- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tradisi Angpao Lebaran, Apakah Berdampak Baik Atau Buruk?


TS
DianAhmadKaskus
Tradisi Angpao Lebaran, Apakah Berdampak Baik Atau Buruk?

Bagi-bagi Uang angpao, sekarang semakin biasa dibagikan pada hari lebaran. Sejumput THR yang biasanya diburu para bocil yang berkeliling ke rumah-rumah pada saat bersilaturahmi di hari raya lebaran.
Biasa dimasukkan dalam amplop-amplop kecil dengan gambar khas anak-anak, dengan uang baru yang diselipkan didalamnya dengan nominal yang bervariasi.
Beraneka ragam suguhan kue dan minuman yang tersaji di meja, biasanya kurang menarik minat, tapi pada saat diberikan angpao, semringah di wajah mereka terasa berbeda meski isinya mungkin hanya dua ribu rupiah.
Lalu bagaimana dengan orang tua, terutama para emak yang biasanya menjadi keeperdari uang-uang yang jika dikumpulkan bisa berjumlah ratusan ribu bahkan ada yang sampai jutaan rupiah?
Apakah boleh menggunakan uang tersebut? Dan bagaimana dampaknya bagi anak-anak?

Naaah, ini yang banyak dialami oleh emak-emak yang memiliki bocah usia sekolah dasar ke bawah. Menurut ane pribadi, angpao memiliki dampak baik dan buruk yang harus bisa disikapi secara tepat oleh kita, sebagai orang tua.
Secara kepemilikan, kita tidak berhak menggunakan uang itu kecuali atas izin si anak. Jika memang kita perlu, maka meminta izin adalah jalan terbaik, dan jika izin hanya meminjam, maka kita berkewajiban untuk menggantinya. Dan ini yang sering luput dan dianggap sepele oleh para orang tua.
Bagaimana pun, uang itu milik mereka dan menjadi hak mereka sepenuhnya.
Tapi Kita sebagai orang tua, sebaiknya mengarahkan kemana dan untuk apa sebaiknya uang itu dibelanjakan.
Momen ini juga bisa dipakai untuk mengajari anak tentang uang sebagai alat pembayaran, pentingnya menabung dan juga cara mengelola uang dengan mengurutkan kebutuhan sesuai prioritas.
Ini perlunya campur tangan dari orang tua, Karena jika kita lepas kontrol terhadap pengaturan uang itu, apalagi untuk anak-anak yang belum begitu paham, bisa jadi mereka akan membelanjakannya ke arah yang mubazir.
Nasehat dan usulan yang baik bisa kita berikan sambil mencari win-win solution. Keinginan anak terpenuhi, tapi kontrol atas kemubaziran tetap terjaga.

Jadi intinya apa? Menurut ane, Angpao anak adalah hak anak, kita harus minta izin jika ingin menggunakannya. Tapi kontrol atas uang itu juga kita harus ikut ambil bagian, karena anak-anak dalam rentang usia yang labil terutama, sangat perlu diarahkan, agar kita sebagai orang tua tidak kecolongan.
Selain dampak negatif dari pembelanjaan yang konsumtif ataupun di luar priotitas, atas kepemilikan angpao itu tadi, ada sikap tidak baik yang muncul saat anak-anak berusaha mendapatkan angpao dengan cara memaksa datang ke rumah-rumah dan belum beranjak jika belum diberi.
Bahkan ada kalanya pada saat berjumpa dengan siapapun di jalan baik yang dikenal ataupun tidak, langsung nodong "Om, Tante, minta angpaonya dong!" Ah ini yang seharusnya tidak dibiasakan pada anak-anak, karena kelak akan menjadi sebuah sifat buruk. Dan bukan sebuah akhlak terpuji.
Jika diberi, ambil dan bilang terima kasih. Jika tidak, jangan meminta, apalagi memaksa Itu yang selalu ane pesankan pada anak-anak sebelum mengajak mereka bersilaturahmi ke tetangga atau saudara sekalipun.
Kalo menurut agan sista, bagaimana solusi terbaik untuk angpao anak-anak ini? Silakan berbagi pendapat di kolom komentar dengan bahasa santun.
Sekian dari ane, sampai jumpa di thread selanjutnya. Wassalamualaikum
:terimakasih:terimakasih:terimakasih
:terimakasih:terimakasih:terimakasih
Ulasan Dan Opini Pribadi
Diubah oleh DianAhmadKaskus 17-05-2021 03:40






eyefirst2 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.4K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan