- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
TPU JEYUK PUYUT


TS
alfiaunsah
TPU JEYUK PUYUT

Sudah tiga minggu, aku tak juga ingat mengapa aku akhirnya berada di tempat ini. Bersama para hantu edan yang kurang kerjaan. Yah, gimana lagi. Kami sudah mencari kerja, tapi semua satpam selalu pingsan tiap kami bertanya, "Ada lowongan, Pak?"
Hari ini, aku menyadari efek lockdown yang mulai menyerang wajahku. Mata panda yang semakin menjadi karena aku selalu ikutan bergadang, demi nonton drakor World Of Married. Ah, ini harus segera di atasi. Sebagai hantu, aku masih ingin tampil cantik memesona.
"Permisi, Mbak. Masker untuk mata pandanya, ada?"
"KUNTILANAK BANGS****T!" jawab wanita penjaga toko kosmetik yang kudatangi.
Aku terhenyak. Apa salah dan dosaku, Sayang?
"Pergi, ga, lu! Dasar kunti enggak ada akhlak!"
Tanpa ba bi bu be bo. Aku pun terbang ke kayangan. Tapi ditolak, karena tak ada kavling yang tersisa di sana.
Pahit! Aku pun makan pare di warung Bu Asih. Di sana, aku menemukan kenyataan bahwa hidupku tak sepahit pare yang dimasak bagaikan anak sendiri.
Di warung Bu Asih, ada Si Gunde yang sedang mojok. Dari wajahnya, ia sepertinya sedang sangat terpukul. Sebagai teman yang baik, aku pun berbasa basi.
"Gun, kamu kenapa?"
"Ayam ayam ayam" Gund latah, "Ah, ngagetin aja, kamu, Kun! Aku abis ngelakuin hal bodoh itu lagi."
Hmm hal bodoh itu rupanya. Gunderuwo itu bercermin, lalu berteriak ketakukan sampai cerminnya pecah. Menyusahkan!
Dengan malas, kutarik tangan raksasa itu agar ia berdiri.
"Dah lah, balik ke TPU aja, kuy. Dangdutan!"
Ia mengangguk.
Kami pun ke TPU Jeyuk Puyut. Di sana, dua pocong kembar sudah mulai bergoyang, padahal musiknya belum ada. Dasar tuli! Itulah kalau semasa hidup kebanyakan minum obat warung yang gopean.
Sudah lima belas menit kedua pocong kembar itu berjoget tanpa musik. Dangdut keliling tak juga lewat, bahkan Bu RT pun tidak jua menyalakan radio dengan volume besar. Saat kuintip, ternyata ia tetap dangdutan, telinganya ia sumpal dengan earphone, sedang jarinya asik memilih calon duet untuk nyemule.
Ah, bisa gagal dangdutan ini!
Pusing tujuh keliling, memikirkan nasib kami malam ini. Lagi-lagi, kami kurang kerjaan. Rasanya, aku ingin mendaftar kartu pra-kerja, agar dapat pelatihan untuk segera melupakan segala tentangnya.
Dalam kebimbangan yang nyata ini. Tiba-tiba sebuah mobil datang. Mobil itu parkir di tempat sepi, kemudian mengeluarkan irama musik dangdut yang cukup kencang. Yess, kami jadi dangdutan! Bahkan mobil itu pun ikut bergoyang ke kanan dan ke kiri. Cihuuuy!
Sekian, salam dangdut π
Diubah oleh alfiaunsah 22-05-2021 11:05






gargantuar89 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.1K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan