Kaskus

News

rakitpcmendingAvatar border
TS
rakitpcmending
Skenario Besar Jokowi: Habisi Covid dan Bangkitkan Ekonomi
 Skenario Besar Jokowi: Habisi Covid dan Bangkitkan Ekonomi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Koordinasi (Kemenko) Bidang Perekonomian adanya lonjakan pandemi Covid-19 yang terjadi pada pertengahan Juni menghambat pemulihan ekonomi. Namun, pemerintah optimistis ekonomi dapat kembali bangkit.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan adanya pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat atau PPKM Darurat membawa ekonomi Indonesia terperosok.

Terlebih referensi yang dikeluarkan WHO, mutasi varian virus corona lebih cepat menular dari sebelumnya. Pemerintah pun tidak bisa bekerja sendirian, harus bersama semua lapisan masyarakat untuk patuh protokol kesehatan.

"Makanya itu kita harus waspada 5 M jangan kita sedikitpun tidak waspada lalai dalam terapkan protokol 5 M," jelas Iskandar dalam sebuah webinar, Selasa (6/7/2021).

"Oleh karena itu, dengan gelombang kedua perlu waspada apalagi di industri jasa perbankan, Ketika industri sektor riil mulai bergerak, sudah mulai dia minta modal kerja, bisa bisa tuh risiko modal kerja yang baru diberikan akan hadapi permasalahan," ujarnya lagi.


Selain itu, adanya kebijakan PPKM Darurat, kata Iskandar akan berimplikasi terhadap permintaan, konsumsi rumah tangga akan tertahan, dan investasi akan tumbuh terbatas dan kinerja ekspor akan terganggu.

Dengan demikian, Iskandar memastikan fleksibilitas APBN akan terus dijaga untuk merespon dan beradaptasi dengan dinamika pandemi covid-19.

Dalam bahan paparan pemerintah meyakini bahwa sinergi kebijakan ekonomi dan kesehatan adalah kunci dari pemulihan ekonomi.

Adapun dalam paparannya ada beberapa potensi penguatan yang dapat dilakukan pemerintah untuk mendorong sisi konsumsi alokasi perlindungan sosial program PEN sebesar Rp 157,41 triliun, vaksinasi dan kebijakan PPKM Mikro dan stimulus properti dan otomotif.

Pemerintah juga mempertahankan pengeluaran kelompok 40% terbawah dengan mempercepat pengeluaran bansos termasuk menjalankan program Kartu Prakerja.

"Di semester II dengan pengetatan PPKM maka kemungkinan besar, proyeksi pertumbuhan ekonomi, kita akan dibawah perkiraan 4,5% sampai 5,3%," ujar Iskandar.

Dalam mendorong sisi investasi, maka dilakukan dengan penerapan UU Cipta kerja terutama pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dan penetapan Dewan Pengawas Investasi.


Serta tingkat suku bunga relatif masih rendah, dan adanya Perpres Nomor 109/2020 terkait Program Strategis Nasional.

Dari sisi pengeluaran pemerintah akan tetap berkomitmen untuk menjalankan program PEN 2021, pelonggaran defisit fiskal di atas 3% dan skema burden sharing pemerintah BI.

Sementara itu, kinerja ekspor akan terdorong oleh sisi permintaan dari ekonomi Tiongkok dan AS yang sudah pulih, peningkatan harga komoditas fasilitas percepatan ekspor dalam UU Cipta Kerja.

Lebih lanjut Iskandar mengatakan dinamika ekonomi optimisme muncul ketika, covid-19 menurun, sehingga pertumbuhan ekonomi menggeliat dengan stimulus fiskal.

Sambil juga terus melakukan akselerasi program vaksinasi Covid-19 pada Kuartal II dan Kuartal III-2021. Sehingga pada Kuartal IV-2021, pandemi bisa dikendalikan dan ekonomi akan bergeliat lagi. "Target vaksinasi selesai dalam 12 bulan dan 3M dan 3T tetap berlanjut," seperti dikutip bahan paparan Iskandar.


 Skenario Besar Jokowi: Habisi Covid dan Bangkitkan Ekonomi

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...kitkan-ekonomi
0
1.4K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan