN Rp 7 triliun. Aksi kedua yaitu menerbitkan obligasi dalam bentuk Perpetual Bond dengan nominal US$ 500 juta atau setara Rp 7 triliun. "Ini sedang dalam proses," kata Kartika.

Perpetual bond ini akan diterbitkan Kuartal tiga 2020. Jangka waktunya yaitu 5 atau 5,5 tahun, serta imbal hasil 4 sampai 5 persen.

Selain Perpetual Bond, BNI juga akan melakukan right issue untuk menaikkan modal BNI. Nominal yang disiapkan yaitu Rp 11,7 triliun dan rencananya akan dilakukan Semester 1 2022.

https://bisnis.tempo.co/read/1481214...nya?page_num=2
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
943
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan