- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kucing Yang Sombong


TS
kucingbersih
Kucing Yang Sombong

Pada jaman dahulu kala hiduplah seekor kucing bernama George, yang memiliki mata yang besar dan warna yang sangat indah. Bulunya berwarna emas dan hitam di setiap ujung bulunya. Kucing ini tinggal bersama dengan seekor nenek penjual bunga yang selalu menghadiahinya dengan cinta. Karena itu kucing ini memiliki tabiat yang sangat buruk dan sombong. Suatu saat saat sedang berjalan jalan di depan toko datanglah seekor anjing liar dengan kondisi yang amat sangat lusuh dan terlihat kelaparan.
"Maaf, apakah kau punya makanan yang bisa dibagikan untukku?" tanya anjing itu padanya
"Siapa kau? Berani beraninya kau bertanya padaku dengan rupa seperti itu?" cemooh George .
"Aku hanyalah anjing yang dibuang oleh pemilikku terdahulu karena menurut mereka aku tidak cantik dan penyakitan, namaku Snow dan sudah hampir tiga hari ini aku tidak makan apapun", cerita Snow dengan mimik wajah yang sangat sedih.
"Oh pantas saja kau dibuang, melihat wajahmu yang sangat lusuh itu saja aku menjadi jijik, salah siapa lahir dengan kondisi seperti itu."
Snow dengan hati yang sakit dia mulai bercerita "Dulu aku sangat cantik, buluku berwarna putih cerah dan mataku hijau, setiap orang yang melihatku akan selalu memuji dan mengelusku, akan tetapi sejak pemilikku menikah dengan seorang wanita jahat yang sangat membenci anjing dia mulai tidak mengurusku dan puncaknya adalah saat pemilikku memiliki anak, sang istri menyuruh untuk membuangku karena menurutnya aku akan menebarkan penyakit pada anak mereka."
"Sejak itu aku berkeliling kesana kemari untuk meminta makan pada siapapun yang kasihan padaku, buluku yang sebelumnya berwarna putih berubah menjadi abu abu dan kotor, mataku yang selalu berwarna hijau dan memancarkan kegembiraan menjadi hilang. Sekarang orang hanya orang yang benar benar baik yang akan memberikan makan padaku dan memujiku." Ucap Snow.
"Hahahahahaha.... Kasihan sekali kau, memiliki majikan yang tidak kuat hati seperti itu, untung nenek tidak seperti itu, dia selalu memberikan yang terbaik untukku, karena itu aku selalu terlihat cantik dan bahagia seperti ini." Sombong George.
"Sudah kau pergilah jangan mengganggu disini, nanti orang orang berpikir yang tidak tidak padaku karena bergaul dengan anjing jelek sepertimu." Usir George.
Maka pergilah si anjing dengan wajah yang terduduk lesu, perut lapar dan mata yang sayu, dia pergi ke tempat yang jauh hingga tidak terlihat lagi.
Tahun berlalu setelah itu, George seperti biasa selalu menikmati hari harinya yang indah mulai pagi hari hingga malam menjelang, duduk santai melihat bunga bunga yang bermekaran dengan perut yang kenyang dan tubuh yang bersih.
Setiap orang yang melihatnya akan selalu memujinya yang mengakibatkan George semakin besar kepala. Dia melupakan tugas untuk berburu tikus yang suka memakan benih bunga dan dan hanya tidur saja kerjanya.
Suatu hari muncullah perang di kota sebelah, banyak pengungsi berhamburan ke kota kota tetangga, termasuk kota tempat George tinggal. Sang nenek yang baik hati menampung mereka semua sampai kamar kosong terisi semua, toko bunga ditutup dan beralih fungsi menjadi dapur umum untuk mereka yang membutuhkan.
Hari demi hari rumah sang nenek yang sebelumnya wangi bunga dan berwarna warni penuh dengan bunga yang mekar menjadi berbau asap dan atap atapnya mulai menghitam. Makanan yang sebelumnya berlimpah mulai habis seiring dengan perang yang berkelanjutan dan toko bahan pakan yang kehabisan stok pangan. Semuanya mulai kesulitan, dan sang nenek baik hati mulai sakit sakitan. Tubuhnya tidak kuat lagi dan pada musim gugur akhir ditemani bunga yang berguguran, sang nenek akhirnya menutup mata untuk selamanya.
Karena sang nenek hidup sendirian, maka rumah tersebut diambil alih oleh Negara sebagai tempat penampungan.
Selama ini tidak ada yang sadar dengan George si kucing cantik nan sombong itu, tubuhnya mulai berubah warna menjadi abu abu dan badannya menjadi kurus, bulu yang tadinya cantik menjadi rontok dan berjamur karena tidak pernah mandi.
Dan salah satu penghuni penampungan tiba tiba mengusirnya dari rumah nenek karena melihatnya berkeliaran didapur untuk meminta makan dengan kondisi yang jauh dari bersih, membuangnya ke jalan besar dan apabila George tidak berhati hati maka bisa saja dia tertabrak mobil tentara yang lalu lalang di sekitar situ.
Dengan tertatih tatih menahan lapar dan haus, dia berjalan mencari makan di tempat tempat sampah setiap rumah yang dia lewati. hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan menjadi tahun. Georgemenjadi terbiasa menahan lapar dan kedinginan, bulunya yang cantik menjadi kusam dan rontok. Tubuhnya dipenuhi dengan jamur dan kutu sehingga membuat jijik semua orang yang melihatnya.
Sambil meratapi nasibnya yang berubah 180 derajat sepeninggal nenek tercinta, George mulai berpikir untuk mengakhiri hidupnya yang merasa tidak berguna dan menyedihkan. Dia berjalan ke arah jembatan yang ada di pinggir kota. Jembatan yang indah dan tinggi sekali dengan banyak bunga di sekitar pegangan jembatan tersebut.
Suasana ini membuat George ingat akan rumah terdahulunya, dimana dia menjadi yang tersayang dan terpuja.
Tiba tiba George merasa sangat mengantuk, matanya serasa berat. Tubuhnya serasa ringan seperti melayang dan tak lama setelah itu semuanya gelap. Orang orang yang berlalu lalang disekitar jembatan hanya mendengar suara sesuatu terjatuh ke dalam air dan menengoknya sekilas, akan tetapi tidak ada sesuatupun yang terlihat.
"Hikks... hiks... hiks..., apakah dia akan baik baik saja Ayah?" seorang anak kecil bertanya pada ayahnya yang sedang menyiapkan air panas dan makanan basah.
"Semoga dia kuat ya nak", ucap sang Ayah
"Kasihan sekali dia yah, aku menemukannya di sungai tadi saat sedang bermain dengan Snow, Snow menggonggong terus dan aku membantunya mengambil kucing ini, airnya sangat dingin dan dia lemas sekali.. hiks.. hiks..." cerita sang Anak
Ayah berhati baik itu berkata, "Ayah sudah menggosoknya dengan air hangat dan memberinya minyak angin, perapian juga sudah Ayah nyalakan, tidak lama lagi dia akan bangun dan makan. Kau tenang saja ya. sekarang kau tidurlah, ini sudah malam"
Pagi menjelang, George perlahan lahan mulai membuka mata dan tubuhnya serasa lemas sekali, kakinya tidak mau bergerak dan kepalanya serasa sangat berat. Dia mulai melihat sekeliling dan kaget karena dia sekarang tidak tahu ada dimana, ruangan tersebut sangat hangat, perapian menyala, karpet tebal dan empuk, lampu gantung yang indah dan hiasan dinding bermacam macam. Saat melihat foto keluarga yang tetrtempel di dinding, dia seperti melihat sosok yang familier.
"Hai sudah baikan? Apakah masih ingat denganku?" Sebuah suara mengagetkannya.
Seekor anjing cantik berbulu putih dengan mata berbinar mendekatinya.
"Kau.... Bukankah kau Snow, anjing yang minta makan dirumahku dulu sekali?" Kaget George. "Bagaimana kau bisa ada disini? Dan siapa yang membawaku kemari? George bertanya tanpa jeda membuat Snow kaget dan tertawa.
"Hhahahahaha...... Aku tidak berharap banyak darimu tetap fakta bahwa kau masih ingat namaku walaupun kau kucing yang dulu mengusirku membuatku tersanjung, Terima kasih." Ucap Snow
"Dan iya benar sekali, aku dulu pernah minta makan dirumahmu dan diusir, dan aku bisa berada disini karena dulu ada seorang Bapak yang sangat baik hati memungutku dan menolongku keluar dari masa lalu kelam itu. Dan yang membawamu kemari adalah aku dan Peter anaknya. " Cerita Snow juga tanpa jeda.
Saat itulah Peter dan ayahnya masuk ke dalam ruang keluarga dan menyambut George, Peter telihat senang sekali karena kucing kotor yang dia tolong sudah bangun. Dengan cekatan dia memberi makan dan minum pada George yang trlihat sangat lemah.
Lalu dia berkata, "Ayah, bolehkan aku merawat kucing ini, dia mungkin terlihat kotor tetapi aku yakin sekali dia adalah kucing yang sangat cantik."
"Boleh Peter, rawatlah dia dengan benar, kau berhasil dengan Snow, Ayah yakin kau juga bisa merawatnya", jawab sang Ayah
"Horeee..... Ahh, sebelum itu kau harus kuberi nama, Mari kita lihat, Snow kuberi nama itu karena dia berbulu putih cerah dan cantik seperti salju pertama musim dingin, dan kau karena memiliki warna emas yang cantik maka kau akan kuberi nama Goldie. Bagaimana? Kau suka? Semoga kau senang dan mau berteman denganku ya Goldie?" Peter berbicara dengan George sambil tersenyum membuat George luluh dan senang karena akhirnya ada lagi yang menganggapnya cantik setelah sekian lama.
Dengan tertatih tatih Goldie mulai berjalan jalan dan makan, dia menghampiri Snow dan berkata, " Maafkan aku Snow karena telah menghinamu di masa lalu, aku terlalu sombong hingga lupa diri dan tidak sadar bahwa semua orang bisa mengalami hal sepertimu. Mulai sekarang panggil aku Goldie, aku adalah kucing yang baru dengan masa depan yang baru, aku akan berubah dan menjadi lebih baik dari sekarang. Aku mohon bantuanmu untuk selalu membimbingku. Terima kasih sebelumnya."
Snow dengan tersenyum dia mengangguk dan menyanggupinya, Snow senang karena akhirnya dia punya teman dirumah yang besar itu. Mulai saat itu, Snow dan Goldie menjadi teman akrab yang tidak terpisahkan, George yang dulu sombong dan angkuh menjadi Goldie yang rendah hati dan ramah. Bulu yang menghitam dan kusam telah berubah menjadi cantik kembali, mata sayu kembali berbinar. Semua orang kembali suka padanya.
Open document settings
Open publish panel
Document


bukhorigan memberi reputasi
1
555
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan