Chelsea membawa pulang kembali trofil Liga Champions setelah terakhir kali tahun 2012. Kehadrian penonton di stadion membuat kegembiraan meluap dari para pemain termasuk sang pelatih.

Kemenangan ini menjadi kemenangan yang amat berarti bagi Thomas Tuchel. Kemenangan atas Manchester City ini menjadi pelipur lara gagalnya Tuchel meraih trofi UCL tahun lalu kala masih mengasuh Paris Saint-germain atau PSG.

Satu hal, kemenangan Tuchel bersama Chelsea di UCL tahun ini, sedikit banyak membuktikan bahwa pelatih asal Jerman punya taring di Eropa. Tuchel tentu bukan satu satunya.

Setidaknya 3 tahun terakhir, UCL dimenangankan oleh klub dengan pelatih asal Jerman. Tahun 2019, Jurgen Klopp membawa Liverpool meraih gelar UCL ke-6, setahun selanjutnya, Hansi Flick memberi tambahan koleksi trofi UCL untuk Bayern Munchen.

TIga kemenangan pelatih Jerman di final UCL tersebut tak ada satupun yang berakhir dengan drama adu pinalti. Berarti, dapat dikatakan mereka menang secara taktis.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola pun mengakui keunggulan Tuchel dalam mengawal anak buahnya di laga final UCL 2020/2021. Ia menyebut Tuchel tepat berstrategi.

“Pada babak kedua kami (Manchester City) benar-benar cerdik dan berani. Tetapi mereka (Chelsea) bertahan begitu kuat dan sangat cepat dalam serangan balik.” papar Guardiola.

Hal tersebut sejalan dengan fakta bahwa pertahanan Chelsea jauh lebih menguat sejak Thomas Tuchel datang. Semua terjawab di laga paling bergengsi di tanah Eropa tersebut.

Selamat Tuchel! Anda layak mendapatkannya.