- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
HAL HAL YANG TIDAK DIUNGKAPKAN MEDIA INDONESIA TERKAIT PALESTINA DAN ISRAEL
TS
juragantembok
HAL HAL YANG TIDAK DIUNGKAPKAN MEDIA INDONESIA TERKAIT PALESTINA DAN ISRAEL
SELAMAT DATANG AGANTENG DAN ALUTSISTA
Jangan lupa rate
ya gan
ya gan
Konflik Palestina dan Israel akhir akhir ini kembali ke puncaknya. Media media lokal mulai membuat berita dan informasi terkait konflik tersebut, Ada yang pro dan ada pula yang kontra terhadap tindakan Israel begitu pula sebaliknya. Namun ada fakta fakta sejatrah yang belum atau tidak disampaikan secara bebas di televisi nasional. berikut adalah hal-hal yang tidak di sampaikan oleh media.
Spoiler for TKP:
1.Bahwa bangsa Yahudi merupakan salah satu suku bangsa pertama yang membangun kota Yerusalem dan sekaligus mendirikan kerajaan Israel jauh sebelum datang bangsa Arab ke wilayah tersebut. Yahudi mendirikan kerajaan Israel yang menurut catatan merupakan lebih dulu ada.
2. (Tahun 1200 BC) Kerajaan Israel dan kerajaan-kerajaan lain di pesisir Mediterania timur (termasuk Mesir Kuno) selalu mendapat serangan dari bangsa Filistin. Bangsa Filistin adalah bangsa laut yang berasal dari utara (people of the sea). Mereka melakukan raid, invasi terhadap kota-kota pesisir Mediterania timur. Diperkirakan berasal dari Crete.
3. (Tahun 1200 BC) Kerajaan Mesir kuno yang sudah lelah dengan serangan, invasi dari bangsa Filistin kemudian membiarkan mereka berlokasi di wilayah yang berbatasan dengan Kerajaan Israel sebagai upaya damai supaya mereka tidak menjarah lagi (Mesir Kuno saat itu sedang masa-masa yg cukup merosot).
4. Sifat menjarah bangsa Filistin tidak hilang dan malah kemudian mulai berkonflik dengan tetangganya, Kerajaan Israel. Cerita David vs Goliath merupakan salah satu yang menceritakan bagaimana konflik Filistin vs Israel. Kedua peradaban ini terus berseteru sampai akihrnya wilayah mereka masing-masing diabsorb oleh Neo-Babylonian Empire, per abad ke-5 BC.
5. Ketika Imperium Romawi menguasai wilayah Judea (bekas Kerajaan Israel kuno), terjadi pemberontakan orang-orang Yahudi yang disebut Bar Kokhba Revolt (132–136 CE). Oleh kaisar Roma pada saat itu (Emperor Hadrian) kemudian memutuskan untuk memberantas pemberontakan tersebut dan berakibat pada hancurnya sebagian bait Herodes dan terusirnya orang-orang Yahudi dari Jerusalem. Roma kemudian memutuskan untuk menghapus jejak sejarah orang-orang Yahudi terhadap tanah asalnya agar supaya tidak terjadi pemberontakan lagi di kemudian hari. Caranya? Dengan mengganti nama Judea menjadi Philistina, berasal dari kata Filistin yang merupakan musuh utama Kerajaan Israel. Ini dimaksudkan untuk selain menghapus jejak historis bangsa Yahudi atas tanah Judea, juga untuk menghukum sekaligus mempermalukan mereka karena wilayah dimana mereka berdiri dinamai nama musuh utama Kerajaan Israel Kuno. Provinsi Philistina kemudian digabung dengan Provinsi Syria sehingga menjadi Provinsi Syria-Philistina/Palestine
6. Penamaan wilayah Philistina (Palestine) ini tidak pernah berganti sejak pertama kali dicetuskan oleh Romawi hingga ketika berakhirnya kekuasaan Ottoman (Turki Ustmani) setelah kalah dalam PD 1. Dalam arsip Ottoman, wilayah tersebut juga dinamakan distrik provinsi Palestine. Sejak dinamai Philistin, berbagai macam bangsa/kerajaan yang menguasai tanah tersebut selalu menamai wilayah tersebut sebagai Philistine.
7. Setelah Turki Ustmani (Ottoman) kalah dalam Perang Dunia 1, wilayah-wilayah Ottoman karena kalah perang dibagi2x oleh tiga Great Powers : Perancis, Inggris, dan Russia. Berdasarkan perjanjian Skyes-Picot, Inggris mendapat Palestina (Palestina hari ini, Israel, dan Jordania), Arab Saudi, dan Iraq. Perancis mendapat Lebanon dan Syria.
8. Inggris bermaksud menjadikan wilayah Palestina + Jordania sebagai wilayah negara Yahudi. Hal ini tertuang dalam Dokumen Mandate of Palestine.

9. Pemimpin-pemimpin suku arab waktu itu menolak keras wilayah sebesar itu dijadikan negara Yahudi yang hanya minoritas. Mereka mendesak agar wilayah khusus untuk bangsa Arab dipisah dengan wilayah yang khusus Yahudi. Maka kemudian wilayah Mandate of Palestine dipisah menjadi 2 : Palestina untuk orang Yahudi dan Jordania untuk orang Arab. Peristiwa ini dikenal sebagai Partisi Pertama.
10. Dari sini kita ketahui Palestina memang dimaksudkan untuk dijadikan sebagai Negara Yahudi sebelum kemudian berganti nama jadi Israel. Di Dokumen mandat juga disebutkan demikian.
11. Meskipun sudah dipartisi, orang-orang Arab yang tinggal di wilayah Palestina tidak mau wilayahnya menjadi Negara Yahudi (dipimpin oleh orang2x Yahudi, bukan oleh orang2x Arab). Kedua kelompok juga sering melakukan konflik sipil. Hal ini terus berlangsung hingga sebelum PD 2.
12. Ketika PD 2 berlangsung, NAZI Jerman melakukan kontak dengan pemimpin Muslim Palestina. Keduanya sepakat untuk membentuk brigade yang bertujuan mengusir Inggris dan orang-orang Yahudi dari Palestina dan mencegah berdirinya Negara Yahudi.
13. Ketika PD 2 berakhir, eksodus orang-orang Yahudi dari Eropa semakin tak terkendali, terlebih setelah kabar akan dibentuk Negara Yahudi di Palestina yang merupakan wilayah historis mereka. Orang-orang Yahudi yang udah lelah dengan diskriminasi yang dilakukan oleh orang-orang Kristen tanpa ba bi bu be bo langsung tancap gas eksodus ke Palestina. Rombongan eksodus yang terbesar berasal dari negara-negara Eropa Timur.
14. Memasuki tahun 1946–47, konflik antara orang Arab dan Yahudi di Palestina semakin intens. Inggris kemudian menyerahkan mandate of palestine kepada PBB yang waktu itu baru dibentuk. PBB kemudian mengeluarkan resolusi 1947 yang mempartisi lagi wilayah Palestina. Resolusi ini disebut sebagai Partisi Kedua. Dalam resolusi kedua ini, wilayah Jerusalem berada dibawah rezim Internasional sebagai solusi agar tempat suci kedua agama terjaga.

15. Meskipun sudah mendapat wilayah yang lebih besar, orang-orang Arab tetap tidak menyetujui wilayah partisi tersebut. Dilain pihak, orang-orang Yahudi menerima resolusi tersebut meskipun wilayah partisi jauh lebih kecil dibanding wilayah yang diperuntukkan bagi orang-orang Arab. Maunya semua Palestina berada dibawah kuasa orang-orang Arab. Orang - orang Yahudi yang sudah tidak sabar kemudian pada tahun 1948 mendirikan dan menamai wilayah partisi mereka sebagai Israel (ga pake nama Palestina). Kemerdekaan Israel
dilanjutkan esoknya dengan perang Arab-Israel Pertama.
16. Perang Arab-Israel pertama berlangsung selama 1 tahun. Hasil akhirnya Israel menang dengan dikuasainya wilayah yang lebih luas.

Ket :
2. (Tahun 1200 BC) Kerajaan Israel dan kerajaan-kerajaan lain di pesisir Mediterania timur (termasuk Mesir Kuno) selalu mendapat serangan dari bangsa Filistin. Bangsa Filistin adalah bangsa laut yang berasal dari utara (people of the sea). Mereka melakukan raid, invasi terhadap kota-kota pesisir Mediterania timur. Diperkirakan berasal dari Crete.
3. (Tahun 1200 BC) Kerajaan Mesir kuno yang sudah lelah dengan serangan, invasi dari bangsa Filistin kemudian membiarkan mereka berlokasi di wilayah yang berbatasan dengan Kerajaan Israel sebagai upaya damai supaya mereka tidak menjarah lagi (Mesir Kuno saat itu sedang masa-masa yg cukup merosot).
4. Sifat menjarah bangsa Filistin tidak hilang dan malah kemudian mulai berkonflik dengan tetangganya, Kerajaan Israel. Cerita David vs Goliath merupakan salah satu yang menceritakan bagaimana konflik Filistin vs Israel. Kedua peradaban ini terus berseteru sampai akihrnya wilayah mereka masing-masing diabsorb oleh Neo-Babylonian Empire, per abad ke-5 BC.
5. Ketika Imperium Romawi menguasai wilayah Judea (bekas Kerajaan Israel kuno), terjadi pemberontakan orang-orang Yahudi yang disebut Bar Kokhba Revolt (132–136 CE). Oleh kaisar Roma pada saat itu (Emperor Hadrian) kemudian memutuskan untuk memberantas pemberontakan tersebut dan berakibat pada hancurnya sebagian bait Herodes dan terusirnya orang-orang Yahudi dari Jerusalem. Roma kemudian memutuskan untuk menghapus jejak sejarah orang-orang Yahudi terhadap tanah asalnya agar supaya tidak terjadi pemberontakan lagi di kemudian hari. Caranya? Dengan mengganti nama Judea menjadi Philistina, berasal dari kata Filistin yang merupakan musuh utama Kerajaan Israel. Ini dimaksudkan untuk selain menghapus jejak historis bangsa Yahudi atas tanah Judea, juga untuk menghukum sekaligus mempermalukan mereka karena wilayah dimana mereka berdiri dinamai nama musuh utama Kerajaan Israel Kuno. Provinsi Philistina kemudian digabung dengan Provinsi Syria sehingga menjadi Provinsi Syria-Philistina/Palestine
6. Penamaan wilayah Philistina (Palestine) ini tidak pernah berganti sejak pertama kali dicetuskan oleh Romawi hingga ketika berakhirnya kekuasaan Ottoman (Turki Ustmani) setelah kalah dalam PD 1. Dalam arsip Ottoman, wilayah tersebut juga dinamakan distrik provinsi Palestine. Sejak dinamai Philistin, berbagai macam bangsa/kerajaan yang menguasai tanah tersebut selalu menamai wilayah tersebut sebagai Philistine.
7. Setelah Turki Ustmani (Ottoman) kalah dalam Perang Dunia 1, wilayah-wilayah Ottoman karena kalah perang dibagi2x oleh tiga Great Powers : Perancis, Inggris, dan Russia. Berdasarkan perjanjian Skyes-Picot, Inggris mendapat Palestina (Palestina hari ini, Israel, dan Jordania), Arab Saudi, dan Iraq. Perancis mendapat Lebanon dan Syria.
8. Inggris bermaksud menjadikan wilayah Palestina + Jordania sebagai wilayah negara Yahudi. Hal ini tertuang dalam Dokumen Mandate of Palestine.

9. Pemimpin-pemimpin suku arab waktu itu menolak keras wilayah sebesar itu dijadikan negara Yahudi yang hanya minoritas. Mereka mendesak agar wilayah khusus untuk bangsa Arab dipisah dengan wilayah yang khusus Yahudi. Maka kemudian wilayah Mandate of Palestine dipisah menjadi 2 : Palestina untuk orang Yahudi dan Jordania untuk orang Arab. Peristiwa ini dikenal sebagai Partisi Pertama.
10. Dari sini kita ketahui Palestina memang dimaksudkan untuk dijadikan sebagai Negara Yahudi sebelum kemudian berganti nama jadi Israel. Di Dokumen mandat juga disebutkan demikian.
11. Meskipun sudah dipartisi, orang-orang Arab yang tinggal di wilayah Palestina tidak mau wilayahnya menjadi Negara Yahudi (dipimpin oleh orang2x Yahudi, bukan oleh orang2x Arab). Kedua kelompok juga sering melakukan konflik sipil. Hal ini terus berlangsung hingga sebelum PD 2.
12. Ketika PD 2 berlangsung, NAZI Jerman melakukan kontak dengan pemimpin Muslim Palestina. Keduanya sepakat untuk membentuk brigade yang bertujuan mengusir Inggris dan orang-orang Yahudi dari Palestina dan mencegah berdirinya Negara Yahudi.
13. Ketika PD 2 berakhir, eksodus orang-orang Yahudi dari Eropa semakin tak terkendali, terlebih setelah kabar akan dibentuk Negara Yahudi di Palestina yang merupakan wilayah historis mereka. Orang-orang Yahudi yang udah lelah dengan diskriminasi yang dilakukan oleh orang-orang Kristen tanpa ba bi bu be bo langsung tancap gas eksodus ke Palestina. Rombongan eksodus yang terbesar berasal dari negara-negara Eropa Timur.
14. Memasuki tahun 1946–47, konflik antara orang Arab dan Yahudi di Palestina semakin intens. Inggris kemudian menyerahkan mandate of palestine kepada PBB yang waktu itu baru dibentuk. PBB kemudian mengeluarkan resolusi 1947 yang mempartisi lagi wilayah Palestina. Resolusi ini disebut sebagai Partisi Kedua. Dalam resolusi kedua ini, wilayah Jerusalem berada dibawah rezim Internasional sebagai solusi agar tempat suci kedua agama terjaga.

15. Meskipun sudah mendapat wilayah yang lebih besar, orang-orang Arab tetap tidak menyetujui wilayah partisi tersebut. Dilain pihak, orang-orang Yahudi menerima resolusi tersebut meskipun wilayah partisi jauh lebih kecil dibanding wilayah yang diperuntukkan bagi orang-orang Arab. Maunya semua Palestina berada dibawah kuasa orang-orang Arab. Orang - orang Yahudi yang sudah tidak sabar kemudian pada tahun 1948 mendirikan dan menamai wilayah partisi mereka sebagai Israel (ga pake nama Palestina). Kemerdekaan Israel
dilanjutkan esoknya dengan perang Arab-Israel Pertama.
16. Perang Arab-Israel pertama berlangsung selama 1 tahun. Hasil akhirnya Israel menang dengan dikuasainya wilayah yang lebih luas.

Ket :
-Hijau bagian Gaza dikuasai Mesir. Hijau bagian Tepi Barat dikuasai Yordania
-Merah dikuasai oleh Israel. Biru merupakan wilayah Israel menurut Resolusi 1947.
17. Ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaanya tahun 1948, saat itu belum ada deklarasi kemerdekaan yang dilakukan orang-orang Arab atas wilayah partisi menurut Resolusi PBB 1947. Meskipun waktu itu ada pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Palestina tapi secara de facto dan de jure, negara Palestina belum ada sama sekali. Pihak yang mengakui kemerdekaan Indonesia saat itu pun tidak mewakili otoritas resmi Palestina (ya negaranya aja belum berdiri). Jadi bisa dibilang, pihak yang menyatakan pengakuan kemerdekaan Indonesia saat itu merupakan perwakilan orang-orang Arab yang menduduki wilayah Partisi menurut resolusi PBB 1947 yang diperuntukan bagi mereka.
18. Ketika peristiwa Nakba terjadi (yaitu terusirnya orang-orang Arab dari Israel), hal yang sama juga terjadi pada orang-orang Yahudi yang terpaksa mengungsi ke Israel dari negara-negara Arab karena persekusi sebagai akibat berdirinya Israel. Jumlahnya sendiri tidak diketahui namun peristiwa Nakba Yahudi ini berlangsung secara gradual tidak spontan. Populasi Yahudi di negara-negara Arab saat ini sangat sedikit dan bahkan di beberapa negara ada yang tidak ada sama sekali. Lalu kenapa Yahudi di Iran tidak mengungsi juga? Pada saat itu, Iran (sebelum revolusi yang menumbangkan Shah Iran) tidak memiliki sentimen negatif terhadap. Israel meskipun pada awalnya menolak Partition Plan PBB (Resolusi 1947). Kedua negara memiliki hubungan diplomatik dan kerjasama di beberapa bidang. Komunitas Yahudi berkembang di Iran dibawah rezim Shah Pahlevi dan terus berkembang sampai saat ini dibawah rezim Mullah yang meskipun telah memutuskan hubungan diplomatik.
19. Ketika orang-orang Arab terusir dari rumah dan tanah mereka di wilayah yg tahun 1949 - meletusnya perang 6 hari, tanah dan bangunan diatasnya menjadi berstatus 'Absentee'. Dengan status 'Absentee' tersebut, WN Israel/Yahudi saat itu memiliki kesempatan untuk menduduki tanah tersebut melalui serangkaian prosedur. Hal yang sama juga terjadi terhadap tanah dan bangunan milik komunitas Yahudi yang lokasinya berada di wilayah yang dikuasai Jordania/Mesir. Dalam kasus tanah dan bangunan milik komunitas Yahudi di Tepi Barat / Yerusalem, status mereka menjadi 'Absentee' dan berada dibawah Jordanian Custodian for Absentee Property.
17. Ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaanya tahun 1948, saat itu belum ada deklarasi kemerdekaan yang dilakukan orang-orang Arab atas wilayah partisi menurut Resolusi PBB 1947. Meskipun waktu itu ada pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Palestina tapi secara de facto dan de jure, negara Palestina belum ada sama sekali. Pihak yang mengakui kemerdekaan Indonesia saat itu pun tidak mewakili otoritas resmi Palestina (ya negaranya aja belum berdiri). Jadi bisa dibilang, pihak yang menyatakan pengakuan kemerdekaan Indonesia saat itu merupakan perwakilan orang-orang Arab yang menduduki wilayah Partisi menurut resolusi PBB 1947 yang diperuntukan bagi mereka.
18. Ketika peristiwa Nakba terjadi (yaitu terusirnya orang-orang Arab dari Israel), hal yang sama juga terjadi pada orang-orang Yahudi yang terpaksa mengungsi ke Israel dari negara-negara Arab karena persekusi sebagai akibat berdirinya Israel. Jumlahnya sendiri tidak diketahui namun peristiwa Nakba Yahudi ini berlangsung secara gradual tidak spontan. Populasi Yahudi di negara-negara Arab saat ini sangat sedikit dan bahkan di beberapa negara ada yang tidak ada sama sekali. Lalu kenapa Yahudi di Iran tidak mengungsi juga? Pada saat itu, Iran (sebelum revolusi yang menumbangkan Shah Iran) tidak memiliki sentimen negatif terhadap. Israel meskipun pada awalnya menolak Partition Plan PBB (Resolusi 1947). Kedua negara memiliki hubungan diplomatik dan kerjasama di beberapa bidang. Komunitas Yahudi berkembang di Iran dibawah rezim Shah Pahlevi dan terus berkembang sampai saat ini dibawah rezim Mullah yang meskipun telah memutuskan hubungan diplomatik.
19. Ketika orang-orang Arab terusir dari rumah dan tanah mereka di wilayah yg tahun 1949 - meletusnya perang 6 hari, tanah dan bangunan diatasnya menjadi berstatus 'Absentee'. Dengan status 'Absentee' tersebut, WN Israel/Yahudi saat itu memiliki kesempatan untuk menduduki tanah tersebut melalui serangkaian prosedur. Hal yang sama juga terjadi terhadap tanah dan bangunan milik komunitas Yahudi yang lokasinya berada di wilayah yang dikuasai Jordania/Mesir. Dalam kasus tanah dan bangunan milik komunitas Yahudi di Tepi Barat / Yerusalem, status mereka menjadi 'Absentee' dan berada dibawah Jordanian Custodian for Absentee Property.
Nah jadi itu gan kira kira inpo yang jarang beredar secara bebas, semoga bisa menambah sudut pandang ya gan serta dunia ini semakin membaik, damai, dan sejahtera








Spoiler for Sumur:
1. People of the sea
2.Philistines - wikipedia
3.The Bar- Kochba revolt
4. History of Palestine
5.Mandate for Palestine
6.British mandate for Palestine
7.The legal aspect of Jewish right
8.United nation partition plan for palestine
9.Jewish exodus from Arab and Muslim countries
10.How a Jerusalem eviction calumny spread like wildfire
11.Wahyu Adi Pratama
2.Philistines - wikipedia
3.The Bar- Kochba revolt
4. History of Palestine
5.Mandate for Palestine
6.British mandate for Palestine
7.The legal aspect of Jewish right
8.United nation partition plan for palestine
9.Jewish exodus from Arab and Muslim countries
10.How a Jerusalem eviction calumny spread like wildfire
11.Wahyu Adi Pratama
Diubah oleh juragantembok 20-05-2021 13:53
0
838
Kutip
3
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan