rifanishereeAvatar border
TS
rifanisheree
Kisah Hidup Sang Gembong Narkoba yang di Cintai Oleh Warga Kota Medellin

Pablo Escobar (Foto: Website/Wikipedia).

Mempunyai pendapatan yang sangat fantastis di setiap minggunya sebesar 420 juta dollar per minggu, bahkan dalam setahun mencapai 22 miliar dollar.

Pablo Escobar merupakan gembong narkoba yang saat itu ditakuti oleh pemerintah Kolombia, karena tindakan-tindakannya yang cukup brutal.


Namun, di sisi lain dirinya kerap membantu warga miskin dengan membangun beberapa fasilitas umum dan menyumbangkan uangnya yang nilainya cukup fantastis.

Terlahir dengan nama asli Pablo Emilio Escobar Gaviria pada 1 Desember 1949 di Rionegro, Antioquia, Kolombia.


Selain itu, Pablo merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara dan pasangan suami istri yang ayahnya bernama Abel de Jesus, sedangkan ibunya Hilda de Los Dolores Gaviria Berrio.

Lalu, Pablo pun dibesarkan di kota yang bernama Medellin, dimana pada saat itu masih menjadi era kolonial pusat pertambangan di Kolombia.

Sementara itu, pada kota Medellin sudah melekat dengan tradisi penyeludupan, bahkan pepatah setempat menyuarakan pendapat “Jika anda sukses, kirim uang, dan jika gagal jangan pulang ke rumah”.


Maka dari itu lahirlah sosok-sosok orang yang agresif, ambisius, pekerja keras yang mengejar uang dan status sosial.

Kemudian, Pablo sempat mengenyam pendidikan pada Universidad Autonoma Latinoamericana, namun dirinya tidak menyelesaikan sekolah dan mulai terlibat dengan kegiatan-kegiatan kriminal.

Kejahatan pertama yang ia lakukan saat remaja adalah dengan berjualan ijazah palsu pada institusi pendidikan bernama Universidad Autónoma Latinoamericana.

Lalu, pada umur dua puluh tahunan dirinya terlibat berbagai macam tindakan kriminal, seperti penipuan, menjual rokok selundupan, tiket lotre palsu, dan mencuri mobil.

Hal itu, ia lakukan bersama rekannya yang bernama Oscar Benel Aguirre, dengan berkolaborasinya mereka berdua.

Pablo pun pernah menculik seorang pemilik pabrik yang kaya raya di Envigado, Ia pun meminta uang tebusan sebesar $50 ribu.

Setelah melakukan berbagai macam kegiatan kejahatan, dirinya pun ditaksir mempunyai tabungan sebesar US$3 juta dalam rekening tabungannya saat usianya 26 tahun.

Selama berkecimpung dalam dunia perdagangan narkoba, Pablo telah meraup keuntungan yang nilainya fantastis, bahkan dirinya pun masuk ke dalam kumpulan miliarder dunia.

Selain itu, dirinya pun kerap mempergunakan uangnya untuk membantu masyarakat miskin dengan memberikan uang tunai dan membangun fasilitas-fasilitas umum, seperti rumah sakit, sekolah, dan gereja.

Setelah dirinya terpilih menjadi anggota alternatif dari Kamar Perwakilan Kolombia, hal itu lah yang membuat masyarakat khususnya di kota Medellin mencintai dirinya.

Disisi lain, dirinya pun terlibat kasus-kasus pembunuhan yang total korban mencapai 600 orang, korbannya pun tidak lain adalah warga sipil, polisi, dan pejabat negara, bahkan calon presiden Kolombia Luis Carlos Galan ikut menjadi korbannya.


Kemudian, Pablo pernah menyewa kelompok gerilyawan M-19 untuk menyerang Mahkamah Agung yang saat itu ingin melakukan perjanjian ekstradisi dengan amerika dengan berisikan daftar-daftar nama penyelundup kokain.

Tepat di pertengahan tahun 1991, pemerintah Kolombia pun serius untuk menangkap sang gembong narkoba dengan meminta bantuan pada Amerika Serikat.

Alhasil Pablo pun tertangkap, setelah operasi tersebut dijalankan, namun dirinya pun memberikan syarat untuk mendesain sendiri penjaranya di La Catedral.

Selang setahun, penangkapannya dirinya pun terlibat kembali dengan perdagangan narkoba yang ia jalankan di balik penjara.

Pablo pun berhasil kabur bersama keluarganya, selama melarikan diri Pablo pun dikabarkan membakar uangnya senilai US$2 juta hanya untuk menghangatkan tubuhnya, anaknya, dan istrinya.

Dengan kaburnya Pablo, pemerintah Kolombia pun kembali memburunya dengan bantuan Amerika Serikat dan rivalnya yang bernama Los Pepes.

Maka setelah dirinya berulang tahun ke-44 tahun tepatnya pada 2 Desember 1993, Pablo pun tewas bersama pengawalnya.

Tewasnya Pablo pun membawa duka yang mendalam bagi masyarakat Kolombia khususnya di Kota Medellin, karena dirinya telah dianggap sebagai robin hood, bahkan pada acara pemakamannya pun dihadiri oleh 25.000 orang di Monte Sacro, Itagui.

Spoiler for Referensi:



Diubah oleh rifanisheree 27-04-2023 06:09
jiresh
ziont
anton2019827
anton2019827 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.9K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan