Sumber: PSSI

Legenda sepakbola Indonesia dan pelatih Fakhri Husaini rasanya mencium aroma star syndrom dari para pemain muda Indonesia. Hal tersebut ia tuangkan di media sosial.

Melalui Instagram, mantan playmaker Timnas Indonesia ini menhyinggung sejumlah pemain muda Indonesia yang gagal berkembang akibat tidak bisa mengelola popularitas.

“Beberapa pemain muda berbakat, gagal berkembang menjadi pemain hebat, karena tidak mampu mengelola popularitas, dan selalu kalah ketika melawan ‘musuh’ yang bersembunyi dalam dirinya sendiri” tulis Fakhri di unggahan Instagramnya.

Ia pun mempertajam konteks melalui keterangan foto atau caption. Ia menantang para pemain muda.


“Pilihannya ada ditanganmu, anak muda, menjadi pemenang atau pecundang!!!” tulis mantan pelatih Timnas U-16 dan U-19 Indonesia ini.

Pernayataan tersebut seolah merespon kasus yang tengah dihadapi mantan anak asuhnya di Timnas U-16, Yudha Febrian yang diduga melalukan kekerasan seksual pada seorang wanita.

Seorang wanita dengan akun bernama Senandikha11 memaparkan kejadian yang ia alami di dalam mobil. Kala itu, Yudha disebut berkata kasar dan coba memaksa mencium sang korban.

“Yang lebih buat gue sakit ketika dia bilang ‘lo open bo ya chattingan mulu sama banyak cowo, gausa sok jual mahal sama gue’,” tulis akun Senandikha11 tersebut.

Ketika adu mulut semakin panjang, Yudha bahkan sempat mengancam akan menabrakan mobilnya. 

“Taro ga hape nya,  gue gasuka kalo main hape terus ato gue tabrakin nih mobil” ujar Yudha, sebagaimana pengakuan Korban.



Merespon hal yang ramai dibicarakan, pemain berusia 19 tahun tersebut membuat video permintaan maaf. 

"Saya atas nama Yudha, meminta maaf sebesar-besarnya atas kekhilafan saya terhadap senandikha. Mohon maaf lahir dan batin," ujar Yudha dalam video tersebut.



Mantan klub tempat Yudha bernaung, Barito Putra pun angkat bicara perihal ramai kasus ini. Mereka menyebut Yudha telah mengundurkan diri sejak sebulan lalu.

"Sebenarnya, Yudha bukan pemain kami lagi. Dia sudah melakukan pengunduran diri sejak 15 April lalu," kata CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman, dilansir dari Goal.