lpdpAvatar border
TS
lpdp
AS Tawarkan Bantuan Alat Canggih untuk Angkat KRI Nanggala 402 ke Permukaan
JAKARTA - Angkatan Laut Indonesia telah menyatakan bahwa KRI Nanggala 402 tenggelam.

Kapal selam tersebut hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).

Hilangnya kapal selam Angkatan Laut Indonesia mendapatkan perhatian dari sejumlah negara, seperti Amerika Serikat (AS).

Pada Jumat malam waktu setempat (23/4/2021), Pentagon mengatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah berbicara dengan mitranya dari Indonesia, Prabowo Subianto dan menawarkan dukungan tambahan, yang dapat mencakup aset pencarian bawah laut.

AS mengerahkan pesawat pemburu kapal selam Navy P-8 Poseidon untuk membantu mencari dan menyelamatkan kapal selama Angkatan Laut Indonesia yang hilang di Laut Bali.

"Atas permintaan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset-aset airborne, termasuk pesawat patroli maritim Navy P-8 Poseidon, untuk membantu pencarian kapal selam hilang," kata Sekretaris Pers Pentagon John F Kirby dalam konferensi pers pada Jumat (23/4/2021) di Pentagon.

“Indonesia adalah teman baik dan mitra strategis.

Kami semua sangat sedih melihat laporan tentang kapal selam mereka dan pikiran kami serta doa kami bersama para pelaut Indonesia, TNI AL, dan tentu saja semua keluarga mereka,” kata Kirby.

Melansir situs Departemen Pertahanan AS (DOD), Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Navy P-8 Poseidon adalah pesawat patroli maritim yang dirancang khusus untuk mencari sesuatu, khususnya kapal selam.

"Ini adalah platform canggih yang dapat membantu pemerintah Indonesia untuk mengetahui lokasi yang lebih baik," ucapnya.

Namun sejauh ini, belum ada permintaan bantuan lebih lanjut dari Indonesia kepada AS.

"Saya tahu tidak ada permintaan lain saat ini dari pemerintah Indonesia untuk bantuan lain, yang bisa diberikan di permukaan atau di bawah permukaan (laut)," ungkap Kirby.

"Tentu saja, kami memiliki banyak kemampuan, tapi saya tidak akan menjelaskan jenis misi apa ini," imbuhnya.

Jika kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan, terserah kepada Indonesia tentang bagaimana melanjutkannya, kata Kirby.

Ia lalu, menambahkan bahwa tugas seperti mengangkat kapal selam yang tenggelam ke permukaan adalah pekerjaan yang menantang.

"Sangat tergantung pada apakah Anda mengejar sebuah objek di bawah air, apa pun itu kondisinya dan seberapa dalam itu, dan juga seperti apa... dasarnya dan seperti apa arusnya," terangnya.

Ia menjelaskan kemudian bahwa ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk mengangkat kapal selam yang tenggelam ke permukaan.

"Mengangkat sesuatu dari dasar laut adalah pekerjaan yang berbahaya dan melelahkan.

Kami memiliki beberapa kemampuan untuk membantu dalam hal itu," jelasnya.

Saat ini, katanya, di luar pesawat P-8 yang disediakan, aspek tambahan tentang bagaimana DOD dapat membantu, AS belum mendapatkan permintaan lebih jauh dari Indonesia.

"Kami ingin membantu mereka menemukan kapal selam dan kami ingin melakukan apa pun yang kami bisa, apa pun yang mereka ingin kami lakukan, untuk membantu mereka menemukannya," pungkasnya.

https://jateng.tribunnews.com/amp/20...ukaan?page=all

Bayarnya pakai apa? Biaya angkat kapal itu kan besar sekali..

ingat tragedi Kursk tahun 2000, pada waktu itu rusia ngotot gak minta bantuan negara manapun, akhirnya nyerah dan amerika juga ujung2nya yg angkat bangkai kapal selam rusia tsb, tapi tentunya biaya yg dikeluarkan rusia gak sedikit buat bayar amerika..

apakah amerika membantu cuma cuma atau minta bayaran ya kali ini?
Diubah oleh KS06 26-04-2021 12:13
muhamad.hanif.2
nomorelies
Sadhunter
Sadhunter dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.5K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan