Perseteruan antara Israel dan Palestina kemarin cukup menyita perhatian banyak negara di dunia.
Korban rakyat sipil berjatuhan di kedua belah pihak.
Walaupun korban dari pihak Israel tidaklah sebanyak korban dari pihak Palestina.
Di Indonesia pun sangat heboh.
Dari hujatan tokoh-tokoh tertentu dan ramai pula dengan aksi demo yang menentang kekerasan Israel terhadap warga sipil Palestina.

Mengapa ane menyebutkan semua di atas.
Karena akan berkaitan nantinya dengan sosok yang di gadang-gadang bakal menjadi Perdana Menteri baru Israel.
Di Israel sendiri sedang terjadi konflik politik.
Perdana Menteri Israel yang sekarang ini dan telah berkuasa selama 12 tahun memimpin Israel yaitu Benjamin Netanyahu, mulai di goyang dengan partai oposisi.

sumber foto

Naftali Benett adalah seorang Miliuner dan sekarang calon terkuat pengganti Benjamin Netanyahu.
Yang membuat ane, ingin membuat trit ini adalah karakter sosok Naftali Benett yang kerap kontroversial mengenai konflik Israel dan Palestina.
Bahkan Pihak PLO di Palestina mengatakan sosok ini lebih extreme di banding Benjamin Netanyahu.
Walaupun sejarah mencatat siapapun yang memimpin Israel pasti berkonflik dengan Palestina di jalur Gaza.
Namun Naftali benett sendiri pernah berkata bahwa di Tepi Barat tidak ada yang namanya negara Palestina.
Masih ada beberapa ucapannya yang sangat mendukung peperangan di jalur Gaza.
Sosok ini terkenal dengan sikap anti Palestinanya dahulu kala.
Sepertinya negara Palestina masih berselimutkan dengan kabut gelap, bila bicara soal perdamaian dan kedamaian negeri mereka terutama di jalur Gaza bila sook ini naik tahta.

Kaitannya Indonesia dengan kondisi perubahan kekuasaan di Israel dan sosok pengganti Benjamin Netanyahu jelas sangat ada.
Sejarah panjang negara Indonesia dalam membela Palestina tak perlu di ragukan lagi.
Setiap Pemimpin Indonesia pasti mendukung negara Palestina.

Yang menjadi titik masalahnya, acapkali Pemimpin sekaligus Pemerintahan pusat negara Indonesia di serang narasi-narasi kosong namun nyaring bunyinya.
Apalagi sosok calon PM Israel yang terkuat dan di gadang-gadang bakal menjadi PM Isreal ini, lebih keras di banding PM sebelumnya soal jalur Gaza.
Indonesia telah jelas tidak mempunyai hubungan diplomatik resmi ke negara Israel.
Harusnya semua rakyat Indonesia tau dong dengan sikap negara ini, sedari dulu hingga sekarang.
Namun segelintir orang, masih saja menggunakan konflik ini tuk memojokan rezim yang sekarang.
Narasi sumbang kadang terlontar.
Harusnya beginilah, begitulah.
Lupa bahwa praktekinnya tidak semudah kata-kata, apalagi cuman sebagai penonton di pinggir lapangan atau di depan televisi.
Segala hujatan tidak akan menyelesaikan masalah karena kalian belum tentu di anggap ada bagi negara Israel.
Janganlah lupa dengan bumi yang di pijak.
Lebih baik dukung pemerintah dengan doa atau support moril agar semuanya bisa tercapai sesuai keinginan yaitu kedamaian kedua belah pihak.
Biarkan Pemerintah yang bekerja.

Mendukung negara Palestina sih sah-sah saja namun jangan sampai lupa diri bahwa negara Israel itu bukanlah negara ayam sayur yang mudah di negosasikan.
Indonesia sendiri bukanlah negara super power layaknya Amerika,Rusia atau China.
Silahkan mendukung tapi jangan pula merongrong negara sendiri yang pastinya sudah pusing dengan urusan pandemi covid19 serta ekonomi yang terimbas gara-gara virus covid19.

Apalagi dengan berdemo berjilid-jilid hingga menimbulkan kerumunan massa banyak.
Ini sama saja cari penyakit.
Sadar dirilah dan coba cermin diri sendiri.

Adakah manfaat dari kalian demo berjilid-jilid?.

Bagi ane sendiri demo-demo tersebut sangat tidak bermanfaat dan mungkin di anggap angin lalu saja oleh negara Israel.
Ibarat bahasa gaulnya itu.

" Eh Siapa elu !".

Butuh lobi-lobi dan diplomasi tingkat tinggi antar negara tuk meredakan konflik kemarin dan hal tersebut tidak akan berhubungan langsung atau tidak langsung dengan demo kalian.

Silahkan berekspresi dalam membela Palestina namun jangan lupakan dengan apa yang terjadi dalam negeri sendiri.
Silahkan berdonasi tuk mereka tapi jangan lupa, mungkin di belakang rumah kita masih ada keluarga yang kesusahan.
Berekspersilah penuh kebijakan dan penuh manfaat bukan malah membawa mudarat.
Apalagi membawa anak-anak yang harusnya belajar dan bermain, bukan waktunya mereka ikut-ikutan dalam hal ini.
Sangat tidak berfaedah bagi ane.

Manfaatnya apa coba bagi anak-anak selain lebih membibitkan rasa kebencian ....?

Akhir kata ane ingin mengucapkan, perbanyaklah berdoa dan memohon pertolongan Tuhan agar ada kedamaian antara negara Israel dan negara Palestina.