Pernah dengar istilah "Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula"atau peribahasa Indonesia yang ditujukan untuk seseorang yang ditimpa kemalangan secara bertubi-tubi rasanya cocok untuk menggambarkan kondisi yang sedang Persib Bandung jalani.

Ya, usai menjalani dua leg pada babak final Piala Menpora melawan Persija Jakarta, klub yang kerap dijuluki sebagai Maung Bandung ini harus berlapang dada merelakan gelar juara. Bermain di Stadion Manahan Solo, Minggu (25/4/21), Andritany Ardhiyasa dkk sukses menang dengan skor 2-1. Sebelumnya di leg pertama, Persija Jakarta menang telak dengan poin 2-0. Secara agregat, Persib Bandung kalah 1-4 dari Persija Jakarta.

Belum hilang sedih atas kekalahan, Persib Bandung kembali dirundung masalah karena aksi tidak terpuji oleh oknum penggemar atau bobotoh yang merasa tidak terima atas kekalahan klub kesayangannya.

Mulai pada Minggu malam hingga dini hari, Senin (26/4/2021), ratusan penggemar merusak markas Persib Bandung, yakni Graha Persib di Jl. Sulanjana, Bandung.

Diketahui, penyerangan terjadi dua kali. Pertama pada pukul 22.40 dan kedua kalinya pada pukul 23.10 (dikutip dari Ayobandung.com).

Terhitung ada sekitar 100 orang dengan 30-50 motor datang dari Jl. Balubur dan Jl. Ir. H. Juanda dan kumpul di area Graha Persib. Setelah itulah, aksi anarksi pelemparan flare, batu, dan botol air dimulai.

Meskipun disebut oknum penggemar, berdasarkan keterangan petugas Graha Persib massa diketahui tidak ada yang menggunakan atribut Persib Bandung.

Huft... sampai kapan ya bola Indonesia mau begini? Kalah menang kan sesuatu yang biasa dalam olahraga, tinggal tunggu waktu masing-masing aja. Dan terlepas dari siapa yang menang ataupun kalah Ane rasa semua orang sepakat bahwa Persija Jakarta dan Persib Bandung sama-sama hebat dan diakui sebagai klub sepak bola terbesar di Indonesia.

Kalau bisa damai, kenapa harus ribut?
Kalau bisa sportif, kenapa harus rusuh?

Intinya, semoga jangan karena ini kompetisi lokal jadi berhenti kembali ya.