Halo Agan Sista, sudah mulai bosan untuk selalu (ngga ngapa-ngapain) di rumah aja? Hmm, refreshing bisa jadi salah satu alternatif yang menyenangkan. Piknik ke tempat wisata yang pemandangan dan suasana alamnya yang bersih bisa mengembalikan mood kita yang udah ngga karuan.

Eits, tapi gimana kalo pas pergi ke tempat rekreasi tapi malah dijegal dengan HTM dan segala tetek bengeknya dibandrol dengan harga fantastis. Apa ngga makin tambah stress ya?

Seperti yang sedang viral soal HTM ke Curug Bidadari Sentul, Bogor, dimana pengelola memasang tarif yang terbilang kelewatan untuk sebuah tempat wisata curug yang kasar kata isinya cuma air terjun doang. Kenapa bisa semahal itu?

Banyak netizen yang menyayangkan kenapa pihak pengelola seolah mengambil untung yang kebangetan, belum lagi pengenaan tarif untuk peletakkan barang di sekitar curug, ini sih udah parah banget menurut ane.

Besar di daerah Jawa Barat, curug buat ane bukan hal aneh lagi, tapi jika masuk ke curug kita harus merogoh kocek hingga hampir 5orb-an hanya untuk tiket masuknya saja,  secara curug mah kan cuma wisata alam, yang udah ada dari sononya. Yang dilakukan oleh pengelola apa sih? Paling banter jalan akses yang berupa undakan tangga yang disemen, pondok-pondokan (yang bisa jadi disewakan juga), dan biaya penjagaan kebersihan dan biaya keamanan (?) dan biaya lain-lain lah anggap. Apa memakan biaya yang sangat tinggikah, hingga membuat HTM menjadi sebegitu mahalnya?

Disebutkan juga jika tempat wisata Curug Bidadari ini bukan di bawah pengelolaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Bahkan, area tempat wisata alam ini juga masih dalam sengketa karena banyak yang saling klaim, yang bisa jadi awal dari praktek pungutan liar yang menjadi tidak terkontrol.

Sangat disayangkan saja jika sebenarnya wisata alam seperti ini bisa menjadi daya tarik yang sangat produktif, baik untuk pengelola maupun sebagai pemasukan daerah. Jangan karena keserakahan segelintir oknum, atau pemilik aslinya sekalipun, malah jadi rugi semuanya.

Warga malas untuk berkunjung ke sana, sehingga pihak pengelola juga tidak akan mendapatkan pendapatan dan untuk daerah Bogor akan berkurang destinasi wisata yang bisa dikenalkan pada wisatawan baik lokal maupun manca negara.


Ada baiknya dibicarakan antar pihak pengelola, pemerintah setempat dan pihak-pihak terkait, untuk mencari jalan agar Curug Bidadari bisa menjadi aset dan bermanfaat bagi semua orang.

Sekian cuap-cuap ane kali ini, sekian dan semoga tak ada lagi tiket mahal untuk destinasi wisata di indonesia, karena ditengah gempuran isu pajak di semua sektor, membuat warga +62 saat ini sedang darurat hiburan.

Sampai jumpa di thread selanjutnya, terima kasih.

:terimakasih:terimakasih:terimakasih

sumberreferensi di sini