ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Baby Boomers 'Gaptek' Ogah ke Kripto, tapi Tajir Melintir


Jakarta, CNBC Indonesia - Tren investasi mata uang kripto (cryptocurrency) masih belum memudar hingga saat ini. Para investor (trader) di pasar kripto pun kini tak hanya investor ritel, namun investor institusi mulai merambah ke instrumen investasi digital ini.
Contohnya saja perusahaan produsen mobil listrik ternama di dunia, yakni Tesla Inc. Tesla sendiri berinvestasi di Bitcoin sebesar US$ 1,5 miliar pada Februari lalu dan kemudian mengurangi kepemilikannya sebesar 10%. Hal ini telah berdampak positif di mana uang kripto ini memberikan sumbangan US$ 101 juta pada profitabilitas Tesla.
Bagi kaum milenial, termasuk sang CEO Tesla, Elon Musk, pasar kripto memanglah menjanjikan, dibandingkan dengan instrumen lainnya, seperti saham atau rival dari kripto itu sendiri, yakni emas.

Keunggulan cryptocurrency adalah dapat melakukan transaksi seperti menukar atau transfer tanpa diketahui oleh regulator. Namun, karena keunggulannya tersebut, cryptocurrency cenderung digunakan untuk tindak kejahatan seperti bandar narkoba dan terorisme. 


Apalagi sampai saat ini, kripto masih belum memiliki underlying asset yang pasti dan tentunya fundamental kripto masih belum sejelas dengan saham.
Alhasil, beberapa investor berpengalaman yang juga tentunya sudah berkecimpung sangat lama di dunia investasi pun angkat bicara terkait instrumen kripto.
Investor berpengalaman tersebut di antaranya investor kawakan Warren Buffett dan dari Indonesia yakni Lo Kheng Hong.

Sementara selain dari kalangan investor kawakan, beberapa orang terkenal lainnya juga mengutarakan pendapat negatifnya terkait mata uang kripto.
Adapun orang-orang tersebut yakni Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mantan CEO Microsoft Bill Gates, dan ekonom Nouriel Roubini.


Warren Buffett dan Lo Kheng Hong ‘Ogah’ Main Kripto



Dua tokoh panutan dalam dunia investasi, Chairman & CEO Berkshire Hathaway dan dari Indonesia, Lo Kheng Hong secara gamblang menolak berinvestasi pada aset kripto.
Buffett bahkan berulang kali mengatakan Bitcoin merupakan investasi yang buruk, punya kecenderungan spekulasi tinggi alias berjudi. Sementara Lo Kheng Hong menilai kripto tak memiliki aset yang berwujud.
Tahun 2018 lalu saat pertemuan tahunan Berkshire, investor kawakan ini pernah membandingkan uang kripto dengan kemungkinan kotak racun tikus. Selanjutnya dia mengatakan pada CNBC, Bitcoin tidak menciptakan apa-apa.

"Saat Anda membeli aset non-produktif, semua yang anda andalkan adalah orang membayar lebih pada anda karena mereka lebih bersemangat saat ada orang lain datang," kata Warren, dikutip dari Express, Senin (26/4/2021).
Beberapa minggu sebelumnya, dia bahkan menyebut berinvestasi pada Bitcoin adalah perjudian. Menurutnya itu jenis pemain bukan investasi.
Warren juga sempat memperingatkan para investor jika Bitcoin dan mata uang kripto lain 'hampir pasti' akan datang 'di akhir yang buruk'.
Sementara itu, investor kawakan Indonesia Lo Kheng Hong rupanya tak mau ikut latah ikut terjun berinvestasi ke aset kripto. Pria yang mendapat julukan Warren Buffet Indonesia ini menilai kripto tak memiliki aset yang berwujud.
"Saya tidak tertarik membeli cryptocurrency atau uang digital, karena tidak ada Aset berwujud yang menyertainya," kata Lo, sapaan akrabnya, kepada CNBC Indonesia, Senin (26/4/2021).
Bagi Lo, investasi saham merupakan satu-satunya investasi yang menjanjikan. Penganut prinsip value investing ini menilai, saham merupakan bentuk kepemilikan pada suatu perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa untuk kebutuhan manusia.
Selain itu, lanjut Lo, perusahaan punya nilai tambah karena membuka lapangan kerja dan memberikan kontribusi bagi pendapatan negara dalam bentuk pembayaran pajak.
"Saya hanya tertarik membeli saham karena saham adalah kepemilikan dalam perusahaan yg bisa menghasilkan produk & jasa bagi hidup kita. (Perusahaan) menciptakan lapangan pekerjaan dan membayar pajak kepada negara," kata Lo lebih lanjut. 


Bill Gates Menganggap Bitcoin Adalah ‘Investasi Bodoh’ dan Tak Ramah Lingkungan 



Tak hanya dari Warren Buffett, pandangan negatif terkait Bitcoin cs juga diutarakan oleh mantan CEO Microsoft yang kini merupakan founder Bill & Melinda Gates Foundation, yakni Bill Gates.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh CNBC pada tahun 2018 lalu, ia mengutarakan pendapatnya bahwa Bitcoin adalah salah satu instrument spekulatif yang lebih gila dari instrumen lainnya.
"Bitcoin adalah salah satu instrumen spekulatif yang lebih gila dari aset lainnya, dan tentunya Anda tidak menghasilkan apa pun". Kata Bill Gates, dilansir dari Express Senin (26/4/2021).

"Anda seharusnya tidak mengharapkannya naik dan hal ini semacam teori jenis investasi yang benar-benar lebih bodoh".
Ia menganggap bahwa teori tersebut lebih bodoh karena selama gelembung pasar, uang dapat dihasilkan dengan membeli aset yang dinilai terlalu tinggi dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari, karena dianggap akan selalu mungkin untuk menemukan seseorang yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi.
Seorang investor yang menganut teori ini akan membeli aset yang berpotensi dinilai terlalu tinggi tanpa memperhatikan nilai fundamentalnya.
Pendekatan spekulatif ini didasarkan pada keyakinan bahwa Anda dapat menghasilkan uang dengan berjudi pada harga aset masa depan dan bahwa Anda akan selalu dapat menemukan "orang bodoh yang lebih besar" yang bersedia membayar lebih dari yang Anda lakukan.
Selain itu, Gates mengungkapkan adanya bahaya Bitcoin dari sisi lingkungan. Bitcoin ikut bertanggung jawab dalam pencemaran lingkungan karena mengkonsumsi listrik dalam jumlah sangat besar.
Penambangan Bitcoin harus terus berlangsung 24 jam selama tujuh hari dengan menggunakan komputer dalam jumlah besar. Sementara hingga saat ini pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang menghasilkan karbondioksida atau Co2 yang akan mencemari lingkungan.
Selain itu Bill juga mengingatkan bahaya Bitcoin dengan harga yang berfluktuasi secara ekstrem. Dia mengingatkan para investor Bitcoin, yang kekayaan lebih sedikit dari Elon Musk untuk berhati-hati saat berinvestasi.
"Elon Musk memiliki banyak uang dan dia sangat sophisticated, jadi saya tidak khawatir [harga] Bitcoin miliknya naik turun secara acak. Saya memikirkan orang-orang yang terbawa ke dalam euforia ini, yang mungkin tidak memiliki banyak uang untuk disisihkan," ungkap Bill. 


Dari Menkeu AS Janet Yellen Hingga Ekonom Nouriel Roubini ‘Dr Doom” 



Menteri Keuangan AS pun ikut mempertanyakan legitimasi dan stabilitas Bitcoin hingga membuatnya meragukan mata uang kripto itu. Dia juga khawatir jika Bitcoin digunakan untuk transaksi ilegal.
"Saya tidak berpikir bahwa Bitcoin ... akan banyak digunakan sebagai mekanisme transaksi," katanya dalam sebuah konferensi di AS pada Februari lalu.
"Sejauh ini (bitcoin) digunakan, saya khawatir banyak digunakan untuk 'keuangan gelap' (ilegal). Ini adalah cara yang sangat tidak efisien untuk melakukan transaksi dan jumlah energi yang dikonsumsi untuk memproses transaksi tersebut juga sangat mencengangkan," ungkapnya.

Ada juga volatilitas yang membuat harga Bitcoin bisa naik dan turun secara tiba-tiba. Janet menyebutkan kekhawatirannya akan investor karena adanya potensi kerugian.
"Ini adalah aset yang sangat spekulatif. Anda tahu saya pikir, orang harus sadar bahwa ini bisa sangat tidak stabil. Saya khawatir tentang potensi kerugian yang dapat diderita investor," ungkapnya.
Selain Yellen, Profesor Ekonom, Nouriel Roubini atau dikenal sebagai Dr Doom juga menyebutkan secara fundamental Bitcoin tak bisa jadi mata uang. Selain itu Bitcoin disebut bukan sebagai alat pembayaran yang terukur dan bukan sebagai penyimpan nilai yang stabil.
Dr Doom menambahkan Bitcoin hanya mampu menyelesaikan lima transaksi saja per detik. Jumlah yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan jaringan Visa yang dapat menyelesaikan 24 ribu transaksi per detik.
Roubini bahkan mengatakan Flinstone, film kartun dengan latar jaman batu punya sistem moneter lebih baik dari Bitcoin. Dia mengatakan harga Bitcoin naik hanya karena aksi manipulasi yang masif dan Bitcoin sudah menjadi bubble


https://www.cnbcindonesia.com/market...jir-melintir/1
0
1.2K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan