Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
MV Mega Bakti - Inilah Kapal yang Dikirim Malaysia Untuk Mencari KRI Nanggala
Menanggapi hilangnya kapal selam KRI Nanggala, TNI AL kini sudah meminta bantuan kepada angkatan laut negara sahabat untuk ikut dalam misi pencarian kapal selam tersebut. Salah satu negara yang ikut mencari KRI Nanggala adalah Malaysia. Negeri Jiran sudah mengirim salah satu kapal penyelamat kapal selamnya ke Indonesia, nama kapal yang dikirim Malaysia adalah MV Mega Bakti.

MV Mega Bakti milik Angkatan Laut Kerajaan Malaysia telah bertolak hari Rabu (21/4/2021) dari Kota Kinabalu, Sabah, dan akan tiba di lokasi tnggal 25 April 2021. Sebagai negara yang mengoperasikan dua unit kapal selam Scorpene Class, tentu menarik untuk membahas spesifikasi dari MV Mega Bakti.

MV Mega Bakti adalah submarine rescue ship yang dibuat oleh galangan Keppel Singmarine di Singapura pada tahun 2012. Kapal memiliki panjang 80 m, lebar 17 m serta draft 1,1 m. Kapal ini dilengkapi beberapa perangkat andalan, seperti Double Lock Decompression Chamber (DDC) dan Global Positioning System Intelligent Buoy Tracking System (GIB).

Sebuah ROV (Remotely Operated Vehicle) melengkapi MV Mega Bakti, jenis ROV ini punya fungsi khusus untuk misi penyelamatan bawah air, perannya untuk mendukung instalasi Distressed Submarine Ventilation and Depressurization System (DSVSD)sampai kedalaman 400 m. ROV ini mampu membersihkan rintangan di pintu keluar darurat kapal selam sasaran (Distress Submarine, DISSUB), mengambil foto dan video serta mengirimkan [i]Emergency Life Support Stores (ELSS) pods.




Foto: @RMN_Subs/Twitter



ELSS Pod digunakan sebagai bantuan medis untuk distribusi makanan dan kebutuhan lainnya. Mega Bakti menyediakan 12 buah ELSS pod yang mampu menampung tekanan 65 bar. Sistem telepon bawah air portabel juga digunakan untuk melakukan komunikasi antara MV Mega Bakti dan DISSUB.

Peralatan DSVSD dipasang pada DISSUB untuk mengeluarkan udara bersih dan mengalirkan udara yang terkontaminasi dari DISSUB. Sistem ini telah digunakan oleh Angkatan Laut Perancis dan dapat mencapai kedalaman 250 meter. Untuk menangani korban yang berhasil dibawa ke permukaan, pada dek MV Mega Bakti terdapat Double Lock Decompression Chamber (DDC) yang berfungsi untuk merawat awak kapal selam dengan penyakit dekompresi. MV Mega Bakti sendiri memiliki 2 unit DDC yang dapat merawat 6 pasien di setiap unit DDC.

Sementara itu, untuk sistem Global Positioning System Intelligent Buoy Tracking System (GIB) digunakan untuk mendeteksi posisi DISSUB yang kandas di laut dan dapat mendeteksi hingga kedalaman 1.000 meter. MV Mega Bakti juga memiliki dua fast rescue boats untuk melakukan operasi penyelamatan awak kapal selam setiap saat.




Ilustrasi: RMN



MV Mega Bakti diawaki oleh 54 personel, kapal ini punya bobot kosong 1962 ton dan bobot penuh 3450 ton. Meski belum diketahui tipe mesinnya, namun kapal yang menggunakan mesin diesel ini mampu berlayar dengan kecepatan sampai 15 knots (27,8 km per jam).

Secara umum peralatan SAR yang terdapat di kapal MV Mega Bakti adalah sebagai berikut:

1. Compressed Air Generation (CAM).
2. Process Control Module (PCM).
3. Submarine Link Module (SLM).
GPS Intelligent Buoy (GIB) System - Localisation of Pinger.
4. Remotely Operated Vehicle (ROV).
5. ELSS Pod.
6. 2x 6 men Dive Decompression Chamber (DDC).


Operasi SAR ini adalah yang kedua kalinya melibatkan MV Mega Bakti, sebelumnya kapal tersebut juga terlibat dalam pencarian MH370 yang dilaporkan hilang di Samudera Hindia pada tahun 2014. Selain Malaysia, Singapura juga telah mengirimkan jenis kapal yang sama untuk pencarian KRI Nanggala.




Ilustrasi: indomiliter.com



Demikian sedikit profil singkat dari MV Mega Bakti yang turut serta dalam misi pencarian KRI Nanggala, semoga berbagai bantuan dan upaya yang telah dilakukan sampai saat ini bisa segera membuahkan hasil. Dengan musibah yang menimpa KRI Nanggala, hal ini tentu menjadi cambuk bagi Kementerian Pertahanan, bahwa Indonesia sebagai operator dari 5 kapal selam juga membutuhkan kapal penyelamat kapal selam seperti milik Malaysia dan juga Singapura.





Referensi: disinidan disini
Ilustrasi Gambar: google image dan berbagai sumber
Sambelterasi052
batakolonjong
indramamoth
indramamoth dan 29 lainnya memberi reputasi
30
7.2K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan