- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kenapa Data 279 Juta Penduduk Bisa Bocor?
TS
zaeni96
Kenapa Data 279 Juta Penduduk Bisa Bocor?
Kementrian Komunikasi dan Informatika menyebutkan dugaan bahwa data yang bocor yang dijual oleh akun yang bernama Kotz di Raid Forums diduga kuat identik dengan data BPJS kesehatan. Kok bisa data yang dikelola negara bisa bocor begitu saja?
Kita enggak akan kaget sih kalau kita dengar sanggahan dari Pihak BPJS yang diwakili sama pihak Humasnya begini "Dengan big data kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem keamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS."
Coba perhatikan kalimat sanggahan dari Humas BPJS tersebut. Beliau menyebut kalau sistemnya memiliki keamanan data yang ketat dan berlapis dengan big data kompleks. Sebentar, sebenarnya ini orang tau gak sih big data itu apa? Big data itu cuma data yang besar doang, diberi kalimat kompleks juga tidak mengidentifikasikan kalau data itu terjamin. Big data kompleks itu gak ada sama sekali hubungannya dengan security.
Terlihat benar kalau yang berbicara ini tidak mengerti apa yang dibicarakan. Alangkah baiknya justru dilakukan suatu recheck terlebih dahulu, berbicara dengan ahlinya, baru mengeluarkan statment, Jangan buru-buru berstatment tapi ngawur dan terkesan mau cuci tangan.
Aku yakin kok, sebenarnya IT-IT pemerintahan juga banyak yang jago-jago. Masalahnya pengelompokan-pengelompokan ITnya sudah tepat belom? Atau jangan-jangan semua lulusan komputer digebyah uyah menjadi satu bernama "Pranata Komputer". Padahal dunia IT luas. Ada jaringan, security, pemograman, dll. Atau proses recruitmentnya yang kacau? Asal lulusan kuliah IT langsung pakai? Padahal untuk bagian security itu membutuhkan pengalaman dan sertivikasi yang cukup banyak. Apalagi untuk mengamankan data satu negara seperti BPJS ini.
Atau jangan-jangan rumor anak-anak IT selama ini benar, kalau sebenarnya jajaran IT di pemerintahan cuma label IT doang, padahal kemampuan gak ada?
Yah bisa aja sih. Anak-anak muda yang jago-jago IT banyak yang lebih milih kerja di swasta. Dengan kemampuan serta sertivikasi yang mahal-mahal, jelas lebih milih kerja di Swasta yang berani bayar mahal daripada jadi IT pemerintahan yang konon gajinya 'enggak seberapa' ditambah harus masuk lingkungan bapak-bapak boomer yang kadang kolot tapi sok tau.
Sebenarnya orang-orang yang kerja di Pemerintahan enggak seburuk itu juga sih. Beberapa kerabatku juga banyak yang kerja di pemerintahan dan kerjannya bagus sesuai bidangnya. Tapi memang kita tak dapat memungkiri jika masih banyak pakbapak dan buibu magabut yang suka merusak cuaca di kantor pemerintahan.
Bisa aja memang sih untuk masalah security ini BPJS menggunakan vendor. Tapi tetap dong, yang menentukan vendor, perangkat yang digunakan, sistem kemanan yang akan dipakai yah tetap pihak BPJSnya sebagai penyewa vendor. Atau jangan-jangan mereka justru enggak ada yang paham tentang ini dan sepenuhnya menyerahkan ke vendor, yang penting sistem berjalan, vendor dibayar, enggak ribet.
Temanku yang seorang IT Security pernah cerita kepadaku kalau dia memegang client dari pemerintahan, dia lebih senang. Kata dia "gampang diboongin, iyah-iyah aja pasti." Dan itu sangat berbanding terbalik jika ia memiliki client dari pihak perbankan. Katanya dia terus dituntut belajar dan jangan sampai salah ngomong. Bisa-bisa dimaki dia.
Jadi gak kaget kan kenapa data sedimikian banyak orang bisa bocor? Di dalamnya banyak orang-orang seperti itu. Pun jika ada beberapa anak muda yang lebih paham, lebih mengerti dan membawa pembaharuan, biasanya akan kalah tergerus ekosistem yang sudah mengakar.
Reformasi birokrasi yang di digaungkan pemerintahan awal Pak Presiden Jokowi seharusnya tidak berhenti digaungkan. Kita belum melangkah banyak dalam hal ini. Janganlah bicara 4.0, Silicon Valley dan Bukit Algoritma dulu. Kita masih harus membenahi manusia-manusianya.
https://www.cangkeman.net
0
802
10
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan