Yap, ini Dia orangnya, sosok Om-Om keren yang satu ini. Beliau memiliki nama asli
Noriaki Kubo, namun Doi lebih dikenal dengan nama
Tite Kubo. Beliau lahir di Fuchū, perfektur Hiroshima, Jepang tanggal 26 Juni 1977. Nasib Kubo-sensei dari kecil bisa dibilang cukup hoki, karena Bokapnya Doi adalah salah satu anggota Dewan Kota, yang berarti Beliau ini adalah anak seorang pejabat. Pada saat Beliau masih SD, Beliau sudah bercita-cita untuk menjadi seorang
mangakausai membaca 3 serial
manga yang menjadi inspirasi utamanya,
Gegege no Kitarō, Saint Seiya dan Dragon Ball.
Singkat cerita di tahun 1996, Kubo-sensei merilis karya perdananya yang berupa
one-shot manga berjudul
Ultra Unholy Hearted Machine. Karyanya itu berhasil dimuat di majalah "Weekly Shōnen Jump". Setelah itu, Beliau membuat serial
manga perdananya yang diberi judul
Zombiepowder pada 19 Juli 1999.
Manga ini hanya terdiri dari 30
chapter dan dimuat ke dalam 4 volume buku. Mengisahkan tentang petualangan
Gamma Akutabi yang mencari 12 Cincin Sakti yang dinamakan
Rings of the Dead. Satu waktu, Gamma melihat seorang remaja laki-laki yang tengah berusaha untuk menyelamatkan adik perempuannya. Gamma pun dengan sigap membantu anak tersebut, sebagai imbalannya, si anak yang bernama
John Elwood Shepherd pun bersedia untuk membantu Gamma dalam mencari ke-12 cincin sakti itu. Disinilah petualangan Gamma dan John pun bermula.
Chapter "terakhir" dari
manga ini dirilis pada 15 Februari 2000.
2 karya awal Tite Kubo
Ternyata ada alasan mengapa Kubo-sensei nggak memanjangkan serialisasi dari "Zombiepowder", menurutnya apa yang diucapkan oleh editornya membuatnya trauma dan mematikan seluruh ide cemerlangnya untuk menggarap serial
manga tersebut. Selain itu, jadwal penerbitan yang ketat juga membuatnya kerepotan dalam menyelesaikan setiap
chapter-nya.
Ada sedikit cerita pada saat proses pembuatan serial "Bleach". Sebelum dijadikan serialisasi, Kubo-sensei awalnya mengirimkan konsep dari
manga terbarunya nanti (purwarupa nya "Bleach") ke "Shōnen Jump", namun konsep tersebut ditolak oleh pihak majalah. Pada saat itu, sang
mangaka dari "Dragon Ball", yakni
Akira Toriyama rupanya melihat semua itu dan meminta Kubo-sensei untuk menunjukkan konsep ceritanya. Toriyama-sensei mengaku kalau dirinya sangat tertarik dengan konsep ceritanya Kubo-sensei, namun masih ada beberapa hal yang harus dipoles menurutnya. Beliau pun memberikan semangat kepada Juniornya agar bisa membuat konsep
manga yang lebih baik lagi. Kubo-sensei pun termotivasi oleh Toriyama-sensei dan mulai merombak konsep ceritanya itu. Kalau bukan berkat Toriyama-sensei, sangat kecil kemungkinannya bagi serial "Bleach" untuk eksis di dunia ini.
"Bleach" pun sukses baik di Jepang maupun di luar negeri dan berhasil dirilis hingga 705
chapter. Berbagai macam bentuk adaptasi media dan penghargaan pun berhasil diraih oleh Kubo-sensei berkat serial "Bleach". Pada 26 Juli 2008, Kubo-sensei diundang untuk hadir di acara
San Diego Comic-Con International. Ini adalah kali pertamanya Kubo-sensei tampil di
event berskala Internasional. Di sela-sela kesibukannya menggarap "Bleach", Kubo-sensei juga berprofesi sebagai desainer karakter untuk anime
Aoi Bungaku series dan 2 judul
game ternama Jepang, yakni
Dragon Quest X dan Sakura Wars.
Bleach
Beberapa karya Tite Kubo sebagai desainer karakter
Memperingati Hari Jadi "Weekly Shōnen Jump" ke-50, Kubo-sensei memutuskan untuk
comeback sembari merilis karya terbarunya, yaitu
Burn The Witch. Pada awalnya, "Burn The Witch" dirilis dalam format
one-shot manga pada 14 Juli 2018, kemudian
manga tersebut mulai dijadikan serial pada 24 Agustus 2020 silam. Ini adalah proyek
manga yang sedang digarap oleh Kubo-sensei sampai sekarang. BTW, "Burn The Witch" juga sudah diadaptasi ke dalam format anime pada 2 Oktober 2020 silam. Versi animenya sendiri digarap oleh
Studio Colorido dan dikemas ke dalam 3 episode saja. FYI, "Studio Colorido" ini adalah salah satu studio anime yang menurut Ane cukup
underrated, karena meskipun namanya tidak setenar studio anime lainnya (seperti
Madhouse, Mappa, KyoAni, dan lain-lain), tapi ada beberapa karyanya yang bisa dibilang cukup bagus, diantaranya
"Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu", "Penguin Highway", "Shashinkan" sampai "Pokemon : Hakumei no Tsubasa".
Burn The Witch
Beberapa karya Studio Colorido
"Nakitai Watashi wa Neko wo Kaburu" (kiri atas), "Shashinkan" (kanan atas), "Penguin Highway" (kiri bawah), "Pokemon : Hakumei no Tsubasa" (kanan bawah)
Di awal postingan Ane sempet nyebutin kalo ada 3
manga yang jadi inspirasinya Kubo-sensei, "Gegege no Kitarō", "Saint Seiya" dan "Dragon Ball". Gimana ketiga
manga tersebut bisa menjadi ide dasar dari
manga "Bleach"? Kita mulai dari yang pertama dulu.
Kitarō dan Ichigo
Seperti yang kita tahu kalau kebanyakan karakter "Bleach" menggunakan pakaian semacam kimono berwarna hitam. Menurut Kubo-sensei, desain karakter yang seperti itu Beliau ambil dari desainnya Kitarō yang merupakan seorang pemburu entitas jahat berpakaian tradisional Jepang.
Salah satu adegan bertarung di "Bleach"
Untuk "Saint Seiya",
manga itulah yang menjadi ide bagi Kubo-sensei dalam membuat adegan-adegan bertarung. Beliau selalu membayangkan sebuah adegan bertarung di sebuah tempat yang luas dan kosong agar pertarungan antara kedua kubu yang berseteru bisa lebih leluasa. Oh ya, di setiap adegan bertarung, Kubo-sensei memiliki sudut pandangnya sendiri, sekaligus menjadi ciri khasnya dalam proses pengambilan gambar dalam adegan bertarung. Beliau juga kerap kali menggambarkan bekas luka yang serealistis mungkin agar para pembacanya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh karakter yang sedang bertarung.
Tim Aizen
Lalu bagaimana dengan "Dragon Ball"? Kubo-sensei menjadikan "Dragon Ball" sebagai idenya dalam membuat karakter antagonis. Beliau berkata kalau seorang penjahat harus terlihat keren, kuat dan dapat memberikan kesan menakutkan bagi siapapun lawannya. Sedikit
fun fact, Kubo-sensei mengaku kalau setiap kali dirinya harus menggambar sebuah adegan bertarung, Beliau selalu merasa bosan. Maka dari itu, selalu saja ada selipan adegan komedi diantaranya. Di akhir cerita "Bleach", Ichigo diceritakan menikah dengan
Inoue Orihime dan dikaruniai seorang anak bernama
Kazui Kurosaki. Dengan demikian, terselip bumbu romansa di dalam alur ceritanya "Bleach". Faktanya, Kubo-sensei sempet nggak tertarik buat masukin elemen percintaan di dalam alur ceritanya "Bleach", namun pada akhirnya elemen tersebut pun ditambahkan di akhir cerita.
Keluarga Ichigo