- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
kimpoi Kontrak di Cianjur, Bupati: Derajat Kaum Perempuan Diinjak-injak


TS
Ribao
kimpoi Kontrak di Cianjur, Bupati: Derajat Kaum Perempuan Diinjak-injak
Quote:

Jakarta -
Praktik kimpoi kontrak merebak di tengah masyarakat yang memanfaatkan kaum perempuan untuk dieksploitasi. Mereka yang terlibat telah memperlakukan perempuan sebagai barang dagangan untuk dijajakan kepada pria hidung belang.
"Bagaimana seorang perempuan sudah dilecehkan seperti barang belian coba," ungkap Bupati Cianjur Herman Suherman.
Menurutnya, komplotan ini memanfaatkan kaum perempuan yang terbutakan dengan harta dan gaya hidup hedonisme. Tergiur iming-iming mendapatkan uang banyak agar bisa membeli handphone, pergi ke karaoke, bahkan ingin memiliki motor, mobil, hingga rumah.
"Sementara dengan tadi itu ya hanya butuh duit untuk gengsi-gengsian, untuk make-up, ke karaoke dan sebagainya, beli handphone dan sebagainya sampai mau menawarkan diri dengan kimpoi kontrak sekian bulan," ungkap Bupati. Menurutnya, harkat derajat kaum perempuan Cianjur sudah diinjak-injak dengan praktik kimpoi kontrak.
Kenyataannya di lapangan, kaum perempuan selalu menjadi pihak yang paling dirugikan dengan adanya kimpoi kontrak ini.
"Diperjanjian itu katanya dikasih motor, si motor memang sudah dikasih, tapi pas waktu si kontrak itu habis, kenapa si motor itu harus diambil lagi. Kan sudah perjanjian," ujar Merah, pelaku kimpoi kontrak Selasa (15/6/2021) di kawasan Puncak.
Kaum perempuan ini telah diperlakukan sebagai komoditas utama dalam praktik kimpoi kontrak. Mereka diperdaya akan mendapatkan sejumlah keuntungan dengan menjalani kimpoi kontrak.
Celakanya mereka juga yang paling sering menderita dalam setiap kesempatan. Karena mereka lah yang harus melayani nafsu liar pria hidung belang.
"Katanya sih ya kalau si cewek menolak kayak gitu disiksa habis-habisan, sampai ditendang, sampai dipukul sampai bagaimana gitu," ujar Merah, sebut saja namanya demikian
Bahkan dia mendegar cerita rekannya ada yang sampai disiram air panas karena menolak berhubungan badan.
Praktik ini memang melibatkan banyak pihak, mulai dari penghubung ke peminat di Timur Tengah hingga penyedia tempat tinggal selama kimpoi kontrak. Mereka berkoordinasi secara terpisah namun saling mendukung.
Ada yang menjemput di bandara, ada yang menyiapkan tempat, juga ada yang mencari seseorang yang berperan sebagai penghulu, saksi, dan wali.
Sebelum peminat di Timur Tengah berangkat ke Indonesia, dia akan menghubungi seseorang. "Teman ini disuruh sama arabnya disuruh cariin istri buat kimpoi kontrak sekian hari," kata Ecep, bukan nama sebenarnya, yang mengaku bertugas menjemput di bandara.
Komplotan ini juga ada yang bertugas menyediakan perempuan untuk dinikahi oleh pria arab selama mereka berliburan di Puncak, Bogor, atau Cianjur. Mereka tidak memandang warna kulit, asal yang penting ayu dan tidak neko-neko.
Fenomena ini bila dibiarkan dapat merusak tatanan di masyarakat, semakin mengkhawatirkan ketika kita melihat fakta di lapangan.
"Bahwa ini sudah menyebar kepada bukan hanya kepada para orang dewasa tetapi sudah menyebar kepada para remaja dan anak-anak ini jelas merupakan sebuah ancaman yang cukup serius yang tidak boleh dibiarkan," ungkap Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Cianjur, H. Ahmad Yani.
MUI Kabupaten Cianjur telah lama menelusuri fenomena ini di tengah masyarakat. kimpoi kontrak ini sebenarnya membuat kaum perempuan direndahkan derajatnya layaknya barang jualan.
Mereka diperdaya oleh iming-iming menjalani kehidupan rumah tangga yang semu. Sehingga akhirnya mengeluarkan fatwa haram terhadap fenomena kimpoi kontrak.
(isf/fuf)
Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-5613...-diinjak-injak








b0c4h.n4k4l dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan