- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lonjakan Covid-19 di Kudus Diduga Akibat Varian Baru


TS
bukankloning784
Lonjakan Covid-19 di Kudus Diduga Akibat Varian Baru
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menduga kenaikan sebaran kasus virus corona di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terjadi lantaran pengaruh dari varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang saat ini juga mulai bermunculan di Indonesia.
Kudus saat ini menjadi perhatian pemerintah pusat, sebab ratusan tenaga kesehatan terpapar covid-19. Selain itu, keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kudus juga sudah penuh.
"Patut diduga ada varian baru, mengingat cepatnya penularan dan cepatnya bergejala," kata Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K Ginting saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (2/6).
Namun Alex belum bisa menyimpulkan secara pasti, sebab saat ini pemerintah masih menunggu hasil Whole Genome Sequence (WGS) dari beberapa sampel warga di Kudus.
Ia juga membeberkan ada empat kemungkinan lain yang menyebabkan kondisi covid-19 di Kudus memburuk.
Pertama, pelonggaran protokol kesehatan 3M oleh warga. Kedua, warga Kudus masih ada yang 'nakal' melakukan aktivitas mudik di tengah larangan pemerintah lalu.
Ketiga, Kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari berbagai negara tetangga.
"Keempat, ketidakpatuhan mereka yang isolasi mandiri, dan mereka yang punya komorbid," ujarnya.
Terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga tak menampik bila kemungkinan varian baru membuat penularan covid-19 di Kudus masif.
Namun demikian, ia juga memastikan bahwa lonjakan kasus covid-19 di Kudus merupakan akumulasi dari kasus-kasus sebelumnya yang belum seluruhnya terjaring lantaran kapasitas dan kemampuan testing & tracing di Kudus tak terlalu mumpuni.
"Kalau kemungkinan varian baru sedang diselidiki ya, menunggu hasil WGS. Tapi yang pasti, karena banyak kasus yang tidak terdeteksi, karena kurangnyaa tracing. Laboratoriumnya juga kurang," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes itu juga memastikan, bahwa sejauh ini tidak ada kontak erat warga Kudus dengan 59 kasus 'Variant of Concern (VoC)' yang sudah teridentifikasi di Indonesia sejauh ini.
"Kalau riwayat perjalanan luar negeri belum ada ya, ataupun kasus kontak dengan varian baru," pungkasnya.
Baru-baru ini, Kabupaten Kudus tengah menjadi sorotan publik sebab Satgas Penanganan Covid-19 mencatat hanya Kudus yang masuk kategori zona merah di Pulau Jawa dalam sepekan ini.
Bahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga menyatakan untuk sementara Kabupaten Kudus tidak bisa menerima pasien rujukan dari wilayah lain, sebab kapasitas tempat tidur RS di Kudus hampir penuh oleh pasien covid-19.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...t-varian-baru?
Kudus saat ini menjadi perhatian pemerintah pusat, sebab ratusan tenaga kesehatan terpapar covid-19. Selain itu, keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kudus juga sudah penuh.
"Patut diduga ada varian baru, mengingat cepatnya penularan dan cepatnya bergejala," kata Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K Ginting saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (2/6).
Namun Alex belum bisa menyimpulkan secara pasti, sebab saat ini pemerintah masih menunggu hasil Whole Genome Sequence (WGS) dari beberapa sampel warga di Kudus.
Ia juga membeberkan ada empat kemungkinan lain yang menyebabkan kondisi covid-19 di Kudus memburuk.
Pertama, pelonggaran protokol kesehatan 3M oleh warga. Kedua, warga Kudus masih ada yang 'nakal' melakukan aktivitas mudik di tengah larangan pemerintah lalu.
Ketiga, Kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari berbagai negara tetangga.
"Keempat, ketidakpatuhan mereka yang isolasi mandiri, dan mereka yang punya komorbid," ujarnya.
Terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga tak menampik bila kemungkinan varian baru membuat penularan covid-19 di Kudus masif.
Namun demikian, ia juga memastikan bahwa lonjakan kasus covid-19 di Kudus merupakan akumulasi dari kasus-kasus sebelumnya yang belum seluruhnya terjaring lantaran kapasitas dan kemampuan testing & tracing di Kudus tak terlalu mumpuni.
"Kalau kemungkinan varian baru sedang diselidiki ya, menunggu hasil WGS. Tapi yang pasti, karena banyak kasus yang tidak terdeteksi, karena kurangnyaa tracing. Laboratoriumnya juga kurang," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes itu juga memastikan, bahwa sejauh ini tidak ada kontak erat warga Kudus dengan 59 kasus 'Variant of Concern (VoC)' yang sudah teridentifikasi di Indonesia sejauh ini.
"Kalau riwayat perjalanan luar negeri belum ada ya, ataupun kasus kontak dengan varian baru," pungkasnya.
Baru-baru ini, Kabupaten Kudus tengah menjadi sorotan publik sebab Satgas Penanganan Covid-19 mencatat hanya Kudus yang masuk kategori zona merah di Pulau Jawa dalam sepekan ini.
Bahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga menyatakan untuk sementara Kabupaten Kudus tidak bisa menerima pasien rujukan dari wilayah lain, sebab kapasitas tempat tidur RS di Kudus hampir penuh oleh pasien covid-19.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...t-varian-baru?


nomorelies memberi reputasi
1
522
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan