Nampaknya pamor video mesum yang viral saat ini durasinya tidak sampai memakan waktu hingga menit bahkan jam, cukup disekian detik sudah membuat heboh masyarakat dari sabang hingga merauke, dari miangas hingga pulau rote.

Sepertinya walau sudah banyak yang terjerat UU ITE dan nama baik juga hancur karena memberikan pesan tersirat bahwa pelaku mesum, pasangan selingkuh, dahulu memberikan contoh yang tidak baik tapi sekarang sudah dianggap biasa dan bahkan pelaku perzinahan dianggap korban HAM.



Kasus seperti ini sudah banyak contohnya, terlebih apa yang terjadi dengan artis yang bisa dibilang akan dilihat oleh ribuan mata. Namun apa yang terjadi? Mereka tetap dicinta dan dipuja, mereka tetap dimaafkan seakan zina adalah bagian dari kehidupan yang dianggap wajar.

Maka tak heran pelaku zina pun tumbuh subur di tanah nusantara, bahkan dari kalangan biasa, guru agama hingga pejabat negara pun dapat terjerumus pada kasus yang sama. Seperti yang saat ini terjadi saat ini dan diduga pemeran dalam video tersebut adalah bu kadus di Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.





Karena dianggap meresahkan maka polisi pun memburu pelaku penyebaran video tersebut, bila sudah ditangkap maka proses selanjutnya akan dilakukan terutama kepada pemeran video yang diduga kadus, kepada pihak desa.

Karena hebohnya video mesum tersebut, dan menjadi perbincangan warga sekitar maka Ibu kepala dusun Desa Bulak, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal sudah tidak ngantor karena pemberitaan itu tentu membuat dirinya stress.



Walau sebenarnya, dari Kepala Desa Bulak, Zainal Alimin sendiri tidak bisa memastikan apa pelaku di video itu benar kadus di desa yang dia pimpin, walau wajahnya mirip belum tentu itu benar.

Saking hebohnya pemberitaan ini maka Camat pun ikut bicara, ia memberikan solusi agar polisi yang akan menangani kasus ini hingga tuntas agar tidak menyebar fitnah. Dan juga motif pelaku penyebaran video itu untuk apa?

Memang perangkat desa terkadang ada saja yang berbuat ulah seperti di Lampung kades asik dengan istri kadus, kan sableng bin gendeng toh walau keduanya sudah menikah peluk sana sini yang penting birahi terpenuhi.



Namun bila ternyata apa yang dituduhkan ternyata memang fakta, bahwasanya perangkat desanya yang menjadi pemeran wanita maka akan dijatuhkan sanksi sesuai undang-undang.



Berkaca pada kasus ini masih banyak orang yang ingin mengenang dirinya sedang bersetubuh, padahal artis blue film juga bukan, hanya ingin narsis yang berujung petaka. Padahal secara logika juga untuk apa?



Ingin di pamerkan kepada kawan, saudara, orang tua atau masyarakat luas gitu atas prestasinya dapat bersetubuh dengan durasi sekian detik?

Entahlah, semakin kesini banyak orang ingin berprofesi menjadi bintang film porno, sayang undang-undang Indonesia melarang kalau di bebaskan bukan tak mungkin Production House buatan anak negeri akan menjamur, apalagi pemainnya amatiran dari berbagai profesi, bahkan berbagai genre sungguh ending yang tidak sopan.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google