Assalamu'alaikum wr.wb

Marhaban ya Ramadhan

Apa kabar Agan Sista semuanya di seluruh Nusantara, semoga hari ini tetap semangat menjalankan ibadah puasa.

Mengajak anak-anak untuk mencintai masjid, adalah tugas kita sebagai orang tua, supaya anak ketika dewasa nanti tidak kaget saat harus menjalankan rukun Islam yang ke dua yaitu shalat.

Akhir-akhir ini ramai di media sosial aksi anak-anak kecil melakukan freestyle saat shalat.

Mereka mengangkat kedua kaki ke atas dan kedua tangan menahan tubuh saat posisi sujud. Sholat dijadikan ajang main-main bagi anak-anak tersebut. Jujur saja ketika shalat anak-anak laki-laki ini tingkahnya melebihi anak-anak perempuan, kalau anak perempuan lebih nurut ketika diajarkan untuk menjalankan ibadah sholat. Karena saya mengalami sendiri bagaimana mengajarkan anak-anak sholat, ada saja senda dan gurau untuk mengajak konsentrasi terkadang sulit, ada saja yang jadi bahan tertawaan padahal tidak ada pelawak di situ.



Gerakan sujud freestyle ini disebut-sebut terjadi di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim). Sejumlah bocah yang terlihat sedang menjalankan ibadah salat berjemaah menempelkan kepala di lantai, kemudian tangan dirapatkan di dada, lalu kedua kaki diangkat tinggi.

Ada saja kejadian ketika shalat dengan anak-anak.
Bahkan ada yang ketika imam selesai membaca Alfatihah anak-anak itu
Mengucapkan kata Amin yang kadang berlebihan, dipanjang-panjangkan, saling senggol kanan kiri. Begitulah anak-anak, memang dunia anak-anak ya seperti anak-anak itu belum bisa diajak serius. Istilah dalam sholat adalah khusuk dan tumakninah dalam setiap gerakan shalat.



Lantas bagaimana menghadapi anak-anak yang shalat dengan gerakan seperti itu? Jujur saja, gerakan seperti itu pastilah mengganggu jamaah yang lain, lantas bagaimana menghadapi anak-anak yang seperti itu, bermain-main dengan shalat, apakah langsung memarahinya?

Menurut pendapat saya, terlebih dahulu diberikan peringatan, pengertian tentang apa itu shalat, bagaimana gerakan-gerakannya yang telah Nabi Muhammad Saw contohkan, tidak usah membuat gerakan sendiri. Menghadapi anak-anak yang melakukan gerakan seperti itu tentunya kita sebagai orang tua harus tetap sabar, sabar dalam artian tidak langsung memarahi anak, apalagi melakukan kekerasan. Memberikan nasehat dan pengertian jauh lebih baik.

Bagaimana solusinya agar anak-anak dalam sholat tidak menggangu jamaah yang lebih tua, seperti yang pernah saya dapatkan saat melakukan studi banding di Masjid Jogokariyan Jogjakarta, kata salah seorang takmir masjid di situ, ketika shalat anak-anak diberikan ruang tersendiri, terpisah dari jamaah dewasa, akan tetapi ada yang mendampingi, yaitu pendamping remaja yang senantiasa akan mengingatkan anak-anak ketika mereka guyan, bercanda dengan temannya, saling jawil, usil, dan mengganggu teman yang lain.

Semoga anak-anak itu mengerti tentang arti shalat dan gerakan-gerakan yang sesuai tuntunan dalam shalat.
Bagaimana pendapat Agan Sista melihat fenomena seperti ini, mari berdiskusi.

Opini pribadi
Sumber
klik
klik
klik