Tentunya kembali lagi bertemu dengan saya. Kangen banget dengan suasana kaskus, kalian yang sering baca tulisanku pada kangen gak? Kangen atau gak tidak menjadi masalah bagi saya.
Oke, sekarang saya mau bercerita tentang perjalanan saya dalam dunia kepenulisan digital,sebut saja nulis di platform online.
Langsung saja ya gan, sist.
Spoiler for :
Pertama
Saya suka membaca sejak masih sekolah. Pas SMP saya suka baca cerita fiksi yang masih tergolong ringan seperti puisi, pantun, dan cerpen. Itupun bukan dari buku, tetapi membaca ulang dari soal ujian, entah ujian tengah semester, kenaikan kelas, ataupun tryout.
Kedua
Waktu SMA saya masih senang membaca. Anggap saja ini sudah naik level yang dulu cuman cerpen, waktu itu sudah suka membaca novel. Aku suka baca di perpus, kadang-kadang minjam dan dibawa pulang.
Awalnya aku nulis cuman karena tugas sekolah. Eh, ada suatu gebrakan saat nonton sinetron yang dibintangi oleh Dewi Sandra. Tertarik dong nulis novel ya udah tak tulis apa yang keluar dari otakku di atas kertas bekas. Ya, kertas bekas soal ujian atau fotokopian yang sudah tidak terpakai. Itukan kertas dua muka, yang sebalik ada tulisannya dan balikknya kosong. Lah, yang tak buat nulis yang masih kosong itu. Alhasil bisa tembus beberapa lembar, tapi mandek begitu saja dan tidak selesai. Kertasnya entah kemana, udah gak ada jejaknya.
Eman juga ya! Borosin waktu dan gak ada kenangan sama sekali. Maklum gan, sist, dulu belum marak handphone android yang bisa untuk menyimpan beberapa kata tulisan. Handphoneku masih menggunakan keyboard yang cetak-cetik kalau nulis. Ya, bisanya cuman untuk telepon, sms, radio, musik, camera, pokoknya yang trend saat itulah. Buat internetan aja gak bisa. Kalau mau internetan ya di warnet. Mau online facebook aja harus ke warnet. Maaf, malah jadi meleber.
Ketiga
Saat aku lulus SMA, aku udah kerja waktu itu dan bisa beli handphone android yang pertama kali. Aku gunakan sebaik mungkin untuk mencari informasi sekitar dunia kepenulisan. Alhamdulillah dapat lomba yang diadakan oleh suatu perusahaan dan beneran tak ikutin. Mulailah aku nulis cerpen. Waktu itu aku bela-belain pulang kerja dan nulis. Pekerjaanku waktu itu belum UMR, tapi tetap aku syukuri.
Ada cerita menarik disaat mengirim cerpen, gue ngirim gak pakai file. Konyol apa gak sih menurut kalian! Gue ngirim karya gue pakai di badan email. Kalau inget ini jadi gimana gitu, tapi gak masalah buat aku. Anggap aja ini sebagai pengalaman atas ketidaktahuan saya.
Kalau kalian berpikir bakal menang gak? Ya enggaklah. Waktu buka email aja, jurinya langsung ngasih nilai gak sesuai. Wajarlah waktu itu aku gak begitu memperhatikan prosedur pengirimannya. Entah ada ketentuan dikirim pakai file doc, docx, atau pdf. Alhasil gak menang, padahal waktu itu pengin ceritaku dapat hadiah.
So, semua orang punya jalan hidupnya sendiri-sendiri
Ceritanya masih panjang gan, sist ... Kalau kalian mau tahu perjalanan hidupku yang selanjutnya, nanti aku buat part selanjutnya.