- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ingin Jual Rumah Saat Ini? Sebaiknya Pikir-Pikir Dulu


TS
Kukuhferlanda
Ingin Jual Rumah Saat Ini? Sebaiknya Pikir-Pikir Dulu

Bisnis, JAKARTA— Harga rumah seken atau sekunder terutama kategori mewah tampaknya masih dalam tekanan pada masa pandemi. Sejumlah pemangku kepentingan di sektor properti memperkirakan harga jual rumah sekunder masih belum membaik setidaknya hingga kuartal ketiga tahun ini.
Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (ARBEI), misalnya, menyatakan bahwa harga properti sekunder di Tanah Air bakal terkoreksi 10 persen hingga 20 persen meskipun pasar rumah seken mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun ini. Ketua Umum DPP AREBI Lukas Bong mengatakan bahwa pasar properti sekunder akan mengalami perbaikan seiring dengan adanya optimisme program vaksinasi nasional. Namun, dia menegaskan harga properti sekunder tetap mengalami koreksi hingga 20 persen dipicu lemahnya daya beli akibat pandemi virus corona.
“Faktor BU [butuh uang], sedangkan buyer atau investor mengharapkan harga yang lebih murah. Buyer saat ini memiliki bargaining power yang lebih kuat,” ujarnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, koreksi harga properti bekas atau seken tidak memiliki acuan. Namun, dalam kondisi tertentu, koreksi harga lumrah terjadi berkali-kali dalam satu waktu.
“Misal, orang jual rumah sudah 3 bulan belum laku, umumnya pemilik akan menurunkan harganya sampai ada peminat,” katanya.
Lukas memproyeksikan harga properti sekunder akan kembali normal atau naik ketika vaksinasi Covid-19 di seluruh Indonesia terbukti efektif. Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan bahwa fenomena maraknya penjualan rumah mewah di DKI Jakarta sudah terjadi semenjak semester kedua 2020. Hal ini membuat harga rumah mewah sekunder semakin menurun di beberapa titik, khususnya di kawasan Pondok Indah, Kelapa Gading, dan Pluit. Adapun rerata penurunan harganya sekitar 50 persen.
Baca : Simak Minat Jeff Bezos Usai Mundur dari CEO Amazo
"Banyak harga rumah mewah seken yang turun harga 50 persen tetapi ini hanya terjadi di beberapa titik karen harga yang sudah over value," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/7/2021).
Kondisi penurunan harga rumah sekunder semakin diperparah adanya keijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Hal itu dikarenakan para pemilik rumah mewah yang membutuhkan uang menjual properti rumah di kawasan elite. Ali tak menampik jika harga properti rumah tapak di beberapa kawasan sudah overvalue. Namun demikian, adanya koreksi harga rumah mewah di beberapa kawasan elite ini akan membuat harga properti menjadi realistis.
"Ada potensi koreksi harga lagi pada kuartal III tahun 2021 khusus segmen atas di kawasan elite Jakarta," katanya.
Meskipun harga properti rumah mewah mengalami koreksi, permintaan rumah mewah masih tetap.
"Orang yang punya uang masih banyak, mereka akan beli kalau harga benar-benar murah, meskipun seken, khususnya untuk pasar yang di atas Rp5 miliar," tutur Ali.
Spoiler for Kembali Normal:
Sumber : Bisnisindonesia.id
Diubah oleh Kukuhferlanda 07-07-2021 15:17


GoKiEeLaBieEzZ memberi reputasi
1
2.2K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan