Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang menelusuri kasus jual-beli sertifikat dan kartu vaksinasi Covid-19 palsu. Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan, jika konten tersebut terbukti benar, maka pemerintah akan melakukan tindakan terhadap pelaku.

“Misalnya [terbukti] menawarkan atau memperjualbelikan kartu vaksinasi palsu, maka pemerintah akan melakukan pemutusan akses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata dia, Selasa (6/07).

Dedy juga menjelaskan, pemerintah akan terus mengembangkan penelusuran temuan tersebut.

“Dan apabila diperlukan, kami akan bekerja sama dengan pihak Kepolisian serta kementerian/lembaga terkait untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut,” lanjut dia.

Penemuan tersebut membuat heboh warganet. Berawal dari beredarnya sebuah foto sertifikat vaksin yang diperjualbelikan di media sosial dengan harga berkisar Rp 9.000—Rp 15.000.


(Indonesiatech)