Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

goldjempolAvatar border
TS
goldjempol
Mantab.. Pola Pikir Anies Lebih Maju Selangkah dari Pusat

telusur.co.id - Anies Baswedan trending di twitter. Netizen menyanjungnya karena pada Mei 2021 mengajukan pembatasan darurat namun ditolak pusat.

"Kalau informasi itu benar, maka Anies tampaknya lebih maju selangkah daripada Pusat dalam upaya penanganan Covid-19. Anies lebih mampu memprediksi lonjakan kasus Covid-19 daripada Pusat," ujar Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Selasa.

Hal itu juga diakui Luhut Binsar Panjaitan yang menyatakan, pihaknya tidak memperkirakan lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi ini.

Anies mampu memprediksi hal itu karena menggunakan pendekatan saintifik dalam mengatasi Covid-19. Dengan saintifik, Anies bersama timnya mampu memprediksi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.

Kemampuannya memprediksi itu, selain Anies memang punya latar belakang akademis, juga karena ia didampingi tim ahli kesehatan yang kepakarannya sangat mumpuni. Sinergisitas ini membuat kerja mereka sangat sistematis, komprehensif, dan menjangkau permasalahan ke depan.

Hanya saja, cara kerja Anies kerap mendapat benturan dari pihak lain yang pola kerjanya jauh berbeda. Benturan inilah yang membuat konsep bagus akhirnya tidak dapat dijalankan.

Jadi, pola kerja Anies sebaiknya diadopsi oleh Pusat agar sinergisitas antara daerah dan pusat dapat sinkron. Hal itu juga akan memudahkan koordinasi daerah dan pusat dalam mengatasi persoalan, termasuk kasus Covid-19.

Melihat pola kerja Anies tersebut, memang sudah selayaknya ia mendapat kepercayaan untuk memimpin lingkup yang lebih luas. Untuk itu, peluang Anies untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 semakin besar.

Harapannya, kalau Anies sapat memimpin Indonesia, diharapkan ia dapat menata manajemen negara yang lebih saintifik. Manajemen seperti ini akan lebih terbuka dan dinilai oleh siapa saja secara lebih terbuka.

Namun, harapan itu hanya akan terwujud kalau pemilih di Indonesia lebih banyak yang rasional daripada yang emosional. "Dengan pemilih rasional, dimungkinkan terpilih capres yang mumpuni, termasuk yang menggunakan pendekatan saintifik," tandas Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 - 1999. [ham]

https://telusur.co.id/detail/mantab-...kah-dari-pusat

areszzjay
syech.pudji
z-0o-m
z-0o-m dan 3 lainnya memberi reputasi
-4
1.5K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan