Sekarang, robot menjadi salah satu pembantu dalam perusahaan untuk kebutuhan produksinya. Semuanya sudah hampir menggunakan robot. Sampai-sampai, manusia terpinggirkan oleh robot. Tidak perlu dihiraukan lagi, robot akan menekan biaya karyawan menjadi lebih ringan. Namun, robot bisa kerja dengan baik dan cepat. Maka, siapa, sih, yang menemukan pertama sistem robotika ini?

Ibnu Ismail Al Jazari, lahir di Al Jazira, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat. Nama lengkapnya Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad ke-12. Beliau yang menemukan robot. Tidak perlu diragukan lagi kerja keras beliau dalam membuat robot.

Pada tahun 1174 sampai 1200 dan menjadi ahli teknik di Diyar Bakir, beliau sudah berhasil menciptakan robot humanoid sistem program. Namun, beliau tidak mudah menyerah lagi untuk menciptakan yang lebih baik, sehingga bisa mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin robot.

Memang, sesuatu yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil. Indah itu akan terasa. Sampai, tak ayal kita berpikiran, bahwa robot-robot itu berasal dari Jepang. Namun, kita tidak tahu siapa orang pertama yang menemukan robot ini!

Pada saat khalifah di zamannya, Al Jazari disuruh untuk membuat robot yang bisa menggantikan pembantunya dalam menyediakan air wudhu untuk sholat. Oleh karena itu, beliau pun berpikir ekstra, sehingga bisa tercipta robot yang diinginkan khalifah.

Namun, dari berbagai macam rangkaian penemuannya yang paling terkenal itu 'jam gajah'. Beliau berhasil menciptakan ide yang brilian, sehingga dieksekusi dengan indah menjadikan salah satu sumbangsih terbesar dalam penemuannya. Oleh karena itu, beliau berhasil juga mengubah landskap teknologi berabad-abad kemudian. Nama sebagai Bapak Robotika Dunia pun menempel pada diri Al Jazari.

Sudah disebutkan di atas juga robot yang diciptakan oleh Al Jazari menggunakan bantuan hidrolik. Ada pun penemuan Al Jazari, kala itu robot-robotnya duduk di perahu terapung, untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suasana acara jamuan. Dan robot-robot itu memainkan musik; dua penabuh drum, satu pemetik harpa, dan satu peniup seruling.

Penemuan yang diperoleh Al Jazari ini patut digarisbawahi. Bahwa, penemuan ini bukan hanya klaim semata untuk menyenangkan para muslim. Namun, semua ini benar adanya. Bahkan, sudah tertulis dalam kitab al-Jazari: al-Jami’ baina al-Ilmi wa al-Amal an-Nafi’ fi Shina’ati al-Hil. Bahkan, seorang insinyur dan sejarawan Inggris, George Sarton, buku Al Jazari ini adalah buku terbaik dibidangnya. Dan oleh Donald Hill, pada tahun 1979 diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Ini juga bukti salah satu pencapaian yang paling besar untuk ilmuwan muslim.

Semuanya itu adalah bukti bahwa seorang yang pintar, akan terus berpikir untuk menciptakan hal yang lebih baik dan baik lagi. Hal yang diciptakan oleh beliau itu bukti bahwa Al Jazari menggabungkan semuanya; ilmu non Arab, ilmu Arab, dan kreativitas. Oleh karena itu, beliau berhasil menciptakan sebuah karya yang indah dengan tambahan sistem mekanika rumit, ditunjang dengan hidrolik untuk robotnya.

Buku yang diciptakan beliau pun menjadi salah satu rujukan bagi para peneliti sampai saat ini. Isinya pun menjadi yang terkaya dalam sistem informasi penting, baik dari segi desain, manufaktur, hingga perakitan.

Reputasi Al Jazari, sungguh tidak bisa diragukan lagi. Beliau menciptakan karyanya kurang lebih seratus peralatan. Dalam perjalanannya, beliau menciptakan peralatan yang mewarnai perkembangan dunia teknik dan mesin sampai saat ini.[]