Intermezzo
Jika ditanya soal studio animasi favorit? Tentunya saya akan memilih Kyoto Animationsebagai jawabannya. Tetapi saya sadar, mungkin akan ada atau banyak yang memilih studio tersebut sebagai bahan ulasan. Maka alternatif selanjutnya saya memilih Studio MAPPA. Mengapa harus MAPPA? Jawabannya ada di bawah, ya. Let's check this out:



Profil Singkat Studio MAPPA
MAPPA merupakan akronim dari Maruyama Animation Produce Project Association, didirikan oleh mantan produser Madhouse yang bernama Masao Maruyama pada tahun 2011. Usianya memang masih terhitung muda, tetapi karya animasi yang sudah dihasilkan Studio MAPPA cukup luar biasa, beberapa di antaranya yaitu Zankyou no Terror (Terror in Resonance)dan Kono Sekai no Katasumi ni (In This Corner of the World). Pada tahun 2016 pucuk kepemimpinan MAPPA diambil alih oleh produser muda bertalenta bernama Manabu Otsuka. Saat ini karyawan Studio MAPPA secara keseluruhan berjumlah 80 orang.

Tujuan didirikannya Studio MAPPA seperti yang pernah dituturkan oleh Maruyama yaitu untuk berkolaborasi dengan para sutradara muda bertalenta. Menciptakan karya animasi yang tidak biasa, memberikan ruang kebebasan dan ekspresi, khususnya bagi para animator serta staf yang bekerja di dalamnya. Sebagai tambahan, Studio MAPPA pun bekerja sama dengan beberapa tokoh terkenal, di antaranya Sato Keiichi (Big-O) dan Watanabe Shinichiro (Cowboy Bebop). Lokasi Studio MAPPA terletak di Kota Tokyo, Jepang. Namun, pada April 2018 lalu MAPPA mendirikan studio cabang yang berlokasi di Sendai, Prefektur Miyagi, Jepang. Penambahan studio cabang ini diharapkan mampu menjaga eksistensi MAPPA sebagai salah satu studio terbaik dalam menghasilkan berbagai karya animasi.






Bentuk kantor pusat Studio MAPPA memang seperti bangunan studio animasi pada umumnya. Tetapi uniknya di sini, bangunan studionya menyatu dengan kantor lain yang berbeda profesi. Seperti yang telah disajikan pada gambar di atas, gedung tersebut merupakan bangunan dengan tingkatan 3 lantai. Lantai 1 digunakan sebagai ruang ortopedi, lantai 2 dan 3 digunakan oleh Studio MAPPA. Awalnya Studio MAPPA hanya menggunakan lantai 3 sebagai kantor pusatnya. Tetapi, resmi pada April 2014 mereka sudah bisa menggunakan lantai 2 sebagai studionya yang ke-2.

Sejarah Perjalanan Studio MAPPA dalam Industri Animasi
Studio MAPPA didirikan pada tahun 2011 oleh Masao Maruyama. Dari nama beliau lah inspirasi penamaan Studio “MAPPA” bermula. Masao Maruyama sebelumnya bekerja sebagai produser di bawah Studio Madhouse yang telah membesarkan nama beliau. Seiring beberapa tahun berlalu, nama Studio MAPPA pun tumbuh dan berkembang. Beriringan dengan hal tersebut tantangan ke depan juga semakin meningkat. Pada tahun 2016 akhirnya Maruyama meninggalkan MAPPA dan mendirikan studio barunya yang bernama Studio M2.

Selanjutnya Maruyama mempercayakan Manabu Otsuka sebagai direktur utama Studio MAPPA. Beliau merupakan seorang produser muda yang sangat bertalenta. Sejak 2016 nama MAPPA pun masih tetap dipertahankan. Di tengah kondisi perusahaan atau studio yang belum stabil, mereka mampu melesat dengan 2 karya animasinya yang cukup terkenal, yaitu: Yuri!!! on ICEserta Kono Sekai no Katasumi ni (In This Corner of the World). Meskipun pada kenyataannya mereka masih berada di peringkat terendah dalam komite produksi, namun mereka meraup keuntungan yang cukup signifikan demi menjaga eksistensi studio MAPPA di tengah industri animasi yang makin semarak.

Terhitung data per April 2017, Studio MAPPA memiliki karyawan sekitar 80 orang yang bekerja secara penuh. Lebih banyak daripada Studio Madhouse, Doga Kobo, WIT Studio, bahkan BONES. 43 orang di antaranya bekerja sebagai staf produksi meliputi produser, asisten produser, manajer produksi, dan lainnya. 11 orang bekerja sebagai animator (jumlah yang masih terhitung sedikit menurut saya di tengah industri animasi yang cukup padat). Sisanya 26 orang bekerja sebagai CGI artis, pengatur komposit/proporsi warna dan berbagai peran lainnya.



Memiliki karyawan dengan jumlah sebanyak itu, seharusnya mereka mampu menangani produksi animasi dengan baik yang totalnya bisa mencapai 7 cours/musim. Mereka memang cukup berpengalaman dalam menghadapi hal tersebut. Jarang ditemui masalah kekecewaan karena hal yang berkaitan dengan produksi. Tetapi untuk mengerjakan hal tersebut memang sangat bergantung dengan para pekerja, khususnya di bagian animasi (key animation, key 2nd animation, in between animation, animation supervisor)yang sebagian besar masih berstatus freelance serta pekerja kontrak (outsourcing). Beban kerja demikian cukuplah berat, menambah tenaga kerja dari luar studio memberikan tekanan yang cukup besar terhadap manajemen produksi suatu animasi atau anime yang akan ditayangkan. Itulah mengapa terkadang para sutradara tidak melanjutkan beberapa garapan produksi, apabila dari storyboard-nya saja sudah menjemukan ketika bekerja sama dengan studio tertentu.

Sebagai perbandingan dengan salah satu studio besar lainnya, yaitu A-1 Pictures. Mereka memiliki beberapa proyek yang sangat menarik. Tetapi tetap saja mereka membutuhkan beberapa freelancer atau para pekerja outsourcing agar manajemen produksi animasi dapat terjadwal dengan baik. Situasi yang nampaknya tidak diharapkan oleh Maruyama sebagai pendiri Studio MAPPA. Namun, di bawah pimpinan Otsuka MAPPA memiliki jalannya sendiri agar terus menjaga eksistensi dalam industri animasi. MAPPA terus berencana untuk memperluas dan mendirikan studio cabang yang akhirnya terealisasi pada April 2018 lalu di Sendai, Prefektur Miyagi. Penambahan kru dan beberapa staf khusus pun terus dijalankan. Kini nama MAPPA pun dapat disejajarkan dengan beberapa studio animasi besar lainnya.

Kilas Balik Anime-Anime Produksi Studio MAPPA
Sejak awal kemunculannya pada tahun 2011, MAPPA mulai menggarap beberapa jenis anime. Gebrakan pertamanya diawali dengan anime Sakamichi no Apollon (Kids on the Slope). Sang sutradara, Watanabe Shinichiro berhasil membuat karakter anime tersebut memiliki kedalaman emosi dan penjiwaan. Penjualan Blu-Ray-nya pun berhasil menyentuh angka hampir $70 pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2014, MAPPA pun kembali melakukan gebrakan yang sama. Tak tanggung-tanggung mereka mencoba membuat anime original dengan karakter utamanya berperan sebagai tokoh antagonis. Iya, Zankyou no Terror (Terror in Resonance) nama anime yang dimaksud. Beberapa penikmat dan pengamat ada yang menilai bahwa anime tersebut merupakan sebuah "masterpiece", lainnya ada yang mencibir dan menganggap sebuah kegagalan karena kurangnya pendalaman karakter utamanya tersebut. Saya pribadi menilai Zankyou no Terror sebagai anime yang cukup bagus dengan tingkat animasi dan musik yang memanjakan mata serta telinga.

Puncak kesuksesan Studio MAPPA bisa dibilang terjadi pada tahun 2016. Kono Sekai no Katasumi ni (In This Corner of the World) telah mendapatkan berbagai macam penghargaan. Kategori film animasi terbaik Jepang pada tahun 2016 oleh Kinema Junpo dan juga saat acara Japan Academy Prize Awards yang ke-40. Bukan hanya itu, film tersebut memperoleh keuntungan yang sangat signifikan, yakni mencapai 2,5 miliar Yen hanya dalam jangka waktu 19 minggu. Perpaduan antara sisi drama dan histori pada anime ini sangat menarik. Penggambaran terkait suasana Kota Hiroshima juga cukup detail, penggunaan warna yang lembut juga merupakan salah satu keunggulan yang ditonjolkan oleh anime ini.



Gaya khas animasi Studio MAPPA menawarkan sisi "maturity"atau kedewasaan. Berbanding terbalik memang dengan beberapa studio lainnya yang menawarkan sisi "imut" atau yang lebih dikenal dengan istilah moe. Kebanyakan garapan hasil MAPPA memang bernuansa "dark", menunjukkan sisi kelam dari si tokoh utama khususnya. Tetapi ada juga kok yang lebih menunjukkan keceriaan, seperti Teekyu, Princess Connect!, dan Idol Incidents. Genre utama yang digarap MAPPA yaitu action, fantasi, drama, supernatural, beberapa ada yang memuat unsur ecchi. Januari 2019 mendatang rencananya MAPPA akan menggarap anime Dororo yang bernuansa sejarah dan supernatural. Mari kita lihat, apakah anime ini akan menjadi "masterpiece" juga pada waktunya? Wait and see. Oh, ya. Daftar garapan anime lengkapnya bisa kalian lihat di website resmi Studio MAPPA yang akan saya cantumkan di kolom referensi.


Demikian ulasan singkat mengenai Studio MAPPA yang dapat saya sajikan. Mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangannya. Saya pribadi menyukai Studio MAPPA karena di usianya yang masih terhitung cukup muda sudah memperoleh banyak prestasi dan penghargaan. Jumlah staf yang memadai dan sesuai penempatannya dengan total studio yang ada, serta gaya animasinya yang menawarkan sisi kedewasaan. Semua itu merupakan keunikan dari Studio MAPPA yang akan terus saya ingat. Melalui threadini pula, saya mengajak rekan-rekan untuk lebih mengapresiasi kinerja para staf studio yang rata-rata jam kerjanya bisa mencapai 20 jam per hari. Membuat suatu karya animasi memang tidaklah mudah, apalagi jika harus memuaskan seluruh pihak. Mulai saat ini, marilah kita lebih bijak untuk menilai dan merekomendasikan sebuah anime. Salam

Referensi:

Daftar Karya Animasi Produksi Studio MAPPA
Sakugabooru.com > Analisis Mengenai Studio MAPPA
Aminoapps.com > Penjelasan Singkat Studio MAPPA
Pengenalan Kantor Pusat Studio MAPPA di Tokyo, Jepang
Opini dan Analisis Pribadi TS