- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Waspada, Kini Muncul Varian Corona Delta dan Delta Plus


TS
pluvioniest
Waspada, Kini Muncul Varian Corona Delta dan Delta Plus
Quote:

Buat kamu yang merasa pandemi akan segera berakhir, tunggu dulu. Masalahnya, kini ada varian delta virus Corona yang bikin harapan berakhirnya pandemi pupus begitu saja.
Varian itu memang sangat mengkhawatirkan. Mau tahu alasannya? Simak baik-baik berita ini.
Senin (14/06) lalu, Indonesia menjadi salah satu dari 74 negara di dunia yang mengkonfirmasi masuknya varian B1617.2 atau varian delta. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin sendiri bilang, varian itu mendominasi lonjakan kasus di DKI Jakarta, Kudus, dan Bangkalan.
Mulanya, cuma ada varian B117 atau alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris. Lalu, ia bermutasi menjadi varian delta yang pertama kali ditemukan di India pada Februari 2021. Kemudian pada April, WHO menetapkan varian delta sebagai variant of concern (VoC) alias harus diperhatikan.
Tapi, pada Mei, status itu berubah menjadi ‘dikhawatirkan’. Alasannya, karena varian ini cepat sekali menular, guys. Di Inggris saja, varian delta menyumbang 90 persen lonjakan kasus harian.
Menurut Public Health Inggris, varian delta lebih cepat menyebar sebanyak 60 persen dari induknya, atau varian alpha. Mereka juga bilang, varian delta menyebabkan risiko rawat inap naik hingga 2,61 kali lipat.
Selain itu, ada juga beberapa ‘kekuatan’ varian delta yang harus diwaspadai menurut Ketua Tim Peneliti Whole Genome Sequencing (WGS) FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) Gunadi. Pertama, varian delta bisa membuat pasien Covid-19 yang sudah sembuh jadi positif kembali.
Kedua, ia juga akan memperlemah kekebalan tubuh, terlebih bagi usia lanjut yang sudah divaksinasi dua dosis sekalipun. Kalau secara gejala, sebenarnya enggak jauh beda dengan gejala pada umumnya.
Tapi, menurut profesor kesehatan internasional di Johns Hopkins University, Dr. Bhakti Hansoti, ada beberapa gejala yang patut diperhatikan. Soalnya, kalau kamu biarkan, gejala-gejala ini disebut makin parah dan bakal sulit ditangani secara medis.
Di antaranya: sakit perut, hilangnya selera makan, muntah, mual, nyeri sendi, dan gangguan pendengaran. Studi di Cina bilang, varian delta juga ‘tahan banting’ terhadap vaksin, khususnya untuk dosis tunggal.
Tapi, tenang. Kabar baiknya, studi sudah menyangkal hasil penelitian itu, kok. Salah satunya dari Public Health Inggris. Kata mereka, dua dosis vaksin AstraZeneca efektif mencegah gejala yang ditimbulkan varian delta sebesar 60 persen. Terhitung dua minggu setelah disuntik dosis kedua.
Dua dosis Pfizer juga mampu memberi dampak yang sama sebesar 88 persen, juga dua minggu setelah dosis kedua. Selain itu, dua dosis AstraZeneca juga ampuh mengurangi risiko rawat inap akibat varian delta sebesar 92 persen.
Sementara Pfizer ampuh mengurangi risiko tersebut hingga 96 persen. Dua dosis memang jadi kunci pencegahan. Soalnya, tiga minggu setelah disuntik dosis pertama, baik AstraZeneca maupun Pfizer hanya efektif 33 persen saja.
Jadi, kalau kalian masih dapat satu dosis vaksin saja, jangan pede dulu bisa kebal sama Corona, ya!
Apalagi, kini varian delta sudah beranak lagi alias muncul mutasi baru. Namanya varian AY.1 atau delta plus. Karena masih baru, delta plus belum terbukti menyebabkan gejala yang lebih parah. Namun, satu yang pasti, delta plus kebal terhadap terapi antibodi monoklonal.
Antibodi monoklonal sendiri merupakan protein buatan pakai rekayasa genetika. Tujuannya untuk memproduksi antibodi yang mirip dengan yang dihasilkan oleh tubuh. Protein itu bakal meniru sistem kekebalan tubuh buat melawan antigen berbahaya kayak virus Corona misalnya.
Jadi, semakin hari, virus Corona makin mengganas, guys. Yok, mulai perketat lagi prokesnya, yok~
Quote:
Andara Rose






screamo37 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.5K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan