

TS
tatikartini
Wanita Hebat Itu Ibuku

Wanita hebat itu Ibuku
Karya : Tati Kartini
Beliau pekerja keras dan rendah hati.
Walaupun bersuamikan anggota ABRI tak menghalanginya untuk melakukan berbagai usaha sebagai penunjang kebutuhan rumah tangga.
Ibuku sukses mengelola kantin tempat para pelajar yang sedang latihan di markas, kebetulan kami tinggal di kompleks ABRI sekaligus tempat para pelajar yang diharuskan mengikuti latihan baik itu mahasiswa atau pun para prajurit yang sedang mengikuti pelatihan untuk kenaikan pangkat.
Awalnya aku tak paham akan sepak terjang berbagai bisnis yang dikelola oleh ibuku, hingga pada suatu hari ibu bercerita kepadaku, memberikan pengertian tentang segala kesibukan usahanya.
"Nak, sebagai wanita kita harus kuat, tetap tangguh, percaya kepada janji Allah, sekecil apa pun yang kita lakukan pasti akan mendapatkan ganjaran, karenanya jangan hanya berpangku tangan, tidak ada salahnya membantu suami kalau masih memiliki banyak waktu terluang setelah selesai urusan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga, apa salahnya kita membantunya melakukan usaha?berat sama di pikul ringan sama di jinjing, saling percaya dan saling menghormati agar tercipta kedamaian di dalam berumah tangga."
Aku hanya diam mendengarkan, semua yang wejangannya.
Ibu pun melanjutkan petuahnya.
"Bukan hanya Ayahmu,Ibu pun ingin mewarisi kamu, dengan harta bukan hanya ilmu, kasihan kalau hanya mengandalkan gajih Ayah, ibu ingin membantu meringankan tugas ayah."ujarnya
Hari demi hari usaha ibuku menampakkan hasil, ibu bisa membeli beberapa lahan untuk di bangun rumah yang kelak di peruntukan untukku.
Apalagi setelah Ayah wafat karena kecelakaan, peran ibuku semakin terasa, bagaimana mungkin bisa membiayai pendidikan aku sementara gajih ayah sudah tidak lagi seperti sebelumnya.
Belum lagi dengan sangat terpaksa kami harus meninggalkan kompleks, karena kompleks perumahan hanya untuk dipergunakan oleh para pelatih ABRI.
Begitulah semua yang ibu usahakan bisa langsung dirasakan saat itu juga.
Kami tak harus bingung karena ibuku sudah memiliki beberapa lahan dari hasil usahanya.
Ibuku membangun rumah sekaligus tempat berdagang,tapi kali ini ibuku berdagang sembako.
Begitulah ibuku yang sabar, tangguh dan pekerja keras sukses mempersiapkan bekal untuk aku.
Di hari tuanya beliau mulai terkena berbagai penyakit, anehnya beliau yang pekerja keras memberikan nasehat berbeda kali ini.
"Nak, lihat ibu …, kamu jangan bekerja keras ya, cukup sayangi keluarga mu kelak, bahagiakanlah anak-anakmu, jangan sampai mereka hidup susah ya Nak."
Itu pesan terakhir Ibu sebelum wafatnya.
Ibu, engkaulah wanita hebat yang tetap tangguh meskipun dalam keadaan fisik yang lemah karena sakit dan usia tua, ibu masih terus memikirkan untuk kebahagiaan anak cucu.
Sungguh besar jasa ibuku.
Semenjak muda ibu telah menyiapkan segalanya untukku, bahkan dengan pemberian dari ibu aku mampu membiayai ke 3 orang putraku menjadi sarjana, alhamdulillah … terimakasih Ibu, engkaulah pahlawanku.
Semoga Allah swt memberikan pahala atas semua yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada cucu-cucu mu.
Aamiin ya Allah ….
Jakarta, 1 Mei 2021
0
1K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan