Keluh kesah adalah perkataan yang keluar ketika kenyataan tidak sesuai harapan. Semua orang pernah mengeluh karena merasa kecewa. Di lingkungan seperti apapun, kadang-kadang ada keluhan terhadap sesuatu. Begitu pula dengan lingkungan video game masa lalu hingga masa kini.
Pelanggan game original pun tidak luput dari keluhan. Bukan karena masalah ketika bermain video game. Kalau barang asli kan sudah jaminan mutu. Penasaran, ya? Seperti apa keluh kesah pelanggan game original.
Spoiler for Barangnya tidak ada:
Semua orang pasti pernah mengalami. Ketika ingin membeli salah satu judul video game, terpaksa pulang dengan dompet tebal. Padahal sudah menyiapkan sejumlah uang, pergi ke toko, tetapi video game yang akan dibeli malah tidak ada. Alasannya karena belum beredar, habis, atau tokonya memang tidak menjual judul video game tertentu.
Selain alasan itu, boleh jadi karena barangnya sudah tinggal sedikit, atau itu judul lama yang sudah tidak beredar lagi. Kalau sudah begini, terpaksa harus mencari ke beberapa toko lain. Beruntunglah kalau berhasil menemukan barang sisa yang dijual murah.
Spoiler for Dipermainkan tengkulak:
Ingat pada peristiwa yang pernah terjadi. Ada dua judul video game yang sudah ditunggu-tunggu oleh para penggemar. Salah satunya ada di PlayStation 4, sedangkan yang satunya lagi ada di Nintendo Switch. Tanpa disebut juga semua orang tahu apa itu.
Ketika hari penjualan tiba, toko-toko video game susah mendapatkan barang. Tiba-tiba para tengkulak bermunculan menawarkan barang dengan harga tinggi, sok jual mahal, sekaligus memeras orang. Banyak pemain yang ingin pamer harus rela menjadi korban para tengkulak.
Bayangkan saja, harga video game 800.000 Rupiah, dijual sampai 2.000.000 Rupiah. Dan yang dijual pun hanya cetakan biasa, bukan Collector Edition. Beruntunglah banyak orang yang sadar bahwa dirinya sedang dipermainkan oleh tengkulak. Maka mereka mengurungkan niat dengan cara mengucilkan para tengkulak. Beruntunglah orang-orang yang sudah memesannya dari jauh-jauh hari.
Jauh sebelum peristiwa itu, harga voucher video game juga pernah dipermainkan oleh tengkulak. Contohnya voucher steam 600.000 Rupiah dijual sampai 800.000 Rupiah. Itu pun melalui barisan calo. Beli pulsa dulu, tukar pulsa ke website voucher, terus tukar lagi ke steam.
Pernah ada voucher PSN 100.000 Rupiah yang dijual 200.000 dan voucher PSN 200.000 dijual 300.000 Rupiah.
Spoiler for Ketinggalan obral:
Semua orang suka potongan harga. Siapa yang bisa tahan kalau ada toko yang sedang mengadakan obral. Diluar lingkungan pemain video game, kita seringkali melihat ada tante-tante yang berkerumun di daerah pertokoan untuk memborong barang obralan.
Pemain video game bisa tidak kebagian potongan harga karena beberapa hal. Contohnya karena ketinggalan berita, lupa, tokonya jauh, atau teralihkan ke video game lain.
Kalau di zaman sekarang, salah satu alasannya adalah tidak kebagian voucher. Di musim obral, para penjual voucher sedang mengalami masa panen. Jadi, wajar saja kalau sampai tidak kebagian obralan.
Tetapi, sebagian orang yang mempunyai kartu kredit dan kartu debit bisa pakai kartunya untuk membayar. Godaan PSN, nintendo e-shop, dan Steam memang sangat kuat.
Spoiler for Baru beli kemarin, besok masuk obralan:
Ada orang-orang yang mengalami peristiwa seperti ini. Dia baru saja membeli video game yang sudah membuatnya sangat penasaran. Dia sudah menabung cukup lama untuk dapat membelinya. Singkat cerita, orang itu berhasil mendapatkan video game itu.
Tetapi..., keesokan harinya, video game yang sudah dibelinya itu masuk ke PS+ atau obralan. Misalnya potongan harga 80%. Betapa hancurnya perasaan sang pemain ketika melihat sisa uangnya tinggal sedikit.
Spoiler for Tiba-tiba ada pembaruan:
Hal ini paling sering dialami oleh pemain game online. Ketika sedang ingin bermain, tiba-tiba saja ada pembaruan. Bagi yang berlangganan internet layak pakai, sepertinya itu bukan masalah besar. Tetapi bagi pemain yang terpaksa berlangganan internet tidak layak pakai, sudah pasti itu masalah besar.
Keluhan serupa bisa muncul ketika ada pembaruan besar. Hitungannya sudah bukan Megabytes lagi, tetapi sudah puluhan Gigabytes. Kalau sudah melihat ini, kapan bisa main game online? Pemain PS4 bisa meninggalkan konsolnya di mode istirahat, lalu tidur semalaman, besok sudah bisa main.
Seperti itulah beberapa keluh-kesah pelanggan game original. Untuk game original memang hampir tidak ada keluhan apapun. Tetapi ada sedikit, hanya sedikit saja seperti yang sudah diceritakan. Apakah para pembaca pernah mengalami keluhan seperti itu atau mengalami keluhan lainnya?