Javed Iqbal Umayradalah seorang warga Pakistan kelahiran Lahore, Punjab, tahun 1956. Dia adalah anak keenam dari delapan bersaudara dan seorang alumni dari
Government Islamia College, salah satu Universitas di kota Lahore. Pada 1978, Ia bekerja di sebuah pabrik pengecoran baja di kawasan Shadbagh bersama dengan teman-temannya. Ia dan teman-temannya tinggal di sebuah villa yang disewakan oleh Ayahnya Iqbal.
Menurut hasil investigasi Polisi, Iqbal diduga sudah melancarkan aksi kejinya sejak tahun 1998. Kemudian pada Desember 1999, secara mengejutkan Iqbal mengirimkan surat penyerahan dirinya kepada Polisi dan Kepala Editor Koran Lahore yang bernama
Khawar Naeem Hashmi. Dalam surat tersebut, Iqbal menjelaskan semua tindakan sadisnya, termasuk jumlah korban dan bagaimana cara Dia memperlakukan korban-korbannya. Polisi pun langsung bertindak dan mulai menggerebek rumahnya Iqbal. Dan benar saja, ada banyak sekali bukti-bukti kejahatan yang sudah Iqbal, mulai dari bekas darah para korban sampai alat-alat yang digunakan Iqbal untuk membunuh korbannya, mulai dari rantai, cairan asam hidroklorida (HCL) sampai beberapa kantong plastik yang dipakai untuk membekap kepala korban. FYI, cairan asam klorida ini cairan yang memiliki tingkat keasaman yang kuat dan merupakan komponen utama dari cairan asam lambung kita.
Khawar Naeem Hashmi, Kepala Editor Koran Lahore
Singkat cerita, Iqbal pun ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Nah, untuk cara eksekusi matinya, Iqbal rencananya akan dieksekusi dengan cara yang sama dengan caranya membunuh para korbannya. Di bagian sini, sekalian Ane jelasin juga para korbannya ya? Menurut pengakuannya Iqbal, ada sekitar 100 orang korban yang sudah Ia habisi nyawanya. Dan katanya, semua korbannya itu adalah anak laki-laki dengan rentang usia 6-16 tahun. Gimana cara Iqbal mengeksekusi para korbannya? Inilah tutorial membunuh korban ala-ala Javed Iqbal Umayr :
1. Iqbal mencari korbannya di jalanan, karena faktanya semua anak yang menjadi korbannya Iqbal adalah anak jalanan, anak yang kabur dari rumahnya, hingga anak yatim-piatu.
2. Setelah menemukan mangsanya, Iqbal membawanya ke rumah dan mencekik leher korban. Menurut penuturan Iqbal, Ia mencekik korbannya dengan menggunakan rantai atau membekapnya dengan kantong plastik. Fakta mengerikannya adalah, pada saat Iqbal mengeksekusi korbannya, Ia melakukan itu di depan mata Ibunya sendiri...🤯🤯🤯
3. Setelah korban tewas, Ia memotong tubuh korban kecil-kecil hingga menjadi beberapa bagian. Setelah itu, Ia melarutkan potongan tubuh korbannya dengan cairan asam hidroklorida itu.
4. Setelah itu, Iqbal membawa potongan tubuh korban yang sudah dilarutkan dengan cairan asam ke sungai terdekat dan membuangnya. Berdasarkan hasil penelusuran Polisi, ada beberapa potongan tubuh korbannya Iqbal yang tersisa di beberapa sungai dekat lokasi TKP.
Yap, itu tadi 4 cara yang digunakan oleh Javed Iqbal Umayr dalam membunuh korbannya. Terima kasih dan semoga bermanfaat...
Quote:
EH KUTIL!! GAK GITU JUGA KALI BIKIN POSTINGANNYA!!!

Sorry-sorry...
Selama masa persidangan, Polisi pun terus melakukan pencarian dan investigasi mengenai kasus tersebut. Usai menemukan sejumlah bukti berupa potongan tubuh korban, Polisi juga menemukan bukti lainnya, yakni keterlibatan teman-temannya Iqbal di villa tempat tinggal Iqbal dulu. Polisi berhasil mengamankan 4 orang temannya Iqbal yang membantu aksi kejinya Dia. Tapi, pada saat proses penyelidikan, ada salah satu rekannya yang nekat bunuh diri dengan lompat keluar dari jendela (tentunya dari ketinggian), alhasil tersisa 3 orang temannya Iqbal yang diselidiki lebih lanjut.
Untuk motif kejahatannya sendiri, Iqbal mengaku kalau dirinya "baper" setelah sempat dituduh oleh Polisi sebagai pelaku (maaf) sodomi bocah pada awal dekade 90-an. Ia pun melampiaskan ke-"baper"-an nya itu dengan melakukan aksi sadisnya terhadap 100 orang anak laki-laki sejak tahun 1998. Pada akhir tahun 1999 sebelum Iqbal mengirimkan surat penyerahan dirinya, sempat ada niatan bagi Iqbal untuk bunuh diri dengan cara menenggelamkan dirinya ke sungai. Tapi, Ia pun "galau". Dan akhirnya, Iqbal pun memutuskan untuk menyerahkan dirinya sebagai bentuk penyesalannya terhadap dosa yang Ia perbuat. Pada 8 Oktober 2001, Iqbal bersama 3 orang rekannya direncanakan untuk dieksekusi mati (BTW gak dijelasin gimana pihak Kepolisian bakalan mengeksekusi rekannya si Iqbal, entah dengan cara yang sama dengan Iqbal atau beda). Namun, pada saat Polisi mengecek sel tahanannya mereka, Polisi menemukan keempat pelaku sudah tidak bernyawa dengan kondisi gantung diri. Dan begitulah akhir dari kasus "Sikopet" asal Pakistan ini. Oh ya, buat yang nanya gimana nasib Ibunya Iqbal saat itu, jawabannya adalah Beliau langsung terkena serangan jantung dan harus menghembuskan nafas terakhirnya.