Image Source

Meski tinggal di kota yang tak jauh dari ibukota Provinsi Jawa Timur, namun ane termasuk jarang berwisata ke Pulau Madura. Seingat ane, baru dua kali ane menginjakkan kaki di pulau yang berjuluk pulau garam ini. Pertama, saat ingin menjajal melintasi jembatan Suramadu menggunakan motor. Kedua, saat akan berwisata bersama teman - teman ke Gili Labak. Pada kesempatan pertama, karena memang niatnya hanya ingin mencoba melintasi Suramadu dan juga tidak mengenal wilayah Madura, sesampainya diujung jembatan, ane hanya menyempatkan diri untuk mampir makan diwarung yang ada di pinggir jalan sambil menikmati udara, untuk kemudian putar balik ke Surabaya.

Image Source

Nah, pada kesempatan kedua, ane dan teman - teman kantor berencana berwisata ke Pulau Gili Labak yang sudah terkenal dengan keindahannya. Kami ber - 50 orang-an berangkat menggunakan armada bus dan berangkat dari kota asal sekitar jam 11 malam. Harapannya, kami bisa menikmati sunrise sesampainya di pantai nanti. Namun diluar dugaan, sesampainya di Sampang, kemacetan parah terjadi. Bus yang kami tumpangi bersama dengan ratusan kendaraan lain sama sekali tidak bergerak sampai berjam - jam. Setelah melakukan penelusuran melalui media sosial, akhirnya kami tahu kalau ternyata pada saat itu sedang ada perbaikan jembatan di Sampang.

Perbaikan itu memang sengaja dilakukan malam hari agar tak mengganggu mobilitas. Sayangnya, sebelum berangkat kami tidak mengetahui informasi tersebut. Akhirnya sebagian besar penumpang bus bersama dengan pengguna jalan lain memutuskan untuk turun dari kendaraan dan beristirahat di pinggir jalan. Beruntungnya, masyarakat Madura ramah - ramah. Mereka menawarkan agar kami istirahat di masjid terdekat. Sebagian dari kami, termasuk ane pun ikut beristirahat di masjid.



Untuk mengusir kebosanan selama menunggu jalan dibuka, malam itu ane pun mencari informasi alternatif tempat wisata lain yang bisa ane dan rombongan kunjungi, kalau - kalau perbaikan jalan ini selesai diluar rencana. Kalau ada sih yang dekat dengan tempat ane saat itu dan tempatnya menarik untuk dikunjungi. Ane pun ngubek - ngubek sosmed. Mulai dari Instagram, Facebook, sampai dengan Youtube. Beruntung ane pakai paket Extra Unlimited Malam Smartfren, jadi meskipun ane banyak browsing - browsing tapi tetap nggak takut kehabisan data. Apalagi paket Extra Unlimited Malam Smartfren ini benar - benar unlimited dan full speed dari jam 01.00 sampai jam 04.59 WIB. Udah gitu jaringannya full 4G. Keren banget emang ini Smartfren. Apalagi paketannya nggak di bagi - bagi, jadi bisa dipakai buat semua aplikasi termasuk nge-game. Jadi malam itu ane benar - benar nggak bosan menunggu meski semalaman kejebak macet.

Image Source

Benar saja, pembukaan jalan tidak sesuai rencana. Meski sudah jam 8 pagi dan harusnya jalan sudah dibuka, ternyata perbaikan belum selesai. Akhirnya panitia dan semua rombongan sepakat untuk merubah rute dan putar balik (meski sangat sulit memutar balik bus di jalan macet) sesuai dengan hasil penelusuran ane semalem. Tempat yang kami tuju masih berada di Kota Sampang, lebih tepatnya sekitar 4 km dari Kota Sampang. Menurut ane, tempat wisata itu cukup unik. Kenapa begitu? Karena tempat yang akan kami kunjungi ini adalah sebuah air terjun yang letaknya di bibir pantai. Jarang - jarang kan ada tempat wisata seperti ini. Namanya air Terjun Toroan. Jadi selain menikmati hembusan angin dari air terjun yang tingginya sekitar 20 meter, kita juga bisa menikmati hembusan dan deburan ombak pantai yang syahdu. Apalagi air terjun Toroan, yang bersebelahan dengan Pantai Nepa ini adalah satu - satunya air terjun di Pulau Madura.

Image Source

Menurut ane, air terjun Toroan adalah sebuah hidden gem di Pulau Madura. Keberadaannya belum banyak diketahui orang sehingga pengunjungnya pun tidak seramai tempat - tempat wisata lain. Padahal jika dikelola dengan baik, tempat wisata ini tak kalah dengan tempat - tempat wisata alam lainnya. Apalagi tempat ini punya nilai jual lebih. Selain pemandangan indah, akses masuknya pun mudah. Tidak seperti tempat wisata air terjun lain yang harus naik turun bukit untuk menikmatinya. Di air terjun Toroan, kita tinggal jalan kaki sekitar 50 meter dari jalan raya, kita sudah sampai di tempat wisata ini.

Image Source

Harga tiket masuknya pun murah. Kita hanya perlu merogoh kocek sekitar 5 ribu per orang. Untuk fasilitas penunjang, ada juga foodcourt yang menyediakan berbagai menu makanan dan minuman. Seperti bakaran ikan, soto madura, sate madura dan banyak lagi lainnya. Uniknya lagi, tempat ini juga menyimpan sebuah cerita. Diceritakan, dahulu kala ada sepasang suami istri yang hidup bahagia. Sampai suatu saat sang suami mencurigai istrinya berbuat serong. Merasa tidak melakukan hal yang dituduhkan, sang istri lalu bersumpah, bahwa jika ia tidak bersalah maka kelak jika ia meninggal kuburannya tidak akan bisa hanyut oleh aliran sungai. Saat sang istri yang bernama Siti Fatimah meninggal, benar saja aliran air sungai yang melintasi makamnya menjadi terbelah dan menjadi dua aliran. Kini, makam itu tepat berada diatas aliran air terjun Toroan.

Nah, kalau Gansis berkunjung ke Pulau Garam dan ingin menikmati indahnya panorama alam air terjun dan pantai diwaktu yang bersamaan, nggak ada salahnya berkunjung ke tempat ini. Selain untuk menikmati alam, Gansis juga bisa berswa foto untuk konten sosial media. Siapa tau, ntar bisa pre-wedding juga sama calonnya ditempat ini





Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumber Gambar : Terlampir