Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mrschandlerbingAvatar border
TS
mrschandlerbing
Sejarah Besar Bangsa Hari Ini: 21 Mei 1998, Soeharto Akhirnya Undur Diri

Seperti kata Bapak Soekarno: "JAS MERAH!"atau yang berarti "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah" jadi hari ini, tepat tanggal 21 Mei 2021 Ane mau putar waktu ke 23 tahun yang lalu dimana terjadi sebuah momen besar bersejarah yang akan selalu diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia sepanjang masa: mundurnya Presiden Soeharto setelah 32 tahun memimpin yang ditandai oleh rakyat sebagai awal mula dari era reformasi.

Untuk itu, setiap tanggal 23 Mei rakyat Indonesia memperingati Hari Peringatan Reformasi.

Bukan sesuatu yang manis untuk dikenang, tetapi perlu diingat sebagai sebuah pembelajaran. Kala itu, Soeharto mundur karena situasi yang luar biasa kacau balau. Mulai dari krisis moneter penculikan aktivis dan mahasiswa, tragedi Trisakti, hingga penjarahan dan kerusuhan yang terjadi di berbagai sudut kota.

Semua dimulai dari 1 Mei 1998, kala itu Soeharto menegaskan bahwa reformasi bisa dilakukan setelah tahun 2003 dan Ia diberi mandat oleh MPR untuk menyelesaikan krisis moneter terlebih dahulu. Alih-alih introspeksi, Soeharto justru menduga kekacauan yang terjadi pada tahun tersebut diinisiasi oleh kader-kader PKI.

Pada Mei 1998, mahasiswa dari Sabang sampai Merauke mulai berunjuk rasa di kampus masing-masing. Tidak hanya itu, kerusuhan pun semakin bertambah ketika banyak warga yang turun ke jalan dan protes. Hanya saja caranya lebih ekstrim: merusak, membakar, dan menjarah toko-toko dan gudang-gudang penyimpanan barang.

Setelah tiga hari berlangsung, isu kerusuhan ini jadi mempunyai target baru, yakni para warga keturunan Cina atau etnis Tionghoa. Saat itu, masyarakat etnis Tionghoa menjadi sasaran kebencian karena keadaan ekonomi dan fasilitas yang diterima oleh sebagian kecil etnis Tionghoa di Indonesia pada masa Soeharto sangat luar biasa. Berbeda dengan masyarakat asli Indonesia yang justru mengalami keterpurukan karena krisis moneter. Hal itulah yang menyebabkan para warga keturunan Cina diserang, dijarah, bahkan (menurut beberapa sumber) ada yang dirudapaksa.

Berlanjut pada 12 Mei 1998, empat mahasiswa Universitas Trisakti dinyatakan meninggal dunia setelah terjadi bentrokan dengan aparat keamanan ketika aksi unjuk rasa menuntut reformasi. Selebihnya, ada puluhan mahasiswa yang terluka terkena pukulan dan peluru. Karena kejadian tersebut, suasana Jakarta semakin mencekam.

Situasi semakin ricuh pada esok harinya, 13 Mei 1998. Penjarahan semakin menggila. Api berkobar dimana-mana. Banyak anak sekolah yang terjebak di dalam gedung tidak bisa pulang. Ada dua pusat perbelanjaan yang dibakar massa saat itu, Plaza Klender Jakarta Timur dan Ciledug Plaza Tangerang. Diketahui setidaknya ada 273 korban tewas terbakar dalam kejadian tersebut.

Polisi pun kalang kabut menangkap para perusuh. Setidaknya, yang dikabarkan aparat berhasil menangkap sekitar 1.000 perusuh.

Pada 17 Mei 1998, situasi dikabarkan membaik. Para pemilik toko dan warung mulai berani membuka usaha. Kegiatan perniagaan juga sudah perlahan berjalan.

Lalu esok harinya, 18 Mei 1998, para rakyat dan mahasiswa kompak memadati gedung DPR/MPR. Tujuannya satu, yakni reformasi.

Para aktivis dan mahasiswa yang turun menuntut dan mendesak presiden untuk menyampaikan pertanggungjawaban dan mengundurkan diri dari jabatannya. Ribuan mahasiswa dari berbagai seluruh penjuru negeri betah menduduki gedung DPR/MPR sampai 19 Mei 1998. Mereka bertekad tidak akan bergerak supaya para anggota dewan tidak dapat pulang dan segera mengadakan Sidang Istimewa. Jalan keluar diblokir, kerja sama untuk memeriksa identitas para pengendara yang lewat di sekitar gedung pun dilakukan.

SIDANG ISTIMEWA ATAU TIDAK BERGERAK SAMA SEKALI.

Pada masa-masa kerusuhan sebelum 21 Mei, satu persatu para Menteri Kabinet Pembangunan VI telah mengundurkan diri. Rasanya sepakat kalau kejadian ini berhasil membuat Sang Raksasa Soeharto terpojok.

Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto tampil di depan publik untuk menyatakan undur diri dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Tidak berlangsung lama, usai Soeharto mengundurkan diri Wakil Presiden saat itu, BJ Habibie diminta untuk membacakan sumpah dan menggantikan Soeharto menjadi Presiden.


“Semuanya berlangsung cepat dan lancar. Pak Harto memberi salam kepada semua yang hadir termasuk saya. Tanpa senyum maupun sepatah kata, ia [lalu] meninggalkan ruang upacara,” tutur Habibie dalam memoarnya (hlm. 67) yang dikutip oleh tirto.id.


Seketika Soeharto dan keluarganya, Keluarga Cendana menjadi rakyat biasa namun tetap 'spesial' karena kekayaannya yang sensasional dan banyaknya masalah-masalah negara yang membayangi setiap personil keluarganya.

SELAMAT HARI PERINGATAN REFORMASI!


HIDUP RAKYAT INDONESIA!
Diubah oleh mrschandlerbing 21-05-2021 12:04
GoKiEeLaBieEzZ
husnamutia
koi7
koi7 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.8K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan