“There are certain things in war which the commander alone comprehends the importance. Nothing but his superior firmness and ability can subdue and surmount all difficulties.”

Kalimat tersebut merupakan salah satu maxim (filosofi) dari seorang Napoleon Bonaparte. Ia memiliki filosofi yang menekankan pentingnya ketegasan dan kecakapan dari seorang komandan perang dalam menghadapi kesulitan.

Kini perang tersebut adalah perang melawan musuh yang tak terlihat kasat mata. Telah setahun lebih dunia berperang melawan pandemi Covid-19. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka menekan penyebarannya.

Tak terkecuali Indonesia. Negeri ini kini sedang dalam kondisi yang kritis akibat lonjakan tajam penyebaran virus corona Covid-19. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan ketat di Jawa – Bali atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku mulai 3 Juli sampai 20 Juli 2021. Sebagai komandan tempurnya ditunjuklah Jenderal Purnawirawan TNI AD Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebagai orang militer yang memiliki jiwa korsa, Luhut tentunya cocok bekerja dengan tim yang berlatar belakang militer pula. Sehingga agar PPKM Darurat berjalan dengan semestinya, ia harus mendorong agar pihak TNI lebih berperan aktif di garis depan pelaksanaan PPKM Darurat. Dengan kata lain, Pangdam dan Dandim nantinya harus lebih aktif di media maupun lapangan mengawal penegakan aturan pembatasan tersebut.

Itulah mengapa ada pemandangan unik saat penyekatan perbatasan ibu kota pada Senin, 5 Juli 2021, tepatnya di ruas Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Masyarakat yang berasal dari arah Depok dan hendak mengarah ke Pasar Minggu atau arah wilayah Jakarta dihalangi oleh dua tank panser TNI.

Pantauan di lokasi, penutupan jalan menuju Jakarta dilakukan oleh aparat sejak pagi. Petugas terlihat bersiaga menghalau masyarakat yang kebanyakan menggunakan sepeda motor agar tak dapat masuk. Mereka diizinkan melintas setelah menunjukkan surat-surat tugas tempat bekerja. Pasalnya hanya beberapa sektor pekerjaan yang tetap work from office (WFO) selama PPKM Darurat.

Namun tetap saja para premotor lainnya meminta kepada petugas untuk diizinkan melintas. Mereka memohon karena harus tetap bekerja di kantor meski tak ada surat tugas. Petugas pun tak bergeming dan meminta para pemotor untuk putar arah kembali ke Depok.

Sumber : Tribunnews[Covid-19 Mengganas, Dua Tank Panser TNI Dikerahkan Kawal PPKM Darurat di Kawasan Jakarta]

Penyekatan masuk ke Jakarta oleh TNI bahkan sampai menggunakan tank panser tersebut adalah tindakan yang tepat dalam rangka menegakkan PPKM Darurat.

Namun alangkah lebih baiknya lagi, penegakan PPKM Darurat tak hanya dilakukan di perbatasan ibu kota. Sebab masih banyak kerumunan yang terjadi, khususnya kerumunan vaksinasi massal yang sudah dapat dipastikan melanggar protokol kesehatan. Menko Luhut bisa mengerahkan TNI bahkan sampai menurunkan tank panser menghadang masyarakat masuk ke ibu kota demi mencegah kerumunan, masa kerumuman vaksinasi massal dibiarkan saja?