Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Pangeran Diponegoro II - Pesawat Pembom Jepang yang Dijadikan Pesawat Angkut TNI AU
Setelah Proklamasi Kemerdekan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, para tentara Indonesia banyak memakai persenjataan buatan Jepang. Salah satu yang dipakai berwujud pesawat, bukan pesawat sembarangan, namun pesawat bomber (pembom). Setelah Jepang kalah dari Amerika, mereka perlahan mulai meninggalkan Indonesia. Akan tetapi ada beberapa pesawat yang mereka tinggalkan di Bumi Pertiwi.

Masih dalan suasana HUT TNI AU yang ke-75, kali ini ane akan mengajak agan dan sista belajar sejarah dari sisi militer. Pada 17 April 1946, merupakan hari bersejarah bagi TNI AU. Tepatnya 75 tahun yang lalu, pesawat pembom berat Jepang yang dikenal sebagai Nakajima Ki-49 Donryu (Storm Dragon)berhasil melaksanakan uji coba terbang perdana di Pangkalan Udara Bugis, atau sekarang kita kenal sebagai Lanud Abdulrachman Saleh di Kota Malang, Jawa Timur.

Pesawat ini dulunya diberi nama “Pangeran Diponegoro II” oleh para teknisi TNI AU, pesawat ini pada masanya dikenal sebagai pesawat bomber. Setelah kemerdekaan Indonesia, beberapa pesawat ditinggalkan oleh Jepang, salah satu pesawat ini dulu kebetulan berada di Kota Malang. Pesawat yang ditinggalkan Jepang awalnya tidak bisa diterbangkan, dengan ilmu "utak-atik mathuk", maka pesawat ini berhasil diperbaiki oleh teknisi Indonesia dan kembali bisa diterbangkan.


Pangeran Diponegoro II - Pesawat Pembom Jepang yang Dijadikan Pesawat Angkut TNI AU

Ilustrasi: jejaktapak.com



Meski kodratnya terlahir sebagai pesawat bomber, namun setelah diperbaiki oleh para teknisi Indonesia, pesawat ini berubah fungsi menjadi pesawat angkut. Dikutip dari Twitter @TNI AU, Pangeran Diponegoro II dipiloti oleh Atmo, seorang pilot berkebangsaan Jepang yang bersimpati pada perjuangan Republik Indonesia waktu itu. Disebutkan bahwa pesawat Pangeran Diponegoro II berhasil take-off dan berputar-putar di atas kota Malang selama beberapa menit.

Namun, masalah terjadi saat akan landing, pompa hidrolik roda pendarat pesawat berkurang, sehingga teknisi yang ikut dalam penerbangan memompanya dengan pompa tangan. Pada akhirnya, pesawat pun dapat mendarat dengan selamat.

Pangeran Diponegoro II (Nakajima Ki-49 Donryu) merupakan pembom buatan tahun 1941, pesawat lantas diperbaiki oleh teknisi Indonesia dan dirubah menjadi pesawat angkut. Ki-49 dibekali mesin propeller ganda Nakajima Ha-109 yang mempu melesatkan pesawat hingga kecepatan jelajah 350 km/jam dan kecepatan maksimum 400 km/jam. Pesawat mampu menjelajah sejauh 2.000 km dan terbang sampai ketinggian 11.200 meter.


Pangeran Diponegoro II - Pesawat Pembom Jepang yang Dijadikan Pesawat Angkut TNI AU

Ilustrasi: TNI AU/Twitter



Sebagai pesawat bomber, Ki-49 dapat membawa payload bom mencapai 1.000 kg. Sementara senjata yang lain adalah meriam 20 mm di bagian bawah kokpit dan lima senapan mesin 7,7 mm pada bagian ekor, berada di samping dan bawah fuselage. Dalam sejarah Jepang, pesawat ini tercatat sebagai pesawat pertama yang dilengkapi dengan senjata penembak di bagian ekor.

Selama Perang Dunia II, pesawat Ki-49 banyak digunakan di Filipina, Malaysia, Burma, dan Hindia Belanda. Pihak Sekutu memberi nama kesayangan “Helen”pada pesawat bomber ini. Saat ditinggalkan oleh Jepang, Ki-49 yang berada di Pangkalan Udara Bugis dalam keadaan rusak tanpa mesin dan suku cadangnya banyak yang hilang. Kemudian pada pertengahan bulan Maret tahun 1946, pesawat mulai diperbaiki.

Pada tanggal 17 April tahun 1946. Dilakukan test flight pertama oleh penerbang Atmo, saat akan mendarat terdapat masalah pada sistem pompa hidroliknya, sehingga saat akan landing harus dibantu dengan pompa tangan agar dapat berfungsi secara maksimal.

Setelah mendarat dengan selamat, bagian hidrolik pesawat kemudian diperbaiki lagi. Setelah proses perbaikan selesai, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Komandan Pangkalan Udara Bugis yang saat itu dijabat oleh komodor Udara Abdulrachman Saleh mengadakan syukuran dan pemberian nama baru bagi pesawat, yaitu Pangeran Diponegoro II (PD II) atau biasa disebut sebagai Benteng Asia. Beberapa sumber menyebutkan, bahwa pesawat ini masih terbang sampai tahun 1949.


Pangeran Diponegoro II - Pesawat Pembom Jepang yang Dijadikan Pesawat Angkut TNI AU

Ilustrasi: wikipedia.org



Pesawat bomber Jepang ini melakukan penerbangan pertama pada bulan Agustus tahun 1939, pada tahun 1941 pesawat mulai masuk tahap produksi.  Pesawat ini diawaki oleh 8 orang kru yang terdiri dari pilot, co-pilot, bombardier, navigator, operator radio dan 3 orang penembak.

Ki-49 memiliki panjang 16,5 m, rentang sayap 20,424 m serta tinggi 4,25 m. Pesawat ini dirancang oleh Yasushi Koyama, produksinya dimulai tahun 1941-1945. Total ada 189 pesawat yang berhasil dibuat waktu itu.


Nakajima Ki-49 Donryu


Negara Asal: Jepang
Produsen: Nakajima
Kru: 8 orang
Bobot Kosong: 6530 kg
Bobot Muatan Penuh: 10680 kg
Bobot Take Off Maks.: 11400 kg
Mesin: 2 x Nakajima Ha-109
Kecepatan Maks.: 400 km/jam
Kecepatan Jelajah: 350 km/jam
Daya Jelajah: 2.000
Ketinggian Maks.: 11200 meter
Pengguna: Angkatan Udara Tentara Kekaisaran Jepang



Pangeran Diponegoro II - Pesawat Pembom Jepang yang Dijadikan Pesawat Angkut TNI AU

Ilustrasi: wikipedia.org



Nah demikian sedikit bedah pesawat milik TNI AU setelah kemerdekaan Indonesia, waktu itu rata-rata pesawat yang digunakan memang pesawat peninggalan Jepang. Kemudian baru tahun 1950 sampai 1960-an, TNI AU mulai memakai pesawat buatan Barat dan Timur, mulai dari pesawat hibah sampai pesawat gres.

Ternyata di usia yang ke-75 tahun ini banyak cerita menarik seputar perjalanan TNI AU, dan setiap kisah perjalanan yang pernah terjadi, wajib hukumnya bagi kita untuk mengetahuinya. Karena setiap rangkaian kejadian yang terjadi merupakan bagian dari sejarah Republik Indonesia, TS tak pernah bosan untuk mengingatkan agan dan sista sekalian bahwa "Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.

Semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru untuk kita semua, terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya emoticon-Angkat Beer





Referensi: 1.2.3
Ilustrasi Gambar: Twitter dan berbagai sumber
iskrim
TuanLi
macaulay
macaulay dan 15 lainnya memberi reputasi
16
4.8K
27
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan