

TS
ladiesman097
MENGENAL SOSOK MANAJER CHELSEA THOMAS TUCHEL
Quote:
Quote:


Quote:

Tuntas sudah rasa penasaran Thomas Tuchel untuk mengangkat piala Liga Champions.
Diangkat menjadi pelatih Chelsea di pertengahan musim 2020/2021, Tuchel berhasil membawa klub asal London menjadi juara Liga Champions musim 2020/2021.
Masih membekas di ingatan pecinta sepakbola saat musim lalu Tuchel gagal di final Liga Champions kala masih menjadi pelatih Paris Saint Germain.
Dengan berhasil membawa Chelsea juara Liga Champions musim 2020/2021, pria 47 tahun kini bisa disejajarkan dengan Jose Mourinho, Pep Guardiola, atau rekan satu negaranya asal Jerman, Jurgen Klopp.

Quote:
Seperti apa awal kepelatihan Tuchel?

Kiprah pertama Tuchel di dunia kepelatihan adalah di Bundesliga. Pertama bersama Mainz dan kemudian menjadi pengganti Jurgen Klopp di Borussia Dortmund, meski awal kariernya dimulai saat masih berusia 27 tahun bersama tim taruna Stuttgart.

Tuchel mengawali karier bermain di akademi taruna Augusburg sebagai bek tengah, tapi masanya bermain lebih sering dihabiskan di divisi bawah Jerman. Lalu, berakhir prematur akibat cedera lutut serius.
Setelah memperoleh gelar Administrasi Bisnis menyusul pensiun dininya, Tuchel menghubungi Ralf Rangnick, mantan pelatihnya di Ulm, guna meminta satu kesempatan terakhir menghidupkan lagi karier sebagai pemain. Rangnick saat itu melatih di Stuttgart dan memberikan Tuchel kesempatan. Sayangnya, comeback itu hanya berjalan singkat karena cedera tulang rawan lututnya sudah kronis. Rangnick kemudian menyemangatinya untuk menekuni dunia kepelatihan dan akhirnya

Tuchel menerima posisi di akademi Stuttgart.
Dia pandai bekerja bersama para pemain muda, sebuah atribut yang terus bersamanya sepanjang melatih, dan lambat laun berkembang sebagai pelatih Stuttgart U-19 sebelum pindah menangani jabatan serupa di Augsburg dan kemudian Mainz. Bersama Mainz Tuchel memenangi Bundesliga U-19 musim 2008/09. Andre Schurrle, mantan pemain depan Chelsea, adalah salah satu pemainnya saat itu.
Agustus 2009, berusia 35 tahun, Tuchel mendapatkan posisi kepelatihan senior pertamanya setelah Mainz memecat Jorn Andersen menyusul kegagalan di babak awal piala dari sebuah tim divisi bawah. Padahal, musim kompetisi liga belum dimulai.
Mainz baru saja kembali ke Bundesliga dan Tuchel ditantang mempertahankan mereka di sana, tapi dengan kombinasi taktik dan manajemen pemain, mereka mampu memenangi tiga dari enam pertandingan pertama liga, termasuk kemenangan kandang 2-1 atas Bayern Munich. Mereka mengakhiri musim di posisi kesembilan.

Meski dengan skuad terbatas, tim asuhan Tuchel punya kekuatan kolektif dan pendekatan taktiknya berfokus pada pressing ketat tanpa bola, sebuah tren sepakbola Jerman saat itu. Lima musim menangani Mainz, Tuchel membangun reputasi sebagai salah satu pelatih muda impresif di Eropa dan pada musim panas 2014 Mainz menatap debutnya di fase grup Liga Europa.

Kiprah pertama Tuchel di dunia kepelatihan adalah di Bundesliga. Pertama bersama Mainz dan kemudian menjadi pengganti Jurgen Klopp di Borussia Dortmund, meski awal kariernya dimulai saat masih berusia 27 tahun bersama tim taruna Stuttgart.

Tuchel mengawali karier bermain di akademi taruna Augusburg sebagai bek tengah, tapi masanya bermain lebih sering dihabiskan di divisi bawah Jerman. Lalu, berakhir prematur akibat cedera lutut serius.
Setelah memperoleh gelar Administrasi Bisnis menyusul pensiun dininya, Tuchel menghubungi Ralf Rangnick, mantan pelatihnya di Ulm, guna meminta satu kesempatan terakhir menghidupkan lagi karier sebagai pemain. Rangnick saat itu melatih di Stuttgart dan memberikan Tuchel kesempatan. Sayangnya, comeback itu hanya berjalan singkat karena cedera tulang rawan lututnya sudah kronis. Rangnick kemudian menyemangatinya untuk menekuni dunia kepelatihan dan akhirnya

Tuchel menerima posisi di akademi Stuttgart.
Dia pandai bekerja bersama para pemain muda, sebuah atribut yang terus bersamanya sepanjang melatih, dan lambat laun berkembang sebagai pelatih Stuttgart U-19 sebelum pindah menangani jabatan serupa di Augsburg dan kemudian Mainz. Bersama Mainz Tuchel memenangi Bundesliga U-19 musim 2008/09. Andre Schurrle, mantan pemain depan Chelsea, adalah salah satu pemainnya saat itu.
Agustus 2009, berusia 35 tahun, Tuchel mendapatkan posisi kepelatihan senior pertamanya setelah Mainz memecat Jorn Andersen menyusul kegagalan di babak awal piala dari sebuah tim divisi bawah. Padahal, musim kompetisi liga belum dimulai.
Mainz baru saja kembali ke Bundesliga dan Tuchel ditantang mempertahankan mereka di sana, tapi dengan kombinasi taktik dan manajemen pemain, mereka mampu memenangi tiga dari enam pertandingan pertama liga, termasuk kemenangan kandang 2-1 atas Bayern Munich. Mereka mengakhiri musim di posisi kesembilan.

Meski dengan skuad terbatas, tim asuhan Tuchel punya kekuatan kolektif dan pendekatan taktiknya berfokus pada pressing ketat tanpa bola, sebuah tren sepakbola Jerman saat itu. Lima musim menangani Mainz, Tuchel membangun reputasi sebagai salah satu pelatih muda impresif di Eropa dan pada musim panas 2014 Mainz menatap debutnya di fase grup Liga Europa.
Quote:
Menyusul Klopp di Dortmund

Tuchel masih setahun lagi menangani Mainz dan kemudian menjadi penerus Klopp di Dortmund, 2015. Dia dipandang sebagai pelatih yang sanggup melanjutkan tradisi gegenpressing sekaligus menghidupkan peluang Dortmund bersaing dengan raksasa Bundesliga Bayern Munich setelah finis di peringkat ketujuh pada musim terakhir Klopp sebagai pelatih.
[size=4]Tuchel mewujudkannya. Pada musim pertamanya, Dortmund finis sebagai runner-up serta memangkas jarak 33 poin menjadi sepuluh, meski mereka dikalahkan Bayern di final DFB-Pokal melalui adu penalti. Hasil itu menunda keberhasilan Tuchel merebut gelar juara pertamanya. Di Liga Europa, Dortmund mampu mengalahkan Tottenham dan Porto sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Liverpool yang ditangani Klopp.
Dibandingkan dengan Mainz, Dortmund lebih leluasa merekrut pemain, tapi Tuchel tetap berfokus mengembangkan bakat muda dari Westfalenstadion. Christian Pulisic adalah salah satu yang diberinya kesempatan pada musim pertama kepelatihannya. Pulisic menikmati musim perdananya di Jerman, begitu pula dengan Ousmane Dembele yang diberi kesempatan serupa sebelum bergabung ke Barcelona.
Dembele pula yang membantu Dortmund memenangi gelar pertama dalam lima tahun berkat kemenangan 2-1 atas Eintracht Frankfurt di final DFB Pokal 2016/17. Dembele mencetak satu gol dan satu lagi dihasilkan oleh Pierre-Emerick Aubameyang, yang mengantungi rekor gol mengesankan semasa dilatih Tuchel.

Setelah finis kedua dan ketiga selama dua musim, Tuchel meninggalkan Dortmund, Mei 2017.

Tuchel masih setahun lagi menangani Mainz dan kemudian menjadi penerus Klopp di Dortmund, 2015. Dia dipandang sebagai pelatih yang sanggup melanjutkan tradisi gegenpressing sekaligus menghidupkan peluang Dortmund bersaing dengan raksasa Bundesliga Bayern Munich setelah finis di peringkat ketujuh pada musim terakhir Klopp sebagai pelatih.
[size=4]Tuchel mewujudkannya. Pada musim pertamanya, Dortmund finis sebagai runner-up serta memangkas jarak 33 poin menjadi sepuluh, meski mereka dikalahkan Bayern di final DFB-Pokal melalui adu penalti. Hasil itu menunda keberhasilan Tuchel merebut gelar juara pertamanya. Di Liga Europa, Dortmund mampu mengalahkan Tottenham dan Porto sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Liverpool yang ditangani Klopp.
Dibandingkan dengan Mainz, Dortmund lebih leluasa merekrut pemain, tapi Tuchel tetap berfokus mengembangkan bakat muda dari Westfalenstadion. Christian Pulisic adalah salah satu yang diberinya kesempatan pada musim pertama kepelatihannya. Pulisic menikmati musim perdananya di Jerman, begitu pula dengan Ousmane Dembele yang diberi kesempatan serupa sebelum bergabung ke Barcelona.
Dembele pula yang membantu Dortmund memenangi gelar pertama dalam lima tahun berkat kemenangan 2-1 atas Eintracht Frankfurt di final DFB Pokal 2016/17. Dembele mencetak satu gol dan satu lagi dihasilkan oleh Pierre-Emerick Aubameyang, yang mengantungi rekor gol mengesankan semasa dilatih Tuchel.

Setelah finis kedua dan ketiga selama dua musim, Tuchel meninggalkan Dortmund, Mei 2017.
Quote:
HIJRAH KE PSG

PSG mengawali musim 2018/19 dengan gemilang bersama pria asal Bavaria ini berkat 14 kemenangan beruntun di Ligue 1 serta memuncaki grup Liga Champions yang diikuti Liverpool dan Napoli. Pelatih 47 tahun itu sukses membuat para bintang dunia PSG, seperti Kylian Mbappe, Neymar, maupun Thiago Silva, mengeluarkan kemampuan terbaiknya

PSG mengawali musim 2018/19 dengan gemilang bersama pria asal Bavaria ini berkat 14 kemenangan beruntun di Ligue 1 serta memuncaki grup Liga Champions yang diikuti Liverpool dan Napoli. Pelatih 47 tahun itu sukses membuat para bintang dunia PSG, seperti Kylian Mbappe, Neymar, maupun Thiago Silva, mengeluarkan kemampuan terbaiknya
Dengan trisula Neymar, Mbappe, dan Edinson Cavani yang cair, selepas Natal PSG tidak membiarkan diri lengah dan mampu menjadi juara dengan Ligue 1 masih menyisakan enam laga lagi. Mereka berhasil juara dengan selisih 16 poin di atas Lille. Mereka juga mampu menjadi runner-up Coupe de France, tetapi gagal melangkah lebih jauh dari babak 16 besar Liga Champions. Hal ini menjadi tambahan motivasi memasuki musim kedua Tuchel.
Musim 2019/20 dibuka dengan gaya yang sama. Tim asal Paris itu memenangi Trophee des Champions dan memenangkan sepuluh dari 14 pertandingan pertama Ligue 1 plus Liga Champions, termasuk kemenangan 3-0 atas Real Madrid. Lagi-lagi mereka menjuarai grup untuk kemudian menghadapi bekas klub Tuchel, Dortmund, di babak berikutnya.


Dominasi domestik berlanjut dan kali ini PSG mampu merengkuh gelar juara di kompetisi piala meski pandemi Covid-19 menghambat laju mereka awal Maret. Saat sepakbola dimulai lagi, PSG mampu memenangi Coupe de France dan Coupe de la Ligue sekaligus melengkapi sebuah Treble karena Ligue 1 diselesaikan lebih awal dan ditentukan melalui hitungan poin per laga.

Meski mengalami kekalahan pada leg pertama babak gugur Liga Champions melawan bekas klubnya, Tuchel membawa PSG melaju hingga final. Mereka mampu mengatasi defisit itu, lantas mengalahkan Atalanta dan RB Leipzig saat kompetisi dilanjutkan terpusat di Portugal. Pada final pertamanya, PSG harus mengakui keunggulan Bayern Munich 1-0.
Seperti banyak klub top Eropa lain, PSG mengawali musim 2020/21 dengan kesulitan akibat tidak menjalani pramusim yang penuh serta ditambah lagi sejumlah dampak pandemi. Mereka kalah pada dua laga pertama Ligue 1, meski kemudian mampu memenangi delapan laga beruntun, serta sekali lagi sukses menjuarai grup Liga Champions.
Tuchel berpisah dengan PSG saat tim berposisi di urutan ketiga klasemen liga dan tengah rehat musim dingin. Mereka hanya berjarak satu poin dari puncak klasemen.

Meski mengalami kekalahan pada leg pertama babak gugur Liga Champions melawan bekas klubnya, Tuchel membawa PSG melaju hingga final. Mereka mampu mengatasi defisit itu, lantas mengalahkan Atalanta dan RB Leipzig saat kompetisi dilanjutkan terpusat di Portugal. Pada final pertamanya, PSG harus mengakui keunggulan Bayern Munich 1-0.
Seperti banyak klub top Eropa lain, PSG mengawali musim 2020/21 dengan kesulitan akibat tidak menjalani pramusim yang penuh serta ditambah lagi sejumlah dampak pandemi. Mereka kalah pada dua laga pertama Ligue 1, meski kemudian mampu memenangi delapan laga beruntun, serta sekali lagi sukses menjuarai grup Liga Champions.
Tuchel berpisah dengan PSG saat tim berposisi di urutan ketiga klasemen liga dan tengah rehat musim dingin. Mereka hanya berjarak satu poin dari puncak klasemen.
Quote:
RAIH GELAR LIGA CHAMPIONS BERSAMA CHELSEA

Tidak butuh lama Tuchel menganggur karena ada tawaran untuk melatih Chelsea yang baru saja memecat Frank Lampard di pertengahan musim ini.
Tuchel langsung tancap gas dengan mempersembahkan sejumlah kemenangan usai sebelumnya Chelsea begitu sulit mendapat tiga poin di bawah tangan Lampard.
Puncaknya, Tuchel berhasil membawa Chelsea menjadi juara Liga Champions meski di kompetisi Liga Primer Inggris Chelsea hanya finish di peringkat empat.
Melihat sepak terjangnya itu, akankah karir Tuchel di Chelsea akan pamjang? Menarik kita nantikan.





Quote:
Seperti apa gaya permainan Tuchel?


Tuchel, yang fasih berbahasa Inggris, pernah menggambarkan gaya bermainnya sebagai "sepakbola menyerang dengan kecepatan ke depan", serta, "saya memilih kualitas tertentu, yaitu gaya bermain aktif, bertahan dengan baik, dan menyerang dengan cepat".

Timnya dikenal fleksibel secara taktik, sering menyesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan lawan, meski belakangan dia memilih formasi 4-3-3 dengan gaya bermain langsung melalui sayap dan full-back. Saat tanpa bola, ada penekanan untuk melakukan counter-pressing guna memenangi bola dengan cepat di lini depan.
berikut rekor kepelatihan tuchel selama menjadi pelatih:
PSG
Borussia Dortmund
Mainz
berikut rekor kepelatihan tuchel selama menjadi pelatih:
PSG
Menang 94 kali, imbang 14, dan kalah 19 dalam 127 laga.
Gelar juara: Ligue 1 2018/19, 2019/20; Coupe de France 2019/20; Coupe de la Ligue 2019/20; Trophee des Champions 2018, 2019
Borussia Dortmund
Menang 67 kali, imbang 23, dan kalah 17 dalam 107 laga.
Gelar juara: DFB Pokal 2016/17
Mainz
Menang 68, imbang 48, dan kalah 64 dalam 180 laga.
Spoiler for SOURCE:
Quote:
Bagaimana Menurut Agan-Agan apakah sosok Thomas Tuchel akan Stay di Chelsea dan Meraih banyak Trophy Lagi bersama Chelsea di musim yang akan datang? Komen dibawah gan 

sekian trit dari ane 


#ktbffh






#ktbffh
Diubah oleh ladiesman097 04-06-2021 15:15






agusrezapratam4 dan 22 lainnya memberi reputasi
19
4.9K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan