- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Beribu Kisah Tertuang di Ciputrahaji, Terendam dan Terkenang Selamanya


TS
rirandara
Beribu Kisah Tertuang di Ciputrahaji, Terendam dan Terkenang Selamanya



Mendapati jika tahun ini terpaksa harus absen mudik lagi, rasanya itu nyeees, ngilu hingga ke tulang-tulang. Sungguh kekecewaan ini tidak dapat digambarkan oleh sederet kalimat indah beruntai mutiara sekalipun.
Kita emang diharuskan supaya #EnggakMudikDulu. Apalagi yang mudiknya ke luar kota bahkan luar provinsi. Tapi untunglah gak ada larangan untuk menceritakan suasana kampung halaman dan tempat-tempat lainnya yang bikin kangen. Kebayang gak sih jika peraturan itu pun diterapkan.

Salah satu tempat di kampung halaman, yang membuat saya selalu merindukannya ialah sebuah sungai yang penuh dengan kenangan. Sungai Ciputrahaji namanya. Saya tidak tahu pasti berapa kilometer panjangnya, yang pasti panjang banget dan juga lebar.
Sungai yang berada di Desa Cigayam salah satu desa di Ciamis ini, merupakan salah satu tempat favorit saya bila mudik. Ciputrahaji memisahkan dua dusun. Sebenarnya, saya gak bisa sebut jika sungai ini hanya berada di Cigayam saja. Secara kan si kali mengalir begitu panjangnya. Dari hulunya yang saya belum tahu letak pastinya dimana. Namun, satu hal yang pasti, sungai ini melintasi dusun tempat saya tinggal.
Hmm, kalian tahu, sungai ini pun menjadi saksi perjuangan seseorang ketika memenuhi janjinya untuk bertemu dengan saya, hahaha. Cukup. Gak boleh diungkit kembali kisah itu mah.
Quote:
Dahulu, sebelum banyak polusi dan warga-warga belum banyak yang memiliki MCK, sungai ini menjadi salah satu tempat warga sekitar sungai untuk mandi, mencuci baju/piring, BAB. Tapi di jaman sekarang hanya segelintir saja yang bertahan dengan perilaku demikian.
Quote:
Gak ada yang mancing ikan kah? Ohh, banyak. Sungai ini bukan hanya airnya saja yang dimanfaatkan, kekayaan yang terkandung di dalamnya pun bisa diambil sesuka hati. Jika ingin cara yang praktis dengan hasil banyak, ya, mereka-mereka itu ambil jalan pintasnya: mortas ikan

Quote:
Gansist lihat gak sih banyak batu-batu kali tersebar di pelataran sungai? Nah, batu-batu itu pun adalah salah satu mata pencaharian beberapa warga sekitar. Buruh pemecah batu kali. Akan tetapi, jaman sekarang ini sudah tidak saya temukan lagi profesi demikian di kampung saya. Dan, para pemecah batu kali ketika saya masih sekolah, mereka sudah sepuh-sepuh. Malahan sudah ada yang meninggal.
Ada satu kenangan yang membuat saya ingin mengulanginya lagi.
Jadi bagini. Saya dan beberapa sahabat pernah menyusuri sungai (baca: ngojay alias mandi di kali

Sampai sudah beranak pun, kecintaan saya terhadap sungai di desa tidaklah luntur. Ketika mudik di tahun-tahun sebelum corona menyerang, hampir tiap hari kami: saya dan anak-anak, bermain-main di sana. Ya, sekadar basah-basahan di kolam renang panjang gitu. Atau gak menyusuri pelataran sungai

Jujur, ada banyak hal yang ingin saya tuangkan mengenai tempat tadi. Namun rasanya akan makin nyesek di dada bila saya lanjutkan. Nyesek menahan rindu itu lebih gak enak ketimbang saat kejatuhan sebiji kedondong. Beruntung ada event keren #KaskuserBerbagiTHR, setidaknya dapat mengobati kerinduan saya pada tempat-tempat di kampung halaman.
Beribu kisah tersaji di Ciputrahaji. Tempat sederhana namun sarat akan arti. Manis pahit tertuang dan pada akhirnya terendam lantas hanya dapat dikenang untuk selamanya.
Diubah oleh rirandara 16-05-2021 01:07






adegkecil dan 2 lainnya memberi reputasi
3
491
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan