Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

seventhgalaxiesAvatar border
TS
seventhgalaxies
Sejarah di balik "Islamic Golden Age" era
Sejarah di balik "Islamic Golden Age" era




Sejarah di balik "Islamic Golden Age" era




Sejarah di balik "Islamic Golden Age" era




Sejarah di balik "Islamic Golden Age" era




Ane selalu heran melihat umat islam yg selalu membanggakan tokoh filsafat dan sains jaman golden age islam (era keemasan islam) dengan tokoh-tokoh besarnya seperti Ibnu Sina (Ibn Sina/Avicenna), Al-Kindi, dan Al-Farabi, dll ... apakah banyak muslim yang tidak tahu sejarah mereka dimana dulu tokoh-tokoh itu dianggap sesat bahkan ada yg di fatwa kafir dan diasingkan oleh para ulama islam, karena pandangan mereka bertentangan dengan dogma dan doktrin islam?

Sejarah singkat keruntuhan golden age islam
---------------------------------------------------------------------


Mungkin banyak muslim yang tidak tahu dulu Ibnu Sina (Ibn Sina/Avicenna), Al-Kindi, dan Al-Farabi tergolong kafir oleh Imam Al-Ghazali. Khusus untuk Al-Farabi dan Ibnu Sina termasuk kafir kuadrat karena mereka bermazhab Aristotelian yg berasal dari kelompok syiah dan mereka menentang kuat fatwa-fatwa konyol para ulama yg mengharamkan bukan muhrim bersentuhan dan ilmu kedokteran dianggap sesat dan menentang takdir tuhan. Itu lah nanti sebabnya Ibnu Rusydi (Ibn Rushd/Averroes) sangat menentang Al-Ghazali mati2an.

Sedangkan Ibnu Arabi juga digolongkan kafir oleh Ibnu Taimiyah dan Ibnu Utsaimin, apalagi Al-Biruni pernah di uber2 kaum fundamentalis islam karena menggambar Muhammad. Tapi ironisnya nantinya gambar2 Muhammad dan sejarah islam nya di contek untuk menghiasi istana2 megah kekalifah islam seperti Dinasti turki Otoman di istana topkapi.

Sebenarnya dalam sejarah aslinya hampir semua saintis, filsuf, dan seniman besar di zaman Islamic Golden Age yang notabene di luar dogma dan doktrin Sunni digolongkan sesat/kafir oleh mayoritas ulama besar Sunni skolastik. Hal ini mirip dengan perlakuan Gereja kepada ilmuwan2 eropa seperti Giordano Bruno dan Galileo di jaman kegelapan eropa dulu.

Hal ini karena filsuf dan ilmuwan Muslim di zaman Islamic Golden Age kebanyakan berasal dari golongan Mu'tazilah, dan Qadariyah. sisanya sebagian besar Syi'ah dan yang minoritas adalah Sunni (yang waktu itu belum berbentuk formasi Ahlussunnah seperti sekarang).

Tapi sebenarnya ada yg lucu Abul Hasan Al-Asy'ari (pendiri madzhab Asy'ariyah dan nantinya dianggap pendiri doktrin Sunni baru) adalah mantan pengikut Mu'tazilah... Sedangkan Washil bin Atha' (muridnya Hasan Al-Bashri, yg merupakan pendiri madzhab Mu'tazilah) justru adalah mantan Sunni lama.

Sebagai catatan bagi yg gak paham masalah sunni dan syiah ini penjelasan singkatnya adalah : di masa itu 2 madzhab dogmatis demonim Islam yaitu Ahlussunnah Wal Jama'ah alias Suni dan Syi'ah belum berformasi solid seperti sekarang. Sunni sendiri berkembang dari hadits dan pengembangan hukum fiqh yg merupakan ijma atau kesepakatan bersama (makanya disebut "sunnah" dan "jama'ah") itu sebabnya Sunni terbentuk berjenjang sedangkan syiah karena jatuh bangunnya dinastinya yg terus2an di gempur sunni,

Tapi nantinya ulama-ulama besar Suni pada umumnya sepakat bahwa saintis besar Bani Abbasiyah terutama golongan Mu'tazilah tergolong sesat. Bahkan sampai hari ini yg namanya mazhab Mu'tazilah dan Qadariyah dianggap pemuja akal dan logika yg sejarahnya hampir dihapuskan umat islam sendiri.

Dan selain masalah pengkafiran mazhab logika (kalam) seperti Mu'tazilah orang islam hari ini kebanyakan menganggap para cendekiawan di jaman golden age islam dulu adalah muslim yg taat padahal tidak.

Contohya Ibnu Rusydi (Ibn Rushd/Averroes) adalah seorang filsuf dan ilmuwan tulen, bukan ahli agama sepenuhnya. bahkan dia adalah aristotelian (penganut filsafat aristoteles) tapi pengetahuan agamanya cukup luas, dia juga terlibat aktif dalam madzhab Mu'tazilah yang saat dilabeli oleh Sunni sebagai "sekte pemuja akal".

Jadi sebenarnya Ibnu Rusydi adalah seorang Aristotelian juga seperti para pendahulunya. bukan ulama agama atau orang alim. hal itu karena sebelum Ibnu Rusydi lahir, Aristotelianisme dan Mu'tazilah berkembang pesat mulai dari Khalifah Al-Manshur sampai Khalifah Al-Ma'mun (Daulah Abbasiyah) dan saat itu agama tidak terlalu dipikirkan, yang menjadi pokok kebudayaan islam adalah sains dan filsafat.

Dan bagi yg gak tahu apa itu Aristotelianisme, Aristotelianisme sendiri adalah salah satu filsafat logika yunani kuno yg dirumuskan Aristoteles dan nantinya filsafat ini menjadi pondasi pemikiran logis atheisme dan agnostic yg akan berkembang pesat di jaman Renaissance eropa bahkan banyak filsafat Barat di jaman Renaissance dan pencerahan eropa seperti Votaire, Montesquieu, kepler, Thomas Aquinas, Spinoza, dll mempelajari Aristotelianisme dari catatan2 dan buku Ibnu Rusydi, Ibnu Farabi (Ibn Farabi/Al-Farabi), dan Ibnu Sina yg mendokumentasikan dan menjabarkan pemikiran logika Aristotelianisme dalam banyak karyanya,

Dalam peradaban golden age islam sendiri yg memulai mengadaptasi pemikiran Aristotelian yg berdasarkan logika dan ilmiah adalah Al Farabi karena dia belajar awal kepada pendeta kristen timur Yuḥanna ibnu Ḥaylan yg bermazhab Aristotelian juga. lalu kemudian di teruskan oleh Ibnu sina yg menyelamatkan dan mempelajari ulang filsafat yunani kuno yg terisa dari perpustakaan Alexandria kuno yg saat itu sedang gencar2nya di hancurkan oleh peradaban Kristen barat karena bagi kekeristenan jaman itu semua peradaban yunani kuno dianggap sebagai ajaran pagan.

Tapi nantinya kemunduran jaman golden age islam ini dimulai saat banyak fuqaha (ahli2 fiqih islam) menulis kitab-kitab fiqh yg komentar intinya menganggap Mu'tazilah itu bid'ah/sesat, Dan momentumnya saat kebangkitan kaum ulama dimulai abad 10, Dimana Sultan Nizamul Mulk (Kesultanan Seljuk) yang merupakan seorang penganut mazhab Asy'ari dan salah satu sultan terbesar di jaman itu membangun semacam madrasah dan mencetak ulama paling berpengaruh di jaman itu, yaitu Imam Al-Ghazali.

Al-Ghazali memulai konfrontasi dengan menyerang pemikiran Mu'tazilah dan penganut pandangan Ibnu sina (Avicennaisme), Al-Ghazali kemudian menulis buku yg nantinya menjadi magnum opus nya yaitu "Tahafutul Falasifah" (Inkoherensi Filsafat) yang merupakan antitesis dan kritik keras kepada filsafat Yunani dan logika di jaman golden age islam dulu, Buku ini nantinya akan menghasilkan fatwa kafir bagi Ibnu Sina, Al-Kindi, Al-Farabi, dan sejumlah filsuf Muslim beraliran Yunani lainnya. Dan buku itu juga nantinya menjadi panduan ilmu manthiq islam, lawannya dari ilmu logika yunani (logica scientia).

Tapi nanti Ibnu Rusydi menulis buku tandingan, "Tahafutut Tahafut" (Inkoherensi Inkoheren) yang intinya melawan pemikiran Al-Ghazali, sayangnya bukunya gak selaku buku Al-Ghazali. Karena mayoritas masyarakat Muslim saat itu sudah memberi stigma negatif duluan terhadap segala hal yang berbau filsafat dan sains. Ibnu Rusydi sendiri pada akhirnya ditangkap oleh Amir Al-Ma'mun (Amir Cordoba) yang juga seorang Asy'ari. Ibnu Rusydi kemudian diasingkan ke sebuah ghetto di Maroko. akhir hidupnya beliau mengenaskan, dan dikucilkan peradaban islam jaman itu yg di sudah dominasi pemikiran Al-Ghazali.

Dan nantinya buku-buku Avicennaisme dan Averroeisme dan beserta semua karya tokoh2 jaman Mu'tazilah dikeluarkan dari Baitul Hikmah (perpustaan islam kuno) dan dibakar. Di saat itulah dimulainya zaman kegelapan sains dalam Islam, sekaligus menandai zaman kebangkitan 'ulama melalui gerakan manhaj salaf (Salafiyah) sampai hari ini.

========================================================================================

Sumber:

http://www.history-science-technolog...icles%208.html

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti...es/PMC3752886/

[url]www.youtube.com/qL41gX0fJng[/url]

https://books.google.co.id/books?id=...page&q&f=false

https://books.google.co.id/books?id=...04&redir_esc=y

http://www.iep.utm.edu/ibnrushd/

http://icas.ac.id/diskursus-kalam-da...ut-al-tahafut/

https://drive.google.com/file/d/0BzN...ZkTzk5MEU/view

http://www.republika.co.id/berita/du...nah-filsafat-1

https://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_Golden_Age

https://en.wikipedia.org/wiki/Averroes

https://en.wikipedia.org/wiki/Avicenna

https://en.wikipedia.org/wiki/Al-Farabi


========================================================================================


Komentar TS: Kalau menurut juragan, juragan dukung pandangan siapa? Al-Ghazali atau Ibn Rushd, Ibn Sina, Al-Farabi, Al-Kindi?

sebenarnya jika kita bayangkan bahwa Al-Ghazali tidak pernah lahir di zaman itu, mungkin umat islam bisa sangat maju mengalahkan kaum kristen, yahudi, maupun kaum atheist dan agnostic.

tapi sayangnya Al-Ghazali seorang imam besar justru tega-teganya mengkafirkan para ilmuwan di Era Keemasan Islam. Padahal tidak perlu mengkafirkan hanya beri peringatan kepada umat agar berhati-hati dan jangan pula di musuhin.

oh iya gan btw ane itu Muslim yang berpandangan Mu'tazilah sama seperti Ibn Rushd dan Ibn Sina di Indonesia sangat sedikit orang kayak ane, tapi kalau juragan pergi ke Universitas Al-Azhar di Mesir ada banyak kok orang yang berpandangan kayak ane, di malaysia juga udah banyak.
Diubah oleh seventhgalaxies 12-11-2015 09:51
fikri100
fikri100 memberi reputasi
1
6.2K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan