- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tradisi Turun Temurun Yang Jadi Penyemangat Dalam Berpuasa Dikala Ramadhan


TS
l13ska
Tradisi Turun Temurun Yang Jadi Penyemangat Dalam Berpuasa Dikala Ramadhan

Ramadan memang bulan istimewa bagi kebanyakan orang beriman dan hampir seluruh umat muslim di dunia. Sebuah bulan yang selalu dinanti oleh kebanyakan orang. Beruntunglah bagi kita semua yang bisa bertemu di Ramadan kali ini. Mengingat begitu banyak saudara, kerabat bahkan sahabat yang telah dipanggil ke sisi Allah SWT.
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini saya bisa meramaikan forum the loungedengan thread tentang beberapa tradisi di daerah saya.
Ramadan tak hanya identik dengan bulan puasa. Namun, banyak hal-hal menarik dan tradisi unik yang hanya ada di bulan suci ini. Mulai dari sahur, ngabuburit, taraweh, tadarus dan beberapa kegiatan unik lainnya.
Kebiasaan-kebiasaan saat Ramadan sudah pasti jadi momen yang paling dinanti semua kalangan baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Tak terkecuali bagi saya ya Gan Sis. Ramadan bagi saya adalah momentum untuk memperbaiki diri melalui aktivitas ibadah yang sudah pasti istimewa.
Adapun beberpa tradisi unik di Ramadan sangat saya sukai sejak masih ingusan hingga sekarang, antara lain:
1. Weweh atau Ater-ater
Tradisi weweh atau ater-ater memang sangat unik dan mencerminkan nilai sosial yang sangat tinggi. Saya kurang paham apa makna sebenarnya dari weweh ini. Setahu saya tradisi yang berisi berbagi makanan kepada keluarga besar ini sudah ada jauh sebelum saya lahir.
Beberapa anggota keluarga besar saya di kampung halaman masih menjunjung tradisi ini. Bahkan kedua kakak saya masih rutin weweh setiap tahunnya. Hanya Ramadan tahun kemaren tidak ada aktifitas berhubung larangan perangkat desa guna mencegah penyebaran covid-19.


Seiring waktu berjalana, isi hantaran sudah mengalami perubahan dari masa ke masa. Kalau dulu lebih cenderung ke satu porsi makanan yang cukup dimakan seluruh anggota keluarga. Sekarang kebiasaan itu sudah mulai berubah. Tak melulu satu menu masakan dengab beragam lauk. Beberapa orang lebih suka memberi hantaran berupa bahan pokok makanan seperti gula, minyak, telor dan lain-lain.
Semoga niat menyambung silaturahmi dengan cara berbagi di bulan suci ini bisa menjadi #RamadanBerkah bagi semua mukmin di seluruh dunia.
2. Darusanatau Tadarus Al-Qur'an

Darusan begitulah sebutan kami akan kegiatan baca dan khataman Qur'an di lingkungan kami. Tepatnya di beberapa desa dan dusun yang ada di kota Batu.
Tadarus dalam bahasa Arab sendiri memiliki arti belajar. Pada prakteknya tradisi turun temurun di Indonesia ini adalah kegiatan mengaji (membaca Al-Qur'an) secara berkolompok baik di mushola atau di masjid. Kegiatan ini sendiri ada di jam-jam tertentu dan setiap mushola mempunyai kebiasaan yang tak sama dengan yang lain.
Jika di kampung kelahiran saya tadarus di mushola dekat rumah dilaksanakan 3 kali dalam sehari. Pertama sehabis sholat subuh, habis sholat ashar dan sehabis taraweh.
Biasanya dulu aku bersama kawan-kawan bertadarus di sore hari sebagai ganti liburnya TPQ kami kala itu. Sehabis subuh kebanyakn para ibu-ibu lalu dilanjutkan oleh beberapa pria dewasa. Siang hari biasanya terdengar lantunan ayat suci dari bapak ta'mir yang rumahnya dekat mushola.
Baru setelah taraweh semua kalangan berkumpul. pemuda bertadarus setelah taraweh. Tepatnya setelah para ibu dan anak2 membaca Al-Qur'an yakni mulai jak 9 malam hingga jam 12 malam.
Kalau sekarang, saya sudah berkeluarga dan pindah di lingkungan perkotaan.
Tempat tinggal kami sangat dekat dengan Masjid An-Nur Batu, namun untuk urusan tadarus masjid An-Nur selalu dipenuhi para aktivis masjid dari seluruh pelosok kota.
Alhasil, bagi warga sekitar lebih memilih meramaikan mushola yang ada di lingkuan kelurahan Sisir. Adapun di RW 9 kelurahan Sisir, ada tiga Mushola yang masih sering digunakan untuk sholat jamaah dan beberapa kegiatan warga.
Dari ketiga mushola tersebut hanya dua mushola yang aku paham betul tentang kegiatan Ramadan. Selain taraweh mushola Abah Yar yang sekarang lebih dikenal Mushola Roudatus Sholihin dan Mushola As-Syuro mengadakam darusan di beberapa kesempatan.
Mushola As Syuro lebih sering digunakan oleh warga RT 4. Biasanya di mushola kegiatan tadarus diisi oleh ibu-ibu dan para remaja RT 4. Sementara mushola Abah Yar digunakan oleh warga RT 3 dan beberapa pengurus serta pemuda RW 9.
Adapun waktu darusanadalah ba'da subuh dan habis asar, seusai taraweh hanya satu atau dua pria yang mengaji.
Sementara itu di mushola Roudhatus Sholihin kegiatan tadarus dilakukan seusai sholat tarawih hingga jam 10-11 malam. Suamilah yang selalu aktif bertadarus di mushola dekat rumah. Sebagai salah satu pengurus mushola, suami memang sudah aktif bertadarus di setiap Ramadhan.
Semenjak menjadi ibu Rumah, saya hampir tak pernah bertadarus di mushola. Saya hanya mengaji di rumah sehabis subuh atau asar saja. Jadi tak berani menargetkan khatam Al-Qur'an bulan ramadhan ini. Hanya membaca dua hingga 3 'ain di setiap kesempatan.
Yah semoga bisa khatam
Kalau Gan Sis gimana? Adakah cerita seru tentang tadarus di kampung halaman kalian?
3. Buka bersama

Sedih rasanya ketika Ramadan tahun kemaren sebagai tahun pertama begitu banyak pembatasan kegiatan oleh berbagai pihak. Salah kegiatan buka bersama yang seharusnya menjadi momen indah terpaksa ditiadakan selama pandemi.
Jadi di Ramadan kali ini senang sekali saat kegiatan kumpul dan makan-makan bareng ini sudah mulai dilakukan lagi. Beberapa obrolan di grup wa dan facebook tentang acara buka bersama membuat saya semakin antusias menjalani puasa Ramadhan.
Bagaimana tidak? Acara buka bersama yang hanya bertujuan kumpul dan buka bareng saat puasa seolah jadi tradisi tersendiri bagi beberapa kalangan. Pekerja kantor, anak sekolah, para pendidik bahkan beberapa aktivis di organisasi masyarakat rutin melakukan acara buka bersama.
Selain itu, acara yang terkesan simpel ternyata mampu menjadi wadah bertemunya banyak orang dalam satu waktu. Makan bareng, ngobrol dan bercanda bersama kawan atau sahabat bisa jadi mengukir sebuah kenangan indah yang tak akan terlupakan.

Foto acara buka bersama dengan teman-teman kampus pada tahun 2013.
Guyup, dan rukun begitulah kesan yang dimunculkan dari acara satu ini. Tak salah jika dari tahun ke tahun acara buka bersama selalu jadi agenda Ramadan wajib bagi beberapa golongan.
Nah demikianlah ulasan saya tentang tiga tradisi unik selama bulan Ramadan yang selalu dinantikan dan bikin semangat berpuasa. Semoga kali ini menjadi #RamadanBerkahdan sebagai muslim kita bisa menjalankan puasa dengan sebaik-baiknya sehingga kita semua mampu meraih Fitri.
Sekian dulu thread saya kali ini, semoga bermanfaat. Jika ada kurangnya saya mohon maaf ya..
Wassalamu'alaikum
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini saya bisa meramaikan forum the loungedengan thread tentang beberapa tradisi di daerah saya.
Ramadan tak hanya identik dengan bulan puasa. Namun, banyak hal-hal menarik dan tradisi unik yang hanya ada di bulan suci ini. Mulai dari sahur, ngabuburit, taraweh, tadarus dan beberapa kegiatan unik lainnya.
Kebiasaan-kebiasaan saat Ramadan sudah pasti jadi momen yang paling dinanti semua kalangan baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Tak terkecuali bagi saya ya Gan Sis. Ramadan bagi saya adalah momentum untuk memperbaiki diri melalui aktivitas ibadah yang sudah pasti istimewa.
Adapun beberpa tradisi unik di Ramadan sangat saya sukai sejak masih ingusan hingga sekarang, antara lain:
1. Weweh atau Ater-ater
Tradisi weweh atau ater-ater memang sangat unik dan mencerminkan nilai sosial yang sangat tinggi. Saya kurang paham apa makna sebenarnya dari weweh ini. Setahu saya tradisi yang berisi berbagi makanan kepada keluarga besar ini sudah ada jauh sebelum saya lahir.
Beberapa anggota keluarga besar saya di kampung halaman masih menjunjung tradisi ini. Bahkan kedua kakak saya masih rutin weweh setiap tahunnya. Hanya Ramadan tahun kemaren tidak ada aktifitas berhubung larangan perangkat desa guna mencegah penyebaran covid-19.

Kakak masih mengusung tradisi weweh. Adapun pada kesempatan Ramadhan kali ini selain makanan mbak saya juga weweh aneka sembako. Sayang momentum tersebut tak sempat saya abadikan

Persiapan mengantar hantaran untuk weweh Ramadan ini. Ponakan biasanya sangat antusias karena dari tiap rumah keluarga yang diberi hantaran biasanya memberi uang saku.
Seiring waktu berjalana, isi hantaran sudah mengalami perubahan dari masa ke masa. Kalau dulu lebih cenderung ke satu porsi makanan yang cukup dimakan seluruh anggota keluarga. Sekarang kebiasaan itu sudah mulai berubah. Tak melulu satu menu masakan dengab beragam lauk. Beberapa orang lebih suka memberi hantaran berupa bahan pokok makanan seperti gula, minyak, telor dan lain-lain.
Semoga niat menyambung silaturahmi dengan cara berbagi di bulan suci ini bisa menjadi #RamadanBerkah bagi semua mukmin di seluruh dunia.
2. Darusanatau Tadarus Al-Qur'an

Picture:Kompas.com
Darusan begitulah sebutan kami akan kegiatan baca dan khataman Qur'an di lingkungan kami. Tepatnya di beberapa desa dan dusun yang ada di kota Batu.
Tadarus dalam bahasa Arab sendiri memiliki arti belajar. Pada prakteknya tradisi turun temurun di Indonesia ini adalah kegiatan mengaji (membaca Al-Qur'an) secara berkolompok baik di mushola atau di masjid. Kegiatan ini sendiri ada di jam-jam tertentu dan setiap mushola mempunyai kebiasaan yang tak sama dengan yang lain.
Jika di kampung kelahiran saya tadarus di mushola dekat rumah dilaksanakan 3 kali dalam sehari. Pertama sehabis sholat subuh, habis sholat ashar dan sehabis taraweh.
Biasanya dulu aku bersama kawan-kawan bertadarus di sore hari sebagai ganti liburnya TPQ kami kala itu. Sehabis subuh kebanyakn para ibu-ibu lalu dilanjutkan oleh beberapa pria dewasa. Siang hari biasanya terdengar lantunan ayat suci dari bapak ta'mir yang rumahnya dekat mushola.
Baru setelah taraweh semua kalangan berkumpul. pemuda bertadarus setelah taraweh. Tepatnya setelah para ibu dan anak2 membaca Al-Qur'an yakni mulai jak 9 malam hingga jam 12 malam.
Kalau sekarang, saya sudah berkeluarga dan pindah di lingkungan perkotaan.
Tempat tinggal kami sangat dekat dengan Masjid An-Nur Batu, namun untuk urusan tadarus masjid An-Nur selalu dipenuhi para aktivis masjid dari seluruh pelosok kota.
Alhasil, bagi warga sekitar lebih memilih meramaikan mushola yang ada di lingkuan kelurahan Sisir. Adapun di RW 9 kelurahan Sisir, ada tiga Mushola yang masih sering digunakan untuk sholat jamaah dan beberapa kegiatan warga.
Dari ketiga mushola tersebut hanya dua mushola yang aku paham betul tentang kegiatan Ramadan. Selain taraweh mushola Abah Yar yang sekarang lebih dikenal Mushola Roudatus Sholihin dan Mushola As-Syuro mengadakam darusan di beberapa kesempatan.
Mushola As Syuro lebih sering digunakan oleh warga RT 4. Biasanya di mushola kegiatan tadarus diisi oleh ibu-ibu dan para remaja RT 4. Sementara mushola Abah Yar digunakan oleh warga RT 3 dan beberapa pengurus serta pemuda RW 9.
Adapun waktu darusanadalah ba'da subuh dan habis asar, seusai taraweh hanya satu atau dua pria yang mengaji.
Sementara itu di mushola Roudhatus Sholihin kegiatan tadarus dilakukan seusai sholat tarawih hingga jam 10-11 malam. Suamilah yang selalu aktif bertadarus di mushola dekat rumah. Sebagai salah satu pengurus mushola, suami memang sudah aktif bertadarus di setiap Ramadhan.
Semenjak menjadi ibu Rumah, saya hampir tak pernah bertadarus di mushola. Saya hanya mengaji di rumah sehabis subuh atau asar saja. Jadi tak berani menargetkan khatam Al-Qur'an bulan ramadhan ini. Hanya membaca dua hingga 3 'ain di setiap kesempatan.
Yah semoga bisa khatam

Kalau Gan Sis gimana? Adakah cerita seru tentang tadarus di kampung halaman kalian?
3. Buka bersama

Sedih rasanya ketika Ramadan tahun kemaren sebagai tahun pertama begitu banyak pembatasan kegiatan oleh berbagai pihak. Salah kegiatan buka bersama yang seharusnya menjadi momen indah terpaksa ditiadakan selama pandemi.
Jadi di Ramadan kali ini senang sekali saat kegiatan kumpul dan makan-makan bareng ini sudah mulai dilakukan lagi. Beberapa obrolan di grup wa dan facebook tentang acara buka bersama membuat saya semakin antusias menjalani puasa Ramadhan.
Bagaimana tidak? Acara buka bersama yang hanya bertujuan kumpul dan buka bareng saat puasa seolah jadi tradisi tersendiri bagi beberapa kalangan. Pekerja kantor, anak sekolah, para pendidik bahkan beberapa aktivis di organisasi masyarakat rutin melakukan acara buka bersama.
Selain itu, acara yang terkesan simpel ternyata mampu menjadi wadah bertemunya banyak orang dalam satu waktu. Makan bareng, ngobrol dan bercanda bersama kawan atau sahabat bisa jadi mengukir sebuah kenangan indah yang tak akan terlupakan.

Foto acara buka bersama dengan teman-teman kampus pada tahun 2013.
Guyup, dan rukun begitulah kesan yang dimunculkan dari acara satu ini. Tak salah jika dari tahun ke tahun acara buka bersama selalu jadi agenda Ramadan wajib bagi beberapa golongan.
Nah demikianlah ulasan saya tentang tiga tradisi unik selama bulan Ramadan yang selalu dinantikan dan bikin semangat berpuasa. Semoga kali ini menjadi #RamadanBerkahdan sebagai muslim kita bisa menjalankan puasa dengan sebaik-baiknya sehingga kita semua mampu meraih Fitri.

Sekian dulu thread saya kali ini, semoga bermanfaat. Jika ada kurangnya saya mohon maaf ya..
Wassalamu'alaikum
Narasi: opini pribadi
Foto dan gambar: dokpri dan berbagai sumber
Diubah oleh l13ska 24-04-2021 12:59






evywahyuni dan 5 lainnya memberi reputasi
6
919
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan