Kita mulai dari judul yang pertama. Nightmare Creatureadalah sebuah game single-player survival horror hack n' slash yang digarap sama perusahaan pengembang video game asal Perancis, yaitu Kalisto Entertainment.

Dalam proses pembuatannya, semua model 3D yang ada di dalam game ini dibuat dengan program pribadi milik Kalisto Entertainment yang dinamakan LibSys. Karena game ini berlatar waktu di Inggris pada abad ke-19, seluruh lanskap levelnya diambil dari beberapa gambar cetak biru bangunan dan peta-peta pada zaman itu. Pada saat hendak dipublikasikan ke publik, tadinya pihak Kalisto Entertainment hendak memberikannya kepada Mindscape, sebuah perusahaan pengembang dan publisher video game yang sekarang berlokasi di Perancis. Pada akhirnya, game ini dibeli hak publikasinya oleh Activision. Dan pada event Electronic Entertainment Expo (E3) 1997, "Nightmare Creature" pun resmi dipamerkan.

Game ini dirilis pertama kali pada 30 September 1997 untuk konsol PS1, selang 3 bulan kemudian pada 11 Desember 1997, versi PC dari game ini akhirnya dirilis. Usai setahun sejak perilisan perdananya, versi Nintendo 64 dari game ini pun dirilis, sayangnya ada beberapa konten dari versi PS1 & PC yang harus dipotong di versi Nintendo 64 karena keterbatasan sistem konsol yang ada. Hingga bulan Januari 2000, "Nightmare Creature" sukses terjual sebanyak lebih dari 1,5 juta kopi di seluruh dunia, sementara dari segi ulasan dari berbagai macam media hasilnya bervariasi, ada yang suka dan ada yang tidak (termasuk Ane). Menyusul kesuksesan dari game ini, versi mobile dari "Nightmare Creature" akhirnya dirilis pada September 2003.



Setelah sukses dengan game pertama, Kalisto Entertainment pun tertarik untuk membuat sekuel dari "Nightmare Creature" yang dinamakan Nightmare Creature 2. Beda dengan seri pertamanya, di seri kedua ini, Kalisto Entertainment menggandeng KONAMI sebagai publisher. Awalnya "Nightmare Creature 2" dirilis di PS1 pada 23 Mei 2000, lalu sekitar 2 minggu kemudian, versi SEGA Dreamcast dari game ini dirilis pada 8 Juni 2000. Gak banyak informasi soal proses pembuatan ataupun pengembangan dari sekuel "Nightmare Creature" ini, tapi ada 1 fakta menarik mengenai soundtrack yang dipakai dalam game ini. Ternyata, pihak pengembang menggunakan musik karya musisi Rock ternama Amerika Serikat, yaitu Rob Zombie di beberapa adegan dalam game. Sama halnya dengan seri pertama, ulasan media dan kritikus terhadap game ini juga bervariasi, mulai dari yang positif sampai negatif.

Sesuai dengan poin pertama tadi, gameini punya elemen survival horror & hack n' slash di dalamnya. Oh ya, jangan lupa kalau game ini termasuk ke dalam game single player, yang berarti cuma bisa dimainkan sama 1 orang saja. Untuk elemen survival horror di game ini, kita mesti sepandai mungkin dalam menggunakan health (dalam bentuk bola kristal) dan senjata jarak jauh yang jumlahnya terbatas.



Gak cuma itu, untuk mendapatkan 2 item tadi, kita sebagai pemain diharuskan untuk menjelajahi peta yang disajikan di setiap levelnya. Sistem explore di kedua game ini juga ditujukan untuk mencari kunci pintu yang terkunci, ataupun mencari tuas rahasia untuk membuka gerbang. Sayangnya, sistem peta dalam game hanya tersedia di game pertamanya saja, sementara di game keduanya tidak ada sama sekali peta yang bisa diakses. Meski begitu, jalan yang kita tempuh di game kedua itu linear, artinya kita tinggal mengikuti jalan yang ada untuk sampai ke bagian akhir levelnya. Beda dengan game pertama yang lebih berfokus pada eksplorasi peta untuk mencari jalan. Meskipun di game kedua alur levelnya linear, tapi kita juga diharuskan untuk mengeksplorasi level guna mencari kunci dan health.



Ngomongin soal elemen hack n' slash, kayaknya bakalan pas juga kalo Ane bahas mekanisme bertarung di dalam game. Jujur, Ane lebih suka mekanisme bertarung di game pertama, karena kita bisa menggabungkan beberapa tombol serangan sehingga bisa membentuk sebuah combo yang bervariasi. Kalau di game kedua, sayangnya variasi combo nya dikurangi, namun kita bisa "mengeksekusi" musuh kita dengan serangan pamungkas yang disebut sebagai Fatality. Uniknya, setiap tipe musuh yang ada, beda pula fatality-nya. Karena Ane mainin di PS1, kalian tinggal tekan tombol X dan kotak secara bersamaan buat "mengeksekusi" musuh (Ane belum nyobain versi Dreamcast nya soalnya). Cuma di game kedua saja yang ada fatality-nya.

Kita sebagai pemain akan diberikan senjata yang berbeda. Di game pertama, ada 2 karakter utama yang bisa dimainkan (kalo udah tamat nambah 1 karakter lagi sih, cuman karakter yang itu gak pake senjata soalnya), Ignatius & Nadia. Buat Ignatius, Dia pake tongkat sebagai senjata utamanya, kalo Nadia, Dia pake pedang. Buat karakter ketiga yang Ane singgung tadi, sebetulnya adalah sesosok monster yang cuma bisa nyerang pake tangan kosong, so...it's nothing special. Di game kedua, kita cuma bisa pake seorang "sikopet" yang namanya Herbert. Dia cuma pake kapak buat senjata utamanya. Cuma di game pertama aja kita bisa upgrade senjata, tapi cara upgrade-nya juga kita mesti cari senjata baru itu dengan cara map exploration.

Abis itu, kita bahas soal musuhnya. Di game pertama, musuh kita bervariasi dari Zombie, Werewolf, Golem, Mutant sampai Iblis, sementara di game kedua kita sama sekali gak bakalan nemuin yang namanya Werewolf. Karena musuh yang kita lawan mayoritas adalah non-human being, kayaknya gak seru kalo gak ada yang namanya jumpscare. Nah, bagian ini yang Ane sorot sepanjang permainan. Jujur, kalo kalian tertarik pengen nyobain series ini dari yang pertama, siap-siapin jantung dan mental dari sekarang deh. Jeleknya game pertama adalah terlalu banyak jumpscare, bahkan di tiap tikungan pun SELALU ADA. Jadi, buat kalian yang (maaf) punya riwayat jantung dan latah, Ane saranin buat JANGAN PERNAH NYOBA GAME INI. Tapi untungnya, di game kedua intensitas jumpscare-nya dikurangi. Ya...Ane aja kena jumpscare di game kedua cuma 2-3 kali lah.

Poin mekanisme gameplay selanjutnya adalah kontrolnya. Bagi Ane, game pertama punya kontrol yang lebih jelek ketimbang yang kedua. Asli cuy, saking gak enaknya ada satu bagian level bikin Ane ngulang beberapa kali gara-gara kontrolnya yang gak enak (kalo kalian sebut Ane noob ya emang, toh ini juga pertama kalinya Ane nyobain seumur hidup. Tapi seenggaknya Ane main sampe tamat sih, gitu aja). Satu hal yang Ane sorot dari mekanisme kontrol dari series ini adalah jalan mundur. Kalo di game pertama, begitu kita tekan tombol mundur, si karakternya malah loncat ke belakang, sementara di game kedua, si karakternya bener-bener jalan mundur, bukan loncat. Buat balik/puter badan ataupun belok, Ane sama sekali gak masalah.



Poin gameplay lainnya yang mau Ane bahas adalah Adrenaline Meter. Sebuah batangan warna biru di sebelah kiri layar (gambar di atas yang dilingkari merah) yang sampe sekarang Ane bingung apa fungsinya. Udah mah gak jelas fungsinya, eh pas batangannya kosong, malah darah kita yang ngurangin pelan-pelan. Buat ngisi ulang batangan tersebut, kita mesti bunuh musuh seenggaknya 1 aja. Asli cuy, gak ada gunanya sama sekali pake "Adrenaline Meter" kayak gitu. Nah untungnya, penggunaan "Adrenaline Meter" tersebut akhirnya dihapus...huhhh...Alhamdulillah...

Alur cerita dari seriesini bisa dibilang semi-real, maksudnya separuh ceritanya diadaptasi dari hasil karangan si penulis cerita, separuhnya lagi mengambil referensi dari kejadian dan menggunakan nama seseorang yang benar-benar ada di dunia nyata. Semua berawal di London, Inggris pada tahun 1666, dimana pada saat itu ada sebuah kultus sesat yang dinamakan Brotherhood of Hecate. Kultus ini memiliki tujuan utama untuk menjadikan para anggotanya sebagai manusia yang memiliki kekuatan super. Dan untuk mewujudkannya, para anggotanya melakukan sebuah eksperimen ilegal guna meningkatkan kekuatannya. Yang bertugas sebagai ilmuwan dari percobaan ini adalah Adam Crowley. Akan tetapi, semua percobaannya Crowley berujung pada kegagalan yang membuat para anggota kultus berubah menjadi berbagai macam makhluk yang mengerikan. Fakta menariknya, salah satu anggota kultus tersebut adalah Samuel Pepys, seorang marinir ASLI asal Inggris. Akibat dari gagalnya percobaan Crowley tidak hanya mengakibatkan para anggota kultus berubah, tapi juga kebakaran besar yang melahap seisi kota London yang dinamakan First Great Fire of London. Faktanya, peristiwa tersebut memang benar-benar terjadi di dunia nyata, tepatnya pada tanggal 6 September 1666.



Ilustrasi

Sekitar 168 tahun kemudian pada 1834, kota London dilanda teror akibat serangan makhluk-makhluk seram yang memangsa para warganya. Bahkan, kejadian tersebut pun sampai diliput oleh media massa. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, seorang pendeta dan ahli okultisme bernama Ignatius Blackward dipanggil untuk menuntaskan kasus tersebut. Dalam tugasnya, Ignatius menemukan sebuah buku catatan milik Samuel Pepys yang menjelaskan semua tentang kultus "Brotherhood of Hecate". Ignatius tidak bekerja sendirian, Ia pun meminta bantuan kepada Dr. Jean Fransiscus, seorang imunologis (ahli di ilmu tentang kekebalan tubuh manusia terhadap infeksi dan penyakit) asal New Orleans, Amerika Serikat. Dr. Jean mengajak putrinya yang bernama Nadia untuk membantu tugasnya. Sayangnya, di tengah investigasi, Dr. Jean tewas terbunuh dan buku catatan milik Pepys pun menghilang. Di saat upacara pemakaman Dr. Jean, Ignatius dan Nadia mendapatkan sebuah petunjuk tentang keterlibatan Adam Crowley dan kultusnya terhadap tewasnya Dr. Jean dan teror di kota London. Dan permainan "Nightmare Creatures" pun dimulai.

Singkat cerita, Ignatius dan Nadia berhasil menumpas para makhluk ciptaannya Crowley dan berhasil memojokkannya di Westminster Abbey. Disitu, Ignatius dan Nadia harus berhadapan dengan Crowley yang menampakkan wujud terakhirnya, akan tetapi Crowley dengan wujudnya berhasil lolos. Sebelum masuk ke cerita "Nightmare Creatures 2", ada beberapa hal yang mesti Ane ceritain.

Usai gagal menangkap Crowley, Ignatius dan Nadia pun mendirikan sebuah organisasi pembasmi makhluk jahat dan monster bernama The Circle. Selama kurang lebih 100 tahun lamanya, The Circle terus berusaha untuk menjaga kedamaian dunia dari makhluk jahat yang meneror warga. Hingga puncaknya pada tahun 1934, Crowley kembali dengan pasukan barunya dan berhasil membantai para anggota The Circle, termasuk Ignatius dan Nadia. Setelah itu, Crowley pun pergi dan berencana untuk membangkitkan para entitas jahat yang dinamakan Emissary guna menguasai dunia. Para makhluk Emissary inilah yang akan menjadi boss di beberapa level yang akan kita hadapi di game kedua.

Gak lama usai membantai The Circle, di sebuah Rumah Sakit Jiwa yang dimiliki oleh Crowley, ada salah satu pasiennya yang bernama Herbert Wallace. Dengan statusnya sebagai pasien sekaligus kelinci percobaannya Crowley, Ia menyimpan dendam yang besar terhadapnya. Sampai satu waktu, RSJ tempat Herbert berada diserang oleh segerombolan Zombie dan Mutant ciptaannya Crowley. Tidak diketahui pasti apa penyebabnya, tapi yang pasti inilah kesempatan emas bagi Herbert untuk kabur dan membalaskan dendamnya. Singkat cerita, Herbert berhasil lolos dan bertemu dengan seorang wanita bernama Rachel yang ternyata adalah satu-satunya anggota The Circle yang tersisa. Rachel pun memberitahu Herbert semua rencana jahat Crowley, kemudian mereka pun bekerja sama untuk menghentikan Crowley untuk selamanya. Meskipun ada sedikit drama, tapi pada akhirnya Herbert dan Rachel berhasil menggagalkan rencana jahatnya Crowley. Sebetulnya game ini rencananya mau dijadiin trilogi, tapi sayang Kalisto Entertainment terpaksa harus gulung tikar pada 2006. Akibatnya, nasib dari Adam Crowley pun masih tidak diketahui sampai sekarang.

Kayaknya segitu aja yang bisa Ane sampaikan dari konten ulasan kali ini. Di poin ini, biar Ane rangkum plus minus dari kedua game"Nightmare Creatures" ini :

1. Nightmare Creatures :
+ Fitur eksplorasi peta yang cukup luas
+ Jumlah karakternya ada 3
+ Bisa upgrade senjata
+ Variasi combo yang cukup banyak

- Terlalu banyak jumpscare
- Mekanisme kontrol yang gak nyaman
- "Adrenaline Meter" yang gak guna, bahkan cenderung merugikan
- Karakternya lebih lemah ketimbang di game kedua

Nightmare Creatures 2 :
+ Mekanisme kontrol yang nyaman
+ Penambahan fitur "Fatality" dan penghapusan "Adrenaline Meter"
+ Karakter yang jauh lebih baik daripada karakter di game pertama
+ Fitur eksplorasi yang linear, sehingga memudahkan kita sebagai pemain baru
+ Intensitas jumpscare yang sudah dikurangi dari game pertamanya

- Tidak ada peta yang bisa diakses
- Variasi combo yang dikurangi dari game pertamanya
- Hanya ada 1 karakter yang bisa dimainkan
- Tidak bisa upgrade senjata

Untuk penilaian dari Ane, "Nightmare Creatures" bakalan Ane kasih nilai 2/5, untuk "Nightmare Creatures 2", bakalan Ane kasih nilai 2,5/5.