Sumber: Instagram @egymaulanavikri

Betapa hebohnya kala itu, tahun 2018, Egy Maulana Vikri yang cemerlang di Timnas U-19 direkrut klub Polandia, Lechia Gdansk. Seakan-akan, itu jadi langkah besar Egy berkelana di Eropa.

Tak tanggung-tanggung, kala itu Egy langsung diberi nomor punggung 10. Hal itu meggambarkan betapa berharganya Egy bagi klub. Namun, rupanya tak semudah itu Egy bersaing untuk mendapatkan porsi bermain, apalagi di tim utama.

Setelah 5 bulan tak dimainkan sama sekali, akhirnya pada pekan lalu Egy kembali ke lapangan kala timnya berhadapan dengan Lech Poznan. 

Egy dimasukkan dari bangku cadangan di menit ke-80 kala Lechia Gdansk telah tertinggal 0-3. Ya, itu seperti ‘uji coba’ saja, bukan sesungguhnya digunakan untuk membantu tim.

Sang pelatih, Piotr Stokowiec menganggap Egy belum layak dan siap bermain untuk tim inti. Masih banyak opsi lain yang bisa dipilih, yang kemampuannya di atas Egy.

“Dalam pertandingan terakhir, Koperski dan Zukowski, Koperski dan Egy Maulana masih berada di bawah Kaluzinski dan Bieganski," kata Stokowiec dalam konferensi pers, dilansir dari CNN Indonesia.

“Mereka adalah pemain yang menjanjikan, tetapi belum siap, masih berkembang, dengan peluang menjadi pemain bagus," lanjutnya.

Jadi, apakah 3 tahun kurang untuk Egy menampilkan performa maksimalnya? Apa itu wajar? Apa Egy salah tempat?