si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Dapat Lampu Hijau, Lockheed Martin Kembali Tawarkan F-16 Viper ke Indonesia
Rasanya sudah bosan jika membahas pengadaan jet tempur TNI AU yang tidak menentu, meski dalam Rapim TNI sudah diputuskan untuk membeli jet tempur twin engine Rafale dan F-15EX, namun pembelian Rafale, kini kembali menemui jalan buntu. Masalah dana dikabarkan menjadimdalam upaya pembelian penempur asal Prancis tersebut.

Di tengah ketidakpastian tersebut, Lockheed Martin kembali mendekati Pemerintah Indonesia. Manufaktur alutsista asal Amerika tersebut kembali mencoba menawarkan F-16 Viper (Block 72) kepada Indonesia, yang menarik, kali ini Lockheed sudah mendapat lampu hijau (persetujuan) dari Pemerintah AS untuk menawarkan Viper ke Indonesia.

Pengadaan F-16 Viper sebenarnya bukan berita baru, pasalnya sejak tahun 2019, saat Marsekal TNI Yuyu Sutisna menjabat sebagai Kepasa Staf Angkatan Udara (KSAU) sudah diberitakan rencana akuisisi F-16 Viper. Tak tanggung-tanggung, TNI AU waktu itu akan kedatangan dua skadron F-16 Viper. Namun, perubahan eskalasi dan tantangan regional, ditambah tekanan finansial akibat pandemi Covid-19, membuat perencanaan yang sebelumnya telah dicanangkan berubah total.

Yang aneh bin ajaib gan, rencana pengadaan F-16 Viper untuk dua skadron tersebut tak pernah dihapuskan. Pengadaan jet tempur baru pun justru beralih ke dua penempur twin engine, yakni Rafale dan F-15EX. Di tengah keterbatasan anggaran pertahanan, prioritas pengadaan jet tempur baru berada di persimpangan jalan, antara single engine VS twin engine. Meski rencana pembelian Viper tidak dihapuskan, nama Viper sendiri dalam Rapim TNI awal tahun ini tak pernah disebut untuk diakuisisi.




Ilustrasi: lockheedmartin.com



Kembali melanjutkan pembahasan penawaran Viper kepada Indonesia, pada tanggal pada 27 Mei 2021, Lockheed Martin mengadakan F-16 Indonesia Roundtable secara online dengan beberapa media nasional, kegiatan tersebut dilakukan selama kurang lebih satu jam. Pihak Lockheed diwakili oleh Mike Kelley, F-16 Business Development Director, Lars “Yeti” Hubert, F-16 Pilot dan Mario Magana, F-16 Business Development Manager Lockheed Martin.

Dalam acara yang melibatkan media nasional tersebut, dijelaskan beberapa keuntungan bila Indonesia meneruskan menggunakan keluarga F-16. Dikutip dari indomiliter.com (28/05/2021), Mike Kelley selaku F-16 Business Development Director memberikan pernyataan sebagai berikut: “Ketika Anda menjadi bagian dari jaringan F-16, maka Anda tidak hanya membeli pesawat tempur. Melainkan Anda juga membangun hubungan strategis dengan Lockheed Martin, Amerika Serikat dan negara-negara sekutu.”

Ia menambahkan, reputasi F-16 yang mumpuni di beragam medan operasi, membuat Angkatan Udara AS (USAF) untuk mempertahankan operasional F-16, setidaknya sampai dua dekade mendatang. Saat ini F-16 sudah digunakan oleh 25 negara, hal ini akan memudahkan program latihan bersama dan kemitraan di antara negara-negara penggunanya.




Ilustrasi: lockheedmartin.com



Dalam peetemuan tersebut, Kelley mengatakan bila transisi dari penggunaan armada F-16 versi sebelumnya ke F-16 Viper akan lebih mudah, sederhana dan hemat biaya. Jika dibandingkan membeli pesawat tempur yang tipenya benar-benar baru. Kelley mengatakan pernyataan seperti ini dalam pertemuan kemarin: "“Membangun ekosistem pendukung pesawat tempur akan sangat mahal, belum lagi jika bicara tentang infrastruktur di lapangan, pelatihan pilot dan pemeliharaan.”

Poin lain yang diungkapkan Kelley adalah, penawaran F-16 Viper ke Indonesia sudah termasuk paket persenjataan dan radar AESA AN/APG-83, pemberian paket radar ini sudah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Amerika Serikat. Menurut Kelly, Lockheed Martin bukan bagian dari proses pengambilan keputusan tersebut. F-16 Viper Block 72 kini sudah dipesan oleh lima negara, mulai dari Bahrain, Taiwan, Slovakia, Bulgaria dan Maroko. Produksi F-16 Viper saat ini masih terus berjalan di Greenville, dimana pengiriman pertama F-16 Viper akan dilakukan untuk pesanan Bahrain pada tahun 2022.

Oh iya gan, FYI bagi yang masih menganggap Viper sebagai barang lawas, ane cuma mau meluruskan saja, bahwa yang ditawarkan ke Indonesia adalah barang yang benar-benar baru. Dan meski desainnya terlihat jadul, tapi mulai dari air frame, radar sampai mesin serta perangkat pada pesawat ini adalah produksi baru. Ane menyampaikan hal ini bukan karena pro Amerika, hanya saja sekadar meluruskan informasi. Karena pada thread ane beberapa tahun yang lalu, banyak yang beranggapan bahwa F-16 Viper sudah ketinggalan zaman. Mungkin dari luar terlihat jadul, tapi dari dalam, pesawat ini sebenarnya sudah mengusung teknologi terbaru sperti pesawat generasi 4++ yang lain.






Ilustrasi: lockheedmartin.com



Sejujurnya nih gan, Viper sendiri termasuk yang paling ideal bagi TNI AU saat ini, melihat dari anggaran Kemhan serta masih alotnya negosiasi Rafale. Daripada beli penempur twin engine yang susah untuk didapatkan karena "masih" terganjal masalah harga, kenapa gak membeli single engine seperti F-16 ? Yang pertama single engine tentu lebih murah biaya operasionalnya, kemudian yang kedua di Lanud Iswahyudi sudah ada skadron khusus untuk perawatan rutin mesin F-16. Itu dua nilai plus dari F-16 menurut ane.

Lalu seperti apa kelanjutan "drama" pembelian jet tempur baru untuk TNI AU ini ? Akankah twin engine atau single engine yang akan datang ke Bumi Pertiwi ? Kalau menurut agan bagaimana ?




Referensi: indomiliter.com, lockheedmartin.com
Ilustrasi Gambar: lockheedmartin.com
Diubah oleh si.matamalaikat 30-05-2021 12:59
Aramina
hoorray
yoseful
yoseful dan 30 lainnya memberi reputasi
31
9.7K
209
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan