- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Makassar
Es Cendol Malino, Takjil Dari Kota Makassar yang Alami Tanpa Bahan Pengawet


TS
muyasy
Es Cendol Malino, Takjil Dari Kota Makassar yang Alami Tanpa Bahan Pengawet
Assalamu'alaikum Gansis
Selamat malam Gansis. Selamat beristirahat y.
Sumber
Takjil yang sekarang ini hampir wajib dicari semua kalangan bagi umat muslim khususnya yang sedang menjalankan puasa di bulan Ramadhan ini. Takjil yang ada di kota Makassar memang banyak macamnya, seperti es pisang ijo, kue barongko, jalangkote dan lain sebagainya.
Setiap menjelang berbuka puasa, pasti banyak yang berkerumun mencari takjil yang biasanya ada di pinggir jalan maupun dalam pasar tradisional.
Selain es pisang ijo yang menjadi makanan ciri khas Kota Makassar, ada pula es cendol malino. Es cendol malino ini seperti halnya es cendol biasanya. Akan tetapi, yang membedakan dari namanya karena es cendol malino pertama kali dibuat oleh orang yang tinggal di daerah Makassar yang bernama Malino.
Kata cendoladalah dari bahasa Sunda. Namun, karena cendol memasuki wilayah Kota Makassar, maka nama cendol disebut dengan kata cindolo. Seiringnya waktu, kata es cendol lebih umum dari yang lain. Maka tak heran, meski namanya yang hampir mirip dengan nama es cendol yang dijual seperti pada umumnya, tetapi es cendol malino ini memiliki perbedaan.
Sumber
Pembeli dapat request menambah toping dalam es cendol malino tersebut. Ada yang diberi ketan hitam, tape singkong dan perisa rasa buah. Pelengkap tersebut menambah kesan bahwa es cendol malino berbeda dari yang lain.
Sumber
Selain itu, dari bahan cendol atau dawet, bahan dasar yang digunakan menggunakan dengan tepung kanji. Beda dengan es cendol malino menggunakan tepung beras. Teksturnya pun sangat berbeda. Jika cendol atau dawet yang bahannya dari tepung kanji memiliki tekstur lebih kenyal. Sedangkan, tekstur dari es cendol malino ini memiliki rasa yang lembut dan kaku serta gampang putus karena dari tepung beras tersebut.
Baiknya lagi, es cendol malino menggunakan bahan-bahan organik semua. Pertama, cendol dari tepung beras yang dibuat sendiri. Kedua, warna cendol dari daun pandan yang diperas dan diambil sarinya. Selain untuk dijadikan pewarna alami, aroma dari daun pandan yang khas menjadikan es cendol malino menjadi harum. Ketiga, gula merah cair yang digunakan dari gula aren alami. Keempat, santan yang digunakan dari perasan kelapa asli. Lalu, es batu sebagai pelengkapnya.

Biasanya es cendol malino ini ada disekitaran jalan Hertasning, Makassar. Jualannya bukan di gerobak pada umumnya, tetapi sebut daja Bu Hasna ini berjualan es cendol malino dengan mobilnya di pinggir jalan. Es cendol malino dengan toping tape singkong dibandrol dengan harga 10 ribu rupiah saja. Bukan itu saja, Bu Hasna pun menerima pesanan yang nomornya sudah tertera pada spanduk yang sudah disediakan.
Pada bulan Ramadhan ini, kemungkinan bukanya pada waktu sore dan sampai habis. Rasanya yang segar menjadikan kita yang meminumnya, bakalan ingin datang kembali.
Selamat malam Gansis. Selamat beristirahat y.

Takjil yang sekarang ini hampir wajib dicari semua kalangan bagi umat muslim khususnya yang sedang menjalankan puasa di bulan Ramadhan ini. Takjil yang ada di kota Makassar memang banyak macamnya, seperti es pisang ijo, kue barongko, jalangkote dan lain sebagainya.
Setiap menjelang berbuka puasa, pasti banyak yang berkerumun mencari takjil yang biasanya ada di pinggir jalan maupun dalam pasar tradisional.
Selain es pisang ijo yang menjadi makanan ciri khas Kota Makassar, ada pula es cendol malino. Es cendol malino ini seperti halnya es cendol biasanya. Akan tetapi, yang membedakan dari namanya karena es cendol malino pertama kali dibuat oleh orang yang tinggal di daerah Makassar yang bernama Malino.
Kata cendoladalah dari bahasa Sunda. Namun, karena cendol memasuki wilayah Kota Makassar, maka nama cendol disebut dengan kata cindolo. Seiringnya waktu, kata es cendol lebih umum dari yang lain. Maka tak heran, meski namanya yang hampir mirip dengan nama es cendol yang dijual seperti pada umumnya, tetapi es cendol malino ini memiliki perbedaan.

Pembeli dapat request menambah toping dalam es cendol malino tersebut. Ada yang diberi ketan hitam, tape singkong dan perisa rasa buah. Pelengkap tersebut menambah kesan bahwa es cendol malino berbeda dari yang lain.

Selain itu, dari bahan cendol atau dawet, bahan dasar yang digunakan menggunakan dengan tepung kanji. Beda dengan es cendol malino menggunakan tepung beras. Teksturnya pun sangat berbeda. Jika cendol atau dawet yang bahannya dari tepung kanji memiliki tekstur lebih kenyal. Sedangkan, tekstur dari es cendol malino ini memiliki rasa yang lembut dan kaku serta gampang putus karena dari tepung beras tersebut.
Baiknya lagi, es cendol malino menggunakan bahan-bahan organik semua. Pertama, cendol dari tepung beras yang dibuat sendiri. Kedua, warna cendol dari daun pandan yang diperas dan diambil sarinya. Selain untuk dijadikan pewarna alami, aroma dari daun pandan yang khas menjadikan es cendol malino menjadi harum. Ketiga, gula merah cair yang digunakan dari gula aren alami. Keempat, santan yang digunakan dari perasan kelapa asli. Lalu, es batu sebagai pelengkapnya.

Google
Biasanya es cendol malino ini ada disekitaran jalan Hertasning, Makassar. Jualannya bukan di gerobak pada umumnya, tetapi sebut daja Bu Hasna ini berjualan es cendol malino dengan mobilnya di pinggir jalan. Es cendol malino dengan toping tape singkong dibandrol dengan harga 10 ribu rupiah saja. Bukan itu saja, Bu Hasna pun menerima pesanan yang nomornya sudah tertera pada spanduk yang sudah disediakan.
Pada bulan Ramadhan ini, kemungkinan bukanya pada waktu sore dan sampai habis. Rasanya yang segar menjadikan kita yang meminumnya, bakalan ingin datang kembali.
Gresik, 10 Mei 2021
Sumber narasi: oppri






lenitan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.6K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan