Banyaknya kekerasan karena hutang, hingga debt collector pun suka main hantam. Bahkan, banyak kejadian tak bayar hutang parang pun melayang.

Di negeri ini memang unik yang berhutang malah yang garang, ketika debt collector datang dianggap ingin perang. Apalagi rentenir berkamuflase menjadi perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang disebut fintech, semakin banyak saja korban hutang yang akhirnya menjual harga diri.



Tapi bila saat ini kita sering lihat penagih hutang itu laki-laki seram berbadan gagah dan besar, bisa disebut ini untuk shock teraphy bagi mereka yang berhutang agar jangan macam-macam apalagi sambil cabut parang.

Maka bagaimana kalau penagih hutang itu diganti dengan wanita? Hmmm, pastinya tidak ada lagi yang cabut parang masak mau berkelahi dengan wanita kan gak lucu.

Apalagi penagih hutang wanita ini biasanya lebih bawel, lebih cerewet kayak petasan jangwe merepet aja kerjanya bikin telinga seperti tersundut sambel ijo.



Pastinya yang berhutang pun hanya diam tak bisa berkata-kata memang dirinya yang salah belum bayar, mau dilawan bisa-bisa penganiayaan sama emak-emak bisa repot urusannya.

Bisa dibilang ini cara efektif daripada harus menurunkan lelaki seram ke rumah yang berhutang, karena bisa saja terjadi keributan ujungnya pihak debt collector atau penagih hutang yang disalahkan.

Kode etiknya berhutang itu "dibayar" jangan sampai ditagih oleh mereka yang memberikan pinjaman. Terkadang kita harus realistis, sesama saudara saja berhutang itu susahnya minta ampun. Ini ada orang yang memberikan pinjaman hendaklah di dahulukan haknya, karena hutang bukan sedekah.

Tapi kalau pemberi hutangnya rentenir ya kudu waspada, jangan sampai nyawa yang jadi anggunan.



Jangan sampai salah kaprah, sebab hutang hingga ajal menimpa pun tetap dianggap hutang. Ahli waris berhak melunasi hutang dari orang tuanya, maka bisa dibilang sederhananya utang itu dibawa mati. Rumah dan kendaraan mewah ditinggal mati, tapi hutang tidak ditinggal ia tetap ada hingga dilunasi.

Jadi kalau ada penagih hutang dan memang belum sanggup bayar, sebelum ditagih hendaknya bicarakan saja terlebih dahulu cari solusi yang terbaik. Entah itu harus ada banda yang dijual untuk melunasi hutang? Atau ada solusi tempo yang ditawarkan oleh pemberi hutang, setidaknya jangan sampai ditagih terus pura-pura budeg.


ilustrasi wanita

Nah, penagih hutang wanita nampaknya akan semakin marak dimasa depan. Ada ga sista yang mau jadi debt collector?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

&t=475s





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google