TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Beberapa warga di Jalan Ampera Raya, Kelurahan Glugur Darat I, Kecamatan Medan Timur, terpaksa harus membongkar rumahnya yang dibangun di atas drainase.

Warga setempat, Yeti, mengaku kecewa lantaran rumahnya digusur wali kota yang sudah ia pilih saat Pilkada 2021.

"Memang ini bukan hak kami. Tapi maunya sedang pandemi Covid gini, janganlah dulu. Padahal saya pilih Bobby dulu, tapi sekarang kami digusur," ujarnya (19/6/2021).

Yeti mengatakan, sekitar tahun 2016 warga sudah diminta untuk pindah. Dan beberapa bulan yang lalu pun, warga kembali diingatkan oleh Camat Medan Timur.

Baca juga: Puluhan Bangunan Liar di Jalan Ampera Raya Dirobohkan, Warga: Lahan Sedikit Pun Dipakailah

Karena sebagian besar warga tidak memiliki tempat tinggal lain dan juga mencari nafkah lokasi tersebut, warga terpaksa menetap sampai pada akhirnya Camat datang langsung ke lokasi untuk memperingatkan warga.

"Tahun 2016 sudah diperingatkan, baru-baru ini juga sudah diperingatkan. Tapi yang namanya masih bisa kita gunakan ya mau bagaimanalah? Namanya juga kita orang susah. Nyari makan pun disini juga," ujar Yeti.

Saat di lokasi, ia dan anaknya terlihat sedang mengumpulkan seng dan kayu yang sudah dibongkar untuk dimanfaatkan kembali ataupun dijual. (cr17/tribun-medan.com)

https://medan.tribunnews.com/2021/06...i-kami-digusur

Ini bukti kecil bahwa si Bob memang tidak ngejar jabatan, tapi melakukan sesuatu yg benar

Awas pak, jangan yg di pinggiran terlihat, tapi yg di jantung kota medan tdk terlihat, kampung2 pusat preman,narkoba,banjir tepi sungai deli medan maimun selama 7 turunan

Jangan tebang pilih kayak KPK pak , kampung laknatullah seperti aur lingkungan IV+pasiran dan badur berada di pusat kota, jangan pura2 tak terlihat pak, kalau gubsu nya yah maklumin ajah, jenderal buta itu, kalau perang beneran, mati konyol semua prajuritnya
















Kemaren ngobrol di warkop,kata nya mengapa walau kinerja kapolsek bagus, tapi malah lebih ramai santri badur+aur lingk IV+pasiran yg malak parkir dgn wajah "fly",katanya warga tepi kali sendiri, S*mb*l*n, oknum polisi terlibat, bandar narkoba yg punya 2 rumah tepi kali deli,satu di aur, satu lagi di badur,TIDAK PERNAH megang dagangan nya sendiri,yg edarin anak buahnya, ada 30 an KK yg jadi anak buahnya,semua penduduk tepi kali juga,kepling2 sana tahu siapa tapi diem saja

kata tukang becak yg ikut ngobrol, sebenarnya rencana gubsu itu benar utk bangun tol dalam kota, dgn gusur kampung ilegal badur,kampung aur, 3 masalah besar sekali pukul selesai, masalah banjir,masalah preman, masalah narkoba,jitu untuk hancurkan industri narkoba medan kota, karena basis operasional mereka yg strategis di tepi kali deli musnah,tidak bisa lagi kurir narkoba dari tepi kali deli ngantar paket ke diskotek/karaoke2 di jln wajir dan di jln multatuli

sayangnya kata para tukang becak, tol gubsu baru rampung pintu tol gerbang PULAU KAPUK

INSTRUKSI KAPOLRI HANYA GERTAK SAMBAL BALADO