Kaskus

Story

indra1684Avatar border
TS
indra1684 
TUHAN AKU LELAH
TUHAN AKU LELAH
Dae indra maulana, Dompu Ntb.
Terkadang aku menjadi begitu lelah, terutama dalam menata hati.
Ada banyak bagian yang begitu susah kumengerti, entah bagaimana Tuhan menjadikanNya hingga begitu rumit untuk kupahami.

Bukan hanya perasaan cinta yang harus kutahan agar tak menggebu, atau perasaan sedih yang harus ku urai agar tak menyepi aku dalam lubang hitam pekat tak bermassa. Banyak hal yang masih tak kumengerti tentang rasa, tentang emosi, dan tentang jiwa. Waktu dua puluh tahun belum cukup bagiKu memetakan sifat-sifat dasarKu sebagai manusia.
TUHAN AKU LELAH
Lelah, aku begitu lelah. Ingin berbaring sejenak untuk melepas penat, namun rasaNya akan sangat sulit. Berbaring hibernasi puluhan abad pun tetap tak akan mampu mengangkat rasa letih ini. Rasa yang begitu membuatKu menghela nafas panjang.
Aku capek!

Tuhan, aku lelah. Aku merasa Engkau mengerti, namun mengapa terus menunda mencabut kembali Roh dalam jasadKu ini? Tugas apalagi yang belum tuntas?

Aku bukan nabiMu, aku juga bukan rasulMu, dan aku bukan pula iblisMu yang kau tugaskan menggoda manusia. Tak ada tugasKu untuk menggiring manusia kepada kehendakMu, dan engkau juga tak pula menjadikan aku iblis agar menyesatkan manusia. Jika memang demikian, mengapa terlalu lama engkau memberi aku tempat di dunia?

Apa statusKu? Tuhan, sungguh aku kelelahan.

Engkau tahu kan, kadang sikapKu seperti malaikat. Namun tak jarang aku menunjukkan wajah iblis dan setan-setan yang Kau kutuk itu. Aku berikan efek dualisme kepada manusia agar mereka mengerti, apapun wajahKu adalah tetap aku. Agar mereka mengerti bahwa pemilik segala kegelapan dan cahaya terang benderang adalah Engkau. Agar mereka mengerti, butuh cahaya untuk berjalan dalam jalan gelap menujuMu.
TUHAN AKU LELAH
Tuhan, aku merasa Engkau terlalu banyak diam terutama terhadapKu. Marahkah Engkau? Tidak inginkah Engkau menjadikan aku seperti dahulu, kita saling tertawa saling curhat-curhatan.

Aku curhat tentang masalahKu dan Engkau tentang tugasMu.. Kau selalu membimbingKu selaku layakNya guru, hingga hidup pun terdiam tak memiliki ruang untuk cemburu. Aku menyebut namaMu seribu kali dan Engkau pun bernyanyi dengan namaKu sejuta kali. Sungguh indah, namun itu dulu.

Aku tak mengerti, sejak kapan Engkau mulai diam terhadapKu.

Tuhan, sumpah aku teramat lelah.

Berbicaralah, jangan terus diam. Berikan aku petunjuk atau hatiKu telah terlalu hitam hingga suaraMu yang keras mengguntur sama sekali tak kudengarkan?! Atau sudah terlalu tulikah aku?

Tak Engkau gubris air mataKu yang terus mengucur dimalam-malamKu? Namun terhadap manusia aku tetap tertawa, tersenyum seolah tak ada yang terluka. Padahal sejatiNya aku sedang tidak baik-baik saja dan jiwaKu yang kehausan amat begitu letih. Menunggu mati.

Tuhan, Engkau tahu apa yang paling kutakutkan? Jika aku bertemu denganMu tanpa perasaan cinta. Aku takut jika aku bertemu denganMu kelak yang ada hanyalah perasaan takut. Sungguh jangan seperti itu. Berikan aku rasa cinta kepadaMu lebih luas dari dunia dan segala isiNya. Agar tak letih aku menunggu kapan Engkau cabut Roh dalam jasadKu ini.

Tuhan, aku ingin memelukMu untuk yang kesekian kali. Sungguh rindu ini memuncak, memberi rasa letih dan harapan cemas, kapan kita akan saling bercerita.

Tuhan, aku menunggu… dalam letih.

Tuhan, jangan terlalu lama. Sungguh aku teramat lelah.

Edempa

Penulis :
Indra Maulana
Dompu Ntb.
0
1.2K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan