Publik dikejutkan oleh pernyataan blunder ketua umum (Ketum) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yang mendukung Novel CS eks anggota penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendapatkan haknya kembali bertugas di KPK.

Setelah Novel CS bertemu dengan ketum PGI yang bernama Pendeta Gomar Gultom tersebut. Pdt. Gomar Gultom langsung membuat pernyataan jika Novel CS bukan Radikal, dan berencana juga akan menyurati Presiden Joko Widodo tentang pelemahan KPK.



Setelah pernyataan dari Pdt. Gomar Gultom yang
sudah terpublikasi media dan juga.di situs resmi pgi.or.id dengan judul "PGI Menentang Pelemahan KPK" membuat publik bertanya-tanya ada apa sebenarnya?. Saat ini nama PGI dan Pdt. Gomar Gultom menjadi perbincangan para jemaat dan juga publik karena pernyataanya yang sudah lari jalur darimana aturan gereja yang semestinya.


Gereja bukanlah tempat berpolitik, tugas gereja adalah melayani dan memberitakan injil Tuhan. Atas pernyataan yang disampaikan oleh Pdt. Gomar Gultom tentang pelemahan KPK, membuat para jemaat sangat kecewa dan marah atas keputusannya yang dinilai blunder dan juga sudah masuk kedalam dunia politik praktis.

Para jemaat mengecam PGI untuk memberhentikan Pdt. Gomar Gultom dari jabatan ketua umum, kekecewaan juga datang dari seorang pendeta ternama "Gilbert Lumoindong", melalui chanel youtube resminya Gilbert Lumoindong, mengatakan jika Gomar Gultom sudah melewati garis batas sari aturan PGI semestinya.



Pdt. Gilbert juga memberikan pandangan dan edukasi untuk bisa menerima apapun keputusan dari setiap kompetensi, jika tidak lolos akuilah tidak lolos, berjuanglah. Pdt. Gilbert juga mengatakan, jangan merasa paling senior dan merasa paling hebat, dan yang ada di KPK saat ini tidak hebat? Itu pernyataan jahat!. KPK semua orang hebat,ungkap Pdt. Gilbert.

Gomar Gultom juga diklaim tidak melakukan musyawarah terhadap sinode Gereja dan badan petugas harian, dan langsung membuat pernyataan untuk mendukung Novel CS mendapatkan haknya menjadi petugas KPK kembali.

Semoga blunder ini dapat diselesaikan oleh para pengurus harian PGI dan para Sinode Gereja jika tidak, para jemaat akan mencap PGI sudah ikut-ikutan berpolitik dan sudah melanggar aturan gereja. Para jemaat percaya jika PGI bukanlah tempat berpolitik hanya saja nama PGI dibawa-bawa untuk berpolitik.



Referensi: cnn.com - Novel Baswedan Cs Sambangi PGI, Bantah Tuduhan 'Taliban'